Bobo.id - Teman-teman masih ingat wahana antariksa milik Tiongkok bernama Chang'e-4 yang ebrhasil mendarat di sisi terjauh Bulan?
Pada awal tahun ini, Tiongkok berhasil mencetak sejarah baru dengan mendaratkan wahana miliknya di Bulan.
Nah, setelah menorehkan rekor menjadi wahana pertama yang mendarat di sisi terjauh Bulan, misi yang dibawa oleh Chang'e-4 ini juga membuat sejarah baru, lo, teman-teman.
Belum lama ini, bibit tanaman yang dibawa Chang'e-4 sebagai salah satu misinya menunjukkan adanya pertumbuhan, lo, teman-teman.
Baca Juga : Bakteri Berevolusi di Ruang Angkasa, lo! Apakah Berbahaya?
Selama ini, pendaratan yang dilakukan oleh astronom Amerika dan Rusia hanya berhasil mencapai sisi Bulan yang terlihat dari Bumi saja.
Setelah lebih dari 40 tahun, akhirnya ada wahana antariksa yang berhasil mendarat di sisi terjauh Bulan.
Chang'e-4 berhasil mendarat di lembah Aitken yang berada di kutub selatan Bulan pada 3 Januari 2019 lalu, pada pukul 10.26 waktu Beijing atau pukul 07.26.
Misi membawa bibit tanaman ke Bulan
Chang'e-4 yang mendarat di sisi terjauh Bulan ini mempunyai misi utama untuk mempelajari struktur permukaan Bulan yang selama ini tidak bisa terlihat dari Bumi.
Selain mempelajari struktur Bulan, wahana antariksa milik Tiongkok ini juga membawa wadah seberat tiga kilogram yang berisi kentang, bibit tanaman arabidopsis, dan juga telur ulat sutra.
Bibit tanaman dan juga telur ular sutra tersebut dibawa ke sisi terjauh Bulan untuk membuktikan apakah tanaman dan juga makhluk hidup lainnya bisa hidup di sisi Bulan yang tidak terlihat dari Bumi ini.
Baca Juga : Komet Wirtanen, Komet Paling Terang Tahun 2018 Akan Mendekati Bumi
Bibit tanaman mulai tumbuh
Setelah mendarat pada 3 Januari yang lalu, misi percobaan bercocok tanam yang dilakukan Tiongkok sepertinya mulai menunjukkan hasil, nih, teman-teman.
Pada 12 Januari, bibit yang diletakkan di kapas dalam tabung yang dibawa Chang'e-4 mulai menunjukkan adanya pertumbuhan dengan munculnya kecambah pada kapas tersebut.
Bibit ini diletakkan dalam wadah berbentuk tabung yang kedap udara di dalam pesawat Chang'e-4, dan tabung ini berisi tanah, udara, dan air.
Setelah mendarat dengan sukses pada 3 Januari yang lalu, tanaman di dalam tabung mulai disirami berdasarkan perintah atau kendali dari darat dan percobaan bercocok tanam pun dimulai, nih, teman-teman.
O iya, pertumbuhan bibit di dalam tabung ini dipantau menggunakan dua buah kamera yang dihubungkan ke sistem kontrol panas.
Walaupun saat ini perkembangan yang terlihat baru pertumbuhan salah satu bibit, peneliti masih yakin bahwa bibit yang lain juga akan tumbuh.
Kenapa ada bibit tanaman dan juga hewan yang dibawa ke sisi jauh Bulan?
Baca Juga : Lebih dari 3000 Orang Melamar Sebagai Astronaut di Uni Emirat Arab
Kentang, bibit tanaman arabidopsis atau selada, dan telur ulat sutra dipilih untuk dibawa ke sisi terjauh bulan tentu ada alasannya, lo, teman-teman.
Tanaman kentang dan selada nantinya akan menyediakan oksigen agar ulat sutra bisa hidup dan kotoran dari ulat sutra akan menyediakan karbon dioksida untuk tanaman.
Sedangkan kentang dipilih sebagai sumber makanan yang nantinya bisa digunakan sebagai sumebr makanan bagi para kru yang mendarat di Bulan di masa depan.
Data perkembangan makhluk hidup yang dibawa Chang'e-4 ini nantinya akan dikirim ke Bumi untuk melihat apakah makhluk hidup berhasil berkembang di Bulan atau tidak.
Selain itu, eksperimen ini juga dilakukan untuk membantu mengumpulkan pengetahuan untuk mengetahui apakah tempat tinggal jangka panjang bisa dibangun di Bulan.
Mendarat di kawah tertua Bulan
Sisi terjauh Bulan yang menjadi tempat pendaratan wahana antariksa ini agak berbeda dengan sisi yang selalu terlihat dari Bumi, teman-teman.
Hal ini karena sisi jauh Bulan ini memiliki kawah yang lebih banyak dibandingkan sisi dekatnya, dan Chang'e-4 mendarat di lembah Aitken yang ada di kutub selatan Bulan.
Baca Juga : Ini Dia Beberapa Peristiwa Langit yang Bisa Kita Amati di Januari 2019
Nantinya, Chang'e-4 akan menjelajah salah satu kawah yang ada di sisi jauh Bulan, yaitu kawah Von Karman.
Von Karman adalah salah satu kawah terdalam dan tertua di Bulan yang memiliki diameter lebih dari 2.500 kilometer dengan kedalam sekitar 13 kilometer, lo.
Kawah ini diperkirakan terbentuk karena adanya benturan hebat yang terjadi pada masa-masa awal Bulan terbentuk, nih, teman-teman.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR