Bobo.id - Kalau sendok dan garpu digunakan untuk membantu kita saat makan, maka saat minum kita biasa menggunakan sedotan.
Sedotan biasanya kita gunakan untuk meminum minuman dari botol atau saat minum minuman yang ada di restoran.
Ternyata sedotan yang kita gunakan sehari-hari ini sudah digunakan sejak tahun 3.000 Sebelum Masehi, lo!
Konsep sedotan ini sudah ditemukan dan digunakan oleh bangsa Sumeria sekitar 3.000 Sebelum Masehi.
Baca Juga : Kue Jahe Khas Natal Sudah Dibuat Manusia Sejak 4500 Tahun yang Lalu
Bangsa Sumeria membuat sedotan yang berbahan logam mulia atau emas yang fungsinya adalah untuk memudahkan mereka saat minum.
Selain sedotan dari emas yang dibuat oleh bangsa Sumeria, di Argentina juga sudah ditemukan sedotan dengan desain kayu yang sederhana, teman-teman.
Popularitas sedotan kemudian mulai meningkat. Orang-orang kemudian menggunakan tangkai rumput gandum yang juga disebut ryegrass.
Tapi sayangnya dengan menggunakan ryegrass ini rasa minuman menjadi tercampur dengan rasa tangkai rumput yang digunakan, sehingga membuat rasa alami minuman menjadi berubah.
Kemudian pada 3 Januari 1888, Marvin Stone dari Amerika Serikat menyempurnakan konsep sedotan yang sudah ada.
Ia membuat alat isap yang terbuat dari kertas yang direkatkan menggunakan lem hingga menjadi bentuk silinder.
Penemuan ini kemudian disempurnakan lagi dengan melapisi bagian luar sedotan kertas dengan lilin, sehingga lem tidak larut ke dalam minuman.
Tahun 1890, pabrik milik pak Stone mulai memproduksi sedotan ini secara massal dan mendapatkan perhatian dunia hingga dikirim ke berbagai tempat, lo.
Baca Juga : Mengapa Bendera Putih Dijadikan Tanda Menyerah? Ini Asal-usulnya
Bertahun-tahun setelah penemuan pak Stone, Joseph B. Friedman menciptakan sedotan dengan bentuk lain, yaitu dengan bentuk melengkung.
Ciptannya ini terinspirasi dari anaknya yang kesulitan saat meminum milkshake menggunakan sedotan lurus yang membuatnya harus memiringkan gelasnya, nih.
Akhirnya sedotan tekuk pertama buatan pak Friedman dipatenkan pada tahun 1937.
Setelah tahun 1960-an, sedotan plastik mulai menggeser sedotan kertas, nih, teman-teman. Itu karena sedotan plastik dianggap lebih tahan lama dibandingkan sedotan kertas.
Walaupun sedotan plastik lebih tahan lama dibandingkan sedotan kertas, sayangnya sedotan plastik menjadi salah satu limbah plastik yang menimbulkan masalah lingkungan, lo.
Untuk itu, sekarang mulai bermunculan sedotan ramah lingkungan yang bisa digunakan berkali-kali, seperti sedotan berbahan bambu ataupun stainless steel atau besi.
Baca Juga : 6 Bahan Alami yang Digunakan Orang Zaman Dulu sebagai Pasta Gigi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR