Bobo.id - Manusia memiliki bagian tubuh yang ternyata sudah tidak lagi digunakan saat ini, lo.
Walaupun bagian tubuh ini tidak lagi digunakan oleh manusia modern, bagian tubuh tersebut digunakan oleh nenek moyang manusia.
Karena manusia mengalami evolusi, maka bagian tubuh tadi tidak lagi digunakan oleh manusia.
Bagian tubuh ini misalnya usus buntu yang dulu berguna untuk membantu mencerna makanan manusia zaman dulu yang kaya akan kandungan selulosa.
Baca Juga : Apa Itu Energi Terbarukan? Kenali Beberapa Sumber Energi Terbarukan, yuk!
1. Arrector pili
Arrector pili adalah otot kecil yang menempel pada rambut di mamalia. Kita tidak bisa melihatnya secara langsung dengan mata kita, kecuali saat sedang merinding.
Yap, arrector pili adalah serat otot yang fungsi awalnya adalah menghasilkan benjolan saat kita merasa merinding, teman-teman.
Nenek moyang manusia memerlukan serat otot ini karena mereka mempunyai bulu yang tebal. Saat kedinginan, arrector pili akan membantu bulu ini berdiri dan menghasilkan panas.
Hal ini karena saat rambut berdiri tegak ketika kedinginan, udara akan terperangkap di antara bulu tersebut dan menghasilkan panas bagi tubuh.
Saat ini arrector pili dapat kita lihat di hewan landak yang bisa membuat duri di tubuh mereka berdiri saat merasa terancam.
Sedangkan manusia saat ini sudah tidak membutuhkan lagi arrector pili karena bulu di tubuh yang sudah semakin tipis.
2. Ekor
Baca Juga : Rekaman Suara Kita Terdengar Berbeda, Kenapa Bisa Begitu, ya?
Saat masih di dalam kandungan, ternyata embrio manusia mengembangkan ekor pada usia antara lima sampai delapan minggu, lo.
Tapi begitu manusia lahir, ekor ini hilang dan hanya tersisa tulang ekor saja.
Alasan manusia mengembangkan ekor pada saat masih berupa embrio adalah karena ekor membantu nenek moyang kita.
Zaman dahulu, tulang ekor membantu nenek moyang kita untuk menjaga keseimbangan, teman-teman.
Seiring evolusi yang berkembang, yaitu manusia berjalan dengan tegak, manusia tidak lagi memiliki tulang ekor yang panjang.
Nenek moyang manusia memiliki mutasi yang membuat tulang ekor menyusut agar lebih baik, sehingga membuat manusia tidak lagi memiliki tulang ekor selama beebrapa generasi.
3. Otot auricular
Bagi teman-teman yang memelihara kucing di rumah, coba perhatikan telinganya saat mencoba untuk mendengar dengan baik.
Baca Juga : 7 Aktivitas Sains yang Seru Ini Bisa Dilakukan di Rumah, Ada Slime, lo!
Kucing akan menggerakkan telinganya ketika mencoba untuk mendengar suara dengan lebih baik, hal ini disebabkan oleh adanya otot auricular yang ada di telinga.
Tidak hanya kucing, ternyata manusia juga memiliki otot auricular di telinganya, lo.
Sayangnya, meskipun manusia juga memiliki otot auricular, saat ini manusia sudah kehilangan kemampuan untuk menggunakan otot ini.
Sedangkan pada kucing dan hewan mamalia lainnya, otot auricular yang ada di telinga masih digunakan untuk mendeteksi mangsa dan predator, mengekspresikan emosi, serta membantu melokalisasi suara.
Evolusi yang membuat otot auricular sudah tidak lagi digunakan manusia adalah karena manusia saat ini mempunyai leher yang fleksibel yang membuat kita tidak lagi perlu menggerakkan daun telinga ke arah suara.
Walaupun otot ini sudah tidak lagi digunakan manusia, tapi otot auriculas masih bisa digunakan oleh beberapa orang dan membuat mereka bisa menggoyangkan daun telinga, lo.
4. Plica semilunaris
Coba teman-teman amati lipatan kecil menyerupai selaput yang ada di dalam sudut mata yang berada dekat hidung.
Baca Juga : Sering Merinding Saat Dengar Lagu Tertentu? Itu Berarti Otakmu Spesial
Lipatan kecil itu disebut plica semilunaris yang tidak digunakan lagi oleh manusia, tapi pada beberapa hewan masih digunakan.
Burung, reptil, dan beberapa mamalia masih menggunakan plica semilunaris yang bisa ditarik untuk menutupi mata mereka, lo.
Dengan menutup mata menggunakan plica semilunaris, mata mereka akan tetap lembap dan bebas kotoran.
Tapi sampai saat ini peneliti belum menemukan mengapa manusia masih memiliki plica semilunaris padahal selaput ini sudah jarang ditemukan pada primata.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR