Bobo.id - Pernahkah teman-teman melihat ubur-ubur di serial animasi SpongeBob?
Yap, ubur-ubur berenang dengan gemulai dan ringan seperti balon.
Tahukah kamu? Ubur-ubur rupanya tidak memiliki otak seperti seperti hewan lainnya, lo!
Wah, kalau ubur-ubur tidak punya otak, bagaimana ia hidup, ya?
Kita cari tahu lebih dalam tentang fakta ubur-ubur, yuk!
Baca Juga : Gurita Punya 3 Jantung dan 9 Otak, Cari Tahu Gunanya, yuk!
Tubuh ubur-ubur berisi air
Sebagian besar ubur-ubur memiliki tubuh berisi air, teman-teman. Lebih dari 90 persen tubuhnya berisi cairan.
Tubuh ubur-ubur ini adalah bagian yang bulat di atas tentakelnya. Bagian ini berisi dua lapisan tipis dengan cairan di antaranya.
Ini rupanya merupakan keuntungan untuk ubur-ubur, lo.
Dengan kondisi ini, ubur-ubur bisa tumbuh besar dan makan banyak. Namun energinya tidak habis untuk metabolisme tubuh.
Buktinya, ubur-ubur jadi salah satu hewan yang berhasil melewati masa kepunahan massal.
Menyengat dengan cepat
Meski terlihat tenang dan berenang dengan lambat, ia bisa menyengat dengan cepat.
Baca Juga : Hebat, Ikan Ini Bisa Bertahan Hidup di Perairan yang Mematikan, lo
Bayangkan saja, kecepatan menyengatnya bahkan tidak sampai hitungan detik, melainkan 700 nanosecond.
Sel yang membuat ubur-ubur punya kemampuan menyengat ini namanya cnidocytes.
Selain ubur-ubur, beberapa terumbu karang dan anemon juga punya sel ini.
Di dalam sel cnidocytes ada kandungan nematocyst yang berisi tombak-tombak kecil.
Saat merasa terancam, ratusan nematocyst ini keluar dengan cepat.
Bahkan sengatannya yang cepat bisa membuat cangkang hewan krustasea retak.
Baca Juga : Berkerabat Dekat dengan Ubur-Ubur, Karang ini Bisa Menyengat Bila Disentuh
Nah, nematocyst ini bisa keluar saat ubur-ubur tidak sengaja menyentuh apa saja, termasuk manusia.
Namun ada sengatan yang berbahaya bagi manusia, ada juga yang tidak.
Sesama ubur-ubur juga tidak saling menyengat satu sama lain, lo.
Tidak memiliki otak dan jantung
Bukan hanya tidak memiliki otak, ubur-ubur juga tidak punya jantung.
Namun mereka memiliki sistem saraf di dasar setiap tentakelnya.
Saraf-saraf inilah yang mendeteksi sentuhan, suhu, sampai tingkat garam di air laut.
Karena tidak memiliki otak, ubur-ubur bergantung pada reflek otomatis dari sistem sarafnya.
Ini juga membuat ubur-ubur lebih banyak bergantung pada arus air di laut.
Mereka juga tidak benar-benar berburu. Namun lebih sering menunggu mangsa mendekat.
Meski tidak punya jantung, ubur-ubur punya lapisan luar bernama ectoderm. Lapisan ini tipis ini membuat oksigen mudah masuk ke dalam tubuhnya.
Makanya ia tetap bisa hidup meskipun tidak memiliki jantung.
Fakta ubur-ubur mana yang menurutmu paling keren?
Baca Juga : 3 Ribu Orang Tersengat Ubur-Ubur di Australia, Ada Apa, ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic,Science ABC |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR