Pada gerhana bulan supermoon yang akan terjadi 21 Januari mendatang, wilayah yang bisa menyaksikan supermoon dengan baik adalah Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan sebagian wilayah Asia.
Sayangnya, meskipun beberapa wilayah di Asia dapat menyaksikan supermoon ini, ternyata Indonesia bukan salah satu negara yang beruntung bisa menyaksikan supermoon, nih, teman-teman.
Sebutan supermoon baru ditemukan pada tahun 1979 oleh richard Nolle, dan peristiwa langit tersebut disebut supermoon kalau bulan berada pada jarak sekitar 90 persen dari titik terdekatnya dengan Bumi.
Nah, jarak Bulan yng selalu berubah-ubah ini karena gerakan atau jalur mengorbit Bulan pada Bumi tidak berbentuk lingkaran, teman-teman.
Baca Juga : Bimasakti dan Galaksi Kerdil Akan Bertabrakan! Bagaimana dengan Bumi?
Jalur mengorbit Bulan ini ternyata berbentuk oval, lo.
Inilah yang menyebabkan Bulan kadang bisa berada di jarak terjauh atapun menjadi sangat dekat dengan Bumi.
Sedangkan jarak rata-rata Bulan dengan Bumi sekitar 382.900 kilometer dari pusat Bulan ke pusat Bumi.
Walaupun supermoon 21 Januari mendatang tidak bisa kita saksikan di langit Indonesia, tapi masih ada 2 supermoon yang akan terjadi tahun ini, lo, yaitu pada bulan Februari dan Maret mendatang.
Mungkin saja kita bisa melihat supermoon tersebut, nih, teman-teman.
Source | : | timeanddate.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR