Bobo.id - Akar jadi bagian dari tumbuhan yang jarang dilihat orang, karena letaknya yang berada di bawah tanah.
Walaupun berada di bawah tanah, ada beberapa tanaman yang akarnya bisa kita lihat karena sedikit muncul ke permukaan.
Akar yang muncul ke permukaan ini adalah akar dikotil.
Baca Juga : Ada Akar Dikotil dan Akar Monokotil, Apa Perbedaan Keduanya, ya?
Akar dikotil memiliki batas yang kurang jelas antara batang bagian bawah dengan akarnya, sehingga ada bagian akar yang tumbuh di atas permukaan tanah.
Selain akar yang berada di bawah permukaan tanah, ternyata ada juga akar yang menggantung, lo, teman-teman.
Wah, apakah akar yang menggantung ini masih punya fungsi yang sama seperti akar yang berada dalam tanah, ya?
Letaknya di atas permukaan tanah
Tidak semua akar tanaman ternyata ada di permukaan tanah karena ada akar gantung yang letaknya di atas permukaan tanah.
Baca Juga : Selain Enak Dimakan, Ada Akar yang Bermanfaat Untuk Kesehatan Juga
Seperti namanya, akar gantung yang disebut juga aerial root atau akar udara.
Akar udara tidak terletak di bawah permukaan tanah, tapi justru menggantung di pohon.
Akar gantung ini ada dua jenis, yaitu akar gravitrop negatif atau akar yang tumbuh ke atas menjauhi tanah, dan akar gravitrop positif atau akar yang tumbuh ke bawah menuju tanah.
Apakah fungsi akar gantung berbeda dengan akar biasa?
Akar berfungsi untuk menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah sebagai makanan untuk tanaman dan didistribusikan melalui batang.
Baca Juga : Ada Jamur yang Aman Dimakan, Ada juga yang Beracun! Ini Cara Membedakannya
Karena bentuknya yang berbeda, apakah fungsi akar gantung menjadi berbeda dengan akar yang ada di dalam tanah?
Walaupun tidak berada di tanah, akar gantung masih punya fungsi yang sama seperti akar pada umumnya, kok, teman-teman.
Bedanya, akar gantung tidak memberikan makanan untuk pohon atau tanaman dengan cara mengambil unsur hara dan air dari dalam tanah.
Baca Juga : Selain Buah dan Daun, Akar Tumbuhan Juga Bisa Dimakan, lo! Apa Saja?
Akar gantung akan memberi makan kepada pohon atau tanaman dengan cara menyerap udara atau air yang ada di habitat mereka hidup.
Udara atau air yang diserap oleh akar gantung ini kemudian mendistribusikan ke tumbuhan menggunakan proses osmosis.
Proses osmosis adalah pengangkutan air dari tempat yang rendah atau hipotonik ke tempat yang tinggi atau hipertonik.
Cara akar gantung menyerap air dan udara dari sekitarnya adalah dengan melalui lentisel atau pori-pori berukuran kecil yang ada di permukaannya.
Baca Juga : Wah, Rupanya Ular Piton Juga Bisa Terserang Kutu dan Jadi Sakit
Akar gantung ini dapat dihilangkan tanpa mengganggu kelangsungan hidup tanaman tersebut, lo, walaupun sebaiknya akar gantung tetap dibiarkan tumbuh.
Memiliki jaringan klorofil
Sebenarnya dari mana akar gantung ini tumbuh, ya?
Akar gantung atau akar udara ini tidak tumbuh dari jaringan akar yang berada di bagian bawah tanaman, teman-teman, tapi dari batang tanaman atau jaringan daun.
Baca Juga : Benarkah Berbicara pada Tanaman di Rumah Membuatnya Lekas Tumbuh?
Bahkan, beberapa akar gantung ada yang mempunyai klorofil seperti daun dan bisa berfotosintesis untuk menghasilkan makanannya sendiri, lo.
Nah, karena akar gantung ini tumbuh dengan terpapar udara langsung, besar kemungkinan akar gantung mengering.
Hal ini berbeda dengan akar di dalam tanah yang selalu lembap karena adanya kandungan air.
Oleh sebab itu, tanaman yang mempunyai akar gantung ini biasanya hidup di lingkungan yang basah agar tidak mengering.
Baca Juga : Selain Bisa Berubah Warna, Ini 5 Fakta Unik Lainnya dari Bunglon
Apakah teman-teman sudah pernah melihat tumbuhan yang memiliki akar gantung?
Ternyata ada beberapa pohon dan tumbuhan lain yang mempunyai akar gantung, lo, teman-teman.
Di antaranya adalah pohon beringin, tanaman anggrek, dan juga pohon mangrove yang banyak hidup di daerah hutan bakau.
Baca Juga : Wah, di Yogyakarta Ada Lokasi Wisata Mirip Bukit Teletubbies, lo!
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR