2. Kondensasi (Pembentukan awan)
Setelah air yang ada di Bumi menguap ke udara, uap air ini akan dibawa oleh angin dan menyatu dengan uap air lainnya.
Saat uap air sudah terkumpul dalam jumlah yang banyak, akan terjadi pemadatan uap air.
Nah, uap air yang memadat inilah yang kemudian membentuk menjadi awan yang kita lihat di langit.
Proses inilah yang kemudian disebut sebagai kondensasi, yaitu pemadatan uap air menjadi awan.
Baca Juga : Erupsi Gunung Anak Krakatau Merupakan Tipe Strombolian, Ini 5 Tipe Erupsi Gunung Berapi
3. Bergabungnya Awan
Awan yang terbentuk melalui proses kondensasi ini kemudian akan bergerak dan terbawa ke tempat lain oleh angin yang bertiup.
Pergerakan angin yang membawa awan ini akan membuat awan menjadi berukuran besar, nih, teman-teman.
Yap, hal ini terjadi karena awan-awan berbagai ukuran yang terbawa angin akan menyatu dengan awan lain yang ada di tempat lainnya.
Awan ini kemudian akan bergerak ke tempat lain yang memiliki suhu lebih rendah atau dingin, dan semakin banyak awan yang menjadi satu, awan akan berubah warna menjadi kelabu.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR