Suka Bersarang di Bangunan Gereja yang Tinggi
Nah, di Indonesia, burung-burung ini suka bersarang di gereja.
Bangunan gereja umumnya dibuat tinggi.
Itu menyebabkannya burung bernama ilmiah Passer montanus ini mendapatkan nama julukan burung gereja.
Di negara lain burung ini tidak disebut dengan burung gereja.
Baca Juga : Celepuk Rinjani, Burung Endemik dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara
Burung Kecil
Burung gereja ukurannya kecil, lebih kecil dari genggaman tangan orang dewasa.
Panjangnya hanya sekitar 10 sampai 15 sentimeter.
Burung ini berwarna cokelat kelabu berparuh kecil.
Badannya terkesan gemuk. Burung gereja jantan dan betina bentuknya mirip.
Burung gereja betina bertelur sebanyak 5 sampai 6 butir.
Telur-telur ini menetas setelah dierami selama 10 sampai 12 hari.
Walaupun semua telur menetas, biasanya anak burung gereja yang tumbuh sampai dewasa hanya 2 atau 3 ekor.
Baca Juga : Burung Dodo Tidak Takut Manusia, Tetapi Mengapa Burung Dodo Punah?
Hidup Berkelompok
Burung gereja memakan biji-bijian dan serangga kecil.
Burung yang hidup berkelompok ini biasanya mencari makan dengan berkelompok juga.
Saat berkumpul mencari makan, burung gereja sering berkicau dengan riuh.
Tahukah teman-teman, kicauan mereka itu sebenarnya sedang memperebutkan makanan, lo.
O ya, ada orang yang sengaja merekam kicauan burung gereja karena suaranya yang riang.
Apakah di rumah atau sekolahmu ada sarang burung gereja?
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR