Di pulau ini, tidak ada penduduk yang tinggal. Di Pulau Faisans hanya terdapat sebuah monumen tua untuk memberi penghormatan kepada peristiwa sejarah pada 1659.
Mengakhiri Perang
Sebelumnya, Spanyol dan Perancis terlibat perang di pulau ini.
Baca Juga : Ingat Suku Terasing Sentinel? Rupanya Ada yang Berhasil Ke Pulaunya
Dalam waktu tiga bulan, Spanyol dan Perancis bernegosiasi untuk mengakhiri perang. Mereka ingin membuat pulau ini menjadi sebuah tempat yang netral.
Kesepakatan damai pun disetujui. Kesepakatan ini bernama perjanjian Pinera. Pulau Faisans pun menjadi wilayah pertukaran dan batas demarkasi atau batas pemisah.
Perjanjian kedua negara diikat dalam pernikahan kerajaan antara raja Perancis Louis XIV dan putri dari raja Spanyol Philip IV.
Dari perjanjian ini, akhirnya ditentukan bahwa selama enam bulan dalam setahun, dari 1 Februari sampai 31 Juli, Pulau Faisans berada di wilayah hukum Spanyol.
Setelah itu di enam bulan berikutnya, Pulau Faisans menjadi milik Perancis.
Baca Juga : Kedua Pulau yang Berdekatan Ini Memiliki Zona Waktu yang Berbeda Jauh
Lihat juga video ini, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,BBC |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR