Bobo.id - Siapa yang suka bermain membuat gelembung sabun?
Yap, hanya dengan mencampurkan air dan sabun, kita bisa membuat gelembung-gelembung yang banyak dengan berbagai ukuran, lo.
Gelembung tadi bisa kita buat dengan ditiup menggunakan sedotan atau kawat pendek yang bagian ujungnya dibuat berbentuk lingkaran, kemudian dicelupkan ke dalam air sabun dan kita tiup hingga menghasilkan gelembung.
Biasanya sebesar apa gelembung sabun yang bisa teman-teman buat?
Baca Juga : Eksperimen Sederhana: Bagaimana bisa Membuat Air Melompat Jauh
Gelembung-gelembung dari campuran air dan sabun ini bisa terbentuk karena tegangan permukaan air akan melemah saat dicampur dengan sabun.
Hal ini akan menyebabkan permukaan air menjadi merenggang dan meluas, sehingga saat kita meniupnya, permukaan air akan berisi udara dan membesar seperti balon yang diisi udara, dan terbentuklah gelembung sabun.
Tapi kadang gelembung sabun yang kita buat ukurannya tidak besar dan mudah sekali pecah, nih, teman-teman.
Nah, kita coba, yuk, melakukan eksperimen sederhana untuk gelembung sabun yang berukuran raksasa dan tidak mudah pecah.
Membuat gelembung dari es kering
Untuk membuat gelembung sabun raksasa, bahan utama yang harus teman-teman siapkan adalah es kering.
Es kering adalah bentuk padat dari karbon dioksida dan biasanya digunakan sebagai pendingin jika tidak ada kulkas.
Baca Juga : Lomba Meniup Balon Antar Softdrink
Suhu es kering lebih rendah dibandingkan es yang terbuat dari air, sehingga es kering tidak akan meninggalkan sisa seperti es yang mencair.
Bahan lainnya yang harus teman-teman siapkan adalah air dan campuran air sabun yang akan digunakan untuk membuat gelembung sabun.
Selain itu, siapkan juga mangkuk berukuran besar, ya, semakin besar mangkuk atau baskom yang teman-teman gunakan, maka semakin besar juga gelembung yang bisa dibuat.
Terakhir, siapkan sepotong kain yang panjangnya lebih dari diameter mangkuk yang digunakan.
Mulai eksperimennya, yuk!
Jika bahan-bahan dan alatnya sudah disediakan, kita mulai eksperimen untuk membuat gelembungnya, yuk.
Langkah pertama, taruh es kering yang sudah disiapkan ke dalam mangkuk.
Baca Juga : Kaleng yang Melompat
O iya, saat memegang es kering ini teman-teman bisa meminta bantuan orang dewasa, ya, karena bisa menyebabkan kulit terluka.
Memegang es kering ini juga sebaiknya menggunakan sarung tangan atau menggunakan kain.
Setelah itu, tuangkan air ke dalam mangkuk yang sudah berisi es kering, dan teman-teman akan melihat banyak asap keluar dari mangkuk.
Kemudian celupkan kain yang sudah teman-teman siapkan ke dalam campuran air dan sabun, lalu usapkan kain tadi di sekitar bibir mangkuk dan seret sampai seluruh bagian bibir mangkuk terkena air sabun dari kain.
Sekarang tunggu dan lihat apa yang akan terjadi pada mangkuk berisi air dan es keraing tadi.
Yap, sebuah gelembung sabun perlahan-lahan akan terbentuk dan ukurannya akan membesar, nih, teman-teman.
Setelah beberapa detik, gelembung sabun ini akan pecah dan mengeluarkan asap yang banyak.
Baca Juga : Membedakan Telur Segar dengan Telur Busuk
Wah, kok bisa terbentuk gelembung, ya?
Es kering merupakan karbon dioksida yang dipadatkan. Pada temperatur di atas minus 56,4 derajat Celcius, es kering akan berubah dari bentuk padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dulu.
Proses ini disebut sublimasi, dan ketika es dimasukkan ke dalam air, hal ini akan mempercepat proses sublimasi dan menghasilkan asap.
Nah, ketika air sabun diusapkan ke bibir mangkuk, air sabun akan membentuk sebuah lapisan tipis yang menghalangi asap keluar.
Asap tadi akan mengisi lapisan sabun dan membuat sebuah tekanan yang sangat besar.
Ketika lapisan air sabun sudah tidak mampu menahan tekanan dari asap yang dihasilkan oleh es kering, maka lapisan tadi akan pecah dan asap keluar dari mangkuk.
Untuk teman-teman yang ingin mencoba membuat gelembung sabun dari es kering ini, jangan lupa untuk meminta bantuan orang dewasa, ya.
Selamat mencoba!
Baca Juga : Ingin Terbang dengan Roket? Coba Dulu Membuat Roket Air ini
Source | : | Science Kids |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR