Bobo.id - Setiap hewan mempunyai cara tersendiri untuk bertahan hidup dari serangan predator.
Ada yang mempunyai racun di tubuhnya, menyerang predator dengan bagian tubuhnya, atau berubah warna untuk menyamar dan menjadi satu dengan lingkungan sekitarnya.
Buglon adalah salah satu hewan yang akan mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitarnya.
Hal ini dilakukan sebagai cara bunglon menyamar dan menghindar dari predator yang akan memangsanya.
Baca Juga : Ingin Memelihara Hamster di Rumah? Perhatikan Hal Ini Dahulu, yuk!
Nah, perubahan warna untuk menyamar ini ternyata juga dilakukan oleh gurita, lo, teman-teman.
Bahkan gurita bisa mengubah warna kulitnya dengan sangat cepat, nih, yaitu kurang dari satu detik!
Dalam waktu kurang dari satu detik, selain bisa mengubah warna kulitnya, gurita juga bisa mengubah tekstur kulitnya dan terlihat menyatu dengan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga : Tikus Kanguru yang Dikira Sudah Punah Ternyata Masih Ditemukan, lo!
Perubahan warna yang dilakukan gurita ini disebabkan adanya sel pigmen khusus bernama kromatofora di kulit mereka.
Sel pigmen kromatofora ini biasanya terdiri dari pigmen warna-warni, seperti hitam, cokelat, oranye, merah, atau kuning.
Variasi warna di kulit gurita ini muncul dengan cara mengontrol ukuran sel kromatofora, yang juga bisa mengubah pola di kulit mereka.
Gurita yang termasuk dalam kelompok Cephalopoda punya pengelohatan yang bagus yang membantu mereka untuk mencocokkan warna kulit mereka dengan warna lingkungan sekitarnya.
Selain gurita, cumi-cumi yang juga termasuk dalam kelompok Cephalopoda juga bisa mengubah warna kulitnya, teman-teman.
Tidak hanya warna, penyamaran yang dilakukan gurita juga ada pada tekstur kulit, lo.
Baca Juga : Cara Tak Terduga yang Dilakukan Hewan untuk Menjaga Tubuhnya Tetap Dingin
Roger Hanlon, ahli biologi kelautan mengidentifikasi setidaknya ada tiga pola dasar yang sering digunakan oleh cephalopoda.
Pola dasar tersebut adalah seragam yaitu tidak ada perbedaan pola, bintik yaitu ada bercak terang dan gelap, dan pola mengganggu, yaitu mengaburkan bentuk aslinya.
O iya, selain mengubah warna dan pola dasar tubuhnya, gurita dan hewan Cephalopoda lainnya juga bisa mengubah tekstur kulit mereka menjadi seperti bentuk paku, benjolan, atau seperti berbukit-bukit.
Bagaimana, hebat sekali, kan penyamaran gurita?
Source | : | Scientific American,Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR