Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar tentang bakteri Escherichia coli atau E. coli?
Escherichia coli (E. coli) adalah sekelompok bakteri yang biasanya hidup di usus manusia dan hewan, bakteri ini membantu menjaga usus kita tetap sehat.
Baca Juga : Tidak Selalu Buruk, Bakteri Ternyata Juga Dibutuhkan Oleh Tubuh
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa jenis bakteri E. coli kadang-kadang dapat menyebabkan penyakit parah.
Jenis E. coli yang berbahaya yang bisa menghasilkan racun disebut Shiga atau secara singkat disebut Shiga-toxin-producing E. coli (STEC).
Baca Juga : Meski Menjijikkan, Ada Belatung yang Bisa Mengobati Luka Manusia
CDC memperkirakan bahwa setidaknya ada 265.000 orang Amerika terinfeksi STEC per tahun dan menyebabkan sekitar 3.600 orang dirawat inap dan 30 orang meninggal dunia.
Enterotoxigenic E.coli (ETEC) adalah salah satu penyebab utama diare. Di seluruh dunia, terumama di negara-negara berkembang, ETEC diperkirakan menginfeksi setidaknya 280 juta hingga 400 juta anak di bawah usia 5 tahun.
Bakteri E. coli dapat menyebar dan memasuki tubuh dengan berbagai cara,lo, teman-teman.
Baca Juga : Mengenal Pari Mobula, Ikan Pari yang Bisa Terbang dan Hampir Punah
Menurut University of California San Francisco sekitar 85 persen infeksi bakteri E. coli berasal dari makanan.
Daging bisa terkontaminasi ketika bakteri disebarkan dari saluran usus hewan selama pemotongan atau proses masak.
Baca Juga : Sering Diabaikan, Ini Alasan Kucing Tidak Boleh Minum Susu Sapi
Gejala terjangkit bakteri E. coli biasanya muncul sekitar satu hingga delapan hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Kebanyakan orang yang terinfeksi akan mengalami diare dan kram perut. Beberapa orang juga bisa mengalami mual, muntah dan demam.
Bagaimana mencegah terjangkit bakteri E. coli, ya?
Baca Juga : Bisa Ular Mempunyai Kekuatan yang Berbeda-beda, Apa Sebabnya, ya?
Ada beberapa cara agar infeksi E. coli yang berbahaya dapat dicegah, teman-teman. Simak, ya!
1. Cucilah tangan dengan sabun dan air hangat setelah kita menggunakan kamar mandi, kontak dengan orang yang terinfeksi, sebelum atau sesudah makan, dan setelah berinteraksi dengan hewan.
Baca Juga : Alamat Email Memakai Simbol @, Kenapa Harus Memakai Simbol Itu?
2. Cucilah sayur dan buah dengan benar, masaklah daging dengan suhu yang aman, dan simpan makanan di lemari es atau freezer.
3. Jaga kebersihan area untuk memasak makanan dengan menggunakan air sabun yang panas atau disinfektan untuk mencuci tangan. Selalu jauhkan daging mentah dari daging yang sudah matang.
4. Minum dan makan produk yang sudah dipasteurisasi.
5. Jangan menelan air saat berenang di kolam, danau, atau tempat berenang lainnya, ya!
Baca Juga : Kucing Hitam Juga Bisa Jadi Lucu Lewat tokoh Kartun Ini, Apa Saja?
6. Jika sedang diare kita harus menghindari berenang di tempat umum, berbagi kamar mandi, atau menyiapkan makanan untuk orang lain. Karena hal itu bisa menjadi penyebab menyebarnya infeksi bakteri.
Nah, sekarang teman-teman harus mulai berhati-hati agar tidak terkena bakteri E. coli yang bisa menyebabkan diare, ya!
Baca Juga : NASA Menemukan Planet dengan Ukuran yang Tidak Biasa, Sebesar Apa, ya?
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR