Bobo.id - Terdapat banyak galaksi yang ada di ruang angkasa. Galaksi ini selalu bergerak sepanjang masa, bahkan kadang bertabrakan dan saling menyatu.
Galaksi Bima Sakti, tempat di mana Bumi berada juga menjadi salah satu galaksi yang selalu bergerak dan bisa bertabrakan dengan galaksi lainnya.
Bima Sakti bisa saja bertabrakan dengan galaksi terdekatnya dan dapat membangkitkan lubang hitam supermasif atau lubang hitam yang mempunyai ukuran sangat besar.
Tabrakan besar ini akan membuat lubang hitam membengkak menjadi delapan kali lipat dari ukurannya saat ini, lo.
Baca Juga : Bakteri Berevolusi di Ruang Angkasa, lo! Apakah Berbahaya?
Lubang hitam super besar ini kemudian akan melahap gas di sekitarnya dan membuang radiasi energi dalam jumlah besar.
Kapan tabrakan antargalaksi terjadi?
Tabrakan besar yang akan membangunkan lubang hitam super besar ini diperkirakan terjadi sekitar 8 miliar tahun lagi, teman-teman.
Bima Sakti diperkirakan akan bertabrakan dengan galaksi Andromeda, yaitu galaksi tetangga yang jaraknya paling dekat dengan galaksi Bima Sakti.
Tapi, 6 miliar tahun sebelum tabrakan antara galaksi Bima Sakti dan Andromeda terjadi, akan ada tabrakan kosmik lainnya yang terjadi, teman-teman.
Galaksi kita akan bertabrakan dengan Large Magellanic Cloud (LMC), yaitu galaksi satelit yang mempunyai diameter sekitar 14 ribu tahun cahaya dan mengorbit Bima Sakti.
Baca Juga : Peringatan 100 Tahun Organisasi Astronomi Internasional Sepanjang 2019
LMC mempunyai jarak asekitar 163 ribu tahun cahaya dari Bima Sakti, teman-teman.
Walaupun LMC mengorbit Bima Sakti, tapi LMC mungkin saja bisa tertangkap tarikan gravitasi dan meluncur ke arah galaksi Bima Sakti.
Tabrakan kosmik bisa membangunkan lubang hitam super besar
LMC yang menabrak dan dimakan oleh Bima Sakti ternyata bisa menimbulkan bencana bagi galaksi kita, nih, teman-teman.
Tabrakan ini akan membangunkan lubang hitam yang berada di pusat Bima Sakti dan mengubah galaksi menjadi kuasar.
Kuasar dapat terjadi saat gas di sekitar lubang hitam berpindah ke dalam lubang hitam, dan saat gas mendekati lubang hitam, gas ini akan memanas akibat adanya gesekan.
Baca Juga : Banyak Batu Permata Ditemukan di Bumi Super Baru, di Mana Letaknya?
Gas yang memanas ini akan bersinar dengan sangat cerah dan bisa dilihat dari sisi alam semesta lainnya, bahkan kuasar kadang terlihat lebih cerang jika dibandingkan dengan keseluruhan galaksi tempat kuasar berada.
Walaupun tabrakan besar antara Bima Sakti dan LMC masih akan terjadi dalam waktu yang cukup lama, yaitu 2 miliar tahun lagi, ternyata 2 miliar adalah waktu yang singkat, lo, dalam rentang waktu kosmik.
Lubang hitam, sang penghisap di tengah galaksi
Sampai saat ini, lubang hitam masih menjadi objek yang menarik perhatian para astronom, lo, karena lubang hitam bisa mengisap benda apapun yang ada di sekitarnya.
Hampir setiap galaksi yang ada di ruang angkasa pasti memiliki lubang hitam yang besar di tengahnya, teman-teman, termasuk galaksi Bima Sakti.
Hal yang membuat para astronom tertarik meneliti lubang hitam adalah kecepatannya mengisap benda-benda di sekitarnya.
Baca Juga : Farout, Objek Merah Muda yang Mengorbit Paling Jauh dari Matahari
Setelah melakukan penelitian menggunakan metode astronomi X-ray, seorang ilmuwan dari University of Leicester, Ken Pounds menemukan bahwa lubang hitam bisa mengisap benda di sekitarnya dengan sangat cepat.
Kecepatan lubang hitam mengisap benda di sekitarnya ini bahkan bisa mencapai kecepatan cahaya, lo!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR