Bobo.id - Kawasan Pantai Anyer dan wilayah Banten baru saja terkena bencana alam tsunami pada Sabtu, 22 Desember malam sekitar pukul 21.27.
Gelombang tsunami yang melanda biasanya terjadi setelah ada gempa yang mengguncang sebuah daerah, teman-teman.
Tapi mengutip dari Kompas.com, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ibu Dwikorita Karnawati menyatakan kalau tsunami yang terjadi di Anyer ternyata tidak disebabkan oleh gempa bumi, lo.
Tsunami yang berasal dari bahasa Jepang, yaitu "tsu" yang berarti pelabuhan, dan "nami" yang berarti gelombang ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, teman-teman.
Baca Juga : Kalau Air Bersih Habis, Bisakah Kita Minum Air Laut? Ayo, Cari Tahu!
Tsunami terjadi karena adanya proses perpindahan voume sejumlah besar air secara tiba-tiba dan berlangsung sangat cepat.
Penyebab terjadinya tsunami ini beragam, seperti aktivitas gunung berapi, gerakan bertikal kerak Bumi, longsor, gempa bumi, bahkan meteor yang jatuh ke laut juga bisa menyebabkan terjadinya gelombang tsunami, lo.
Selain itu, adanya fenomena alam seperti bulan purnama juga bisa menyebabkan terjadinya gelombang tsunami.
Baca Juga : Bagaimana Awan Lentikularis di Gunung Semeru Terbentuk?
Seperti yang terjadi di Anyer, gelombang tsunami ini terjadi karena adanya fenomena alam ganda, yaitu bulan purnama dan erupsi pada Gunung Anak Krakatau.
Nah, erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau ini menyebabkan adanya getaran tremor yang terjadi secara terus menerus.
Getaran secara terus-menerus ini mengakibatkan adanya flank failure atau collapse atau guncangan yang mengakibatkan ketidakstabilan.
Penyebab tsunami lainnya adalah bulan purnama, nih, teman-teman. Kenapa bulan purnama bisa mengakibatkan tsunami, ya?
Saat bulan purnama terjadi, gravitasi bulan purnama yang terjadi pada jarak terdekat dari Bumi bisa membawa kekacauan di Bumi, salah satunya tsunami.
Ketika bulan purnama terjadi, daya gravitasi yang muncul akan lebih besar dari biasanya.
Baca Juga : Wah, Gunung Semeru Terlihat Seperti Memakai Topi Caping Petani
Gravitasi yang lebih besar ini akan membuat air laut naik ke permukaan dan menyebabkan air laut pasang tinggi.
Saat bulan purnama terjadi secara sempurna menyebabkan gelombang air laut naik lebih tinggi dari biasanya.
Sedangkan tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi, diakibatkan oleh dua lempeng bumi yang bertumbukan atau bertabrakan.
Baca Juga : Di Samudra Pasifik, Ada Tempat Sampah Lautan Terbesar! Apa Isinya?
Gempa bumi yang menyebabkan tsunami adalah gempa bumi dengan skala besar di atas 6,5 skala richter dan kedalaman 0 sampai 30 kilometer di bawah laut, teman-teman.
Itulah sebabnya saat terjadi gempa bumi, sebaiknya kita menjauhi daerah pantai karena dikhawatirkan akan terjadi tsunami.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR