Bobo. id - Teman-teman ada yang pernah mendengar atau pernah mengunjungi Microlibrary di Bandung?
Bagi yang sudah pernah, pasti tahu keunikan dari perpustakaan ini.
Baca Juga : 5 Perpustakaan Paling Unik di Dunia, Ingin Berkunjung? #akubacaakutahu
Dinding-dinding pada perpustakaan ini dibuat dengan menggunakan ember es krim, lo, teman-teman. Sangat kreatif, bukan?
Seperti yang kita tahu, sampah plastik bisa menimbulkan banyak bencana di bumi. Tapi di tangan seorang arsitek, plastik justru dimanfaatkan untuk membuat perpustakaan kecil di Bandung ini terlihat memukau, lo.
Perpustakaan kecil yang sering juga disebut microlibrary ini telah dibuka pada Juli 2015 lalu.
Baca Juga : Luka Diabates Sulit Sembuh, Kenapa Begitu, ya? Cari Tahu, yuk!
Sejak dibuka perpustakaan itu telah menarik perhatian dunia tidak hanya melalui persediaan buku-bukunya tetapi juga untuk desainnya yang kreatif.
Sang arsitek, Florian Heinzelmann dari firma arsitektur Belanda Shau menciptakan perpustakaan mini dengan luas 159,8 meter persegi.
Baca Juga : Menggunakan Obat Kumur Setelah Sikat Gigi, Apa Fungsi Obat Kumur?
Dia memanfaatkan 2.000 ember es krim plastik untuk membangun dinding perpustakaannya.
Meskipun banyak orang yang tidak bisa melihatnya, dinding ember es krim ini sebenarnya membentuk kode biner dari kalimat Buku adalah Jendela Dunia, lo.
Bagian bawah ember menandakan angka satu sementara ujung lainnya mewakili nol.
Baca Juga : Pisang dan Mangga Bisa Tumbuh di Korea Selatan, Apa Sebabnya, ya?
Microlibrary di Taman Bima adalah purwarupa atau prototype pertama yang terwujud dari serangkaian perpustakaan kecil yang ingin di bangun oleh firma arsitektur ini.
Teman-teman tahu tidak? Kalau minat pada buku dan membaca menurun beberapa tahun terakhir, lo.
Tingkat buta huruf dan tingkat putus sekolah di Indonesia juga tidak mengalami penurunan.
Baca Juga : Berang-berang Laut Punya Bulu Paling Lebat Sedunia, Ini Fakta Lainnya
Misi firma arsitektur ini adalah untuk membangkitkan kembali minat pada buku dengan menawarkan tempat khusus untuk membaca dan belajar dan juga ketersediaan buku.
Selain meningkatkan minat baca di Indonesia, sang arsitek juga berharap agar perpustakaan ini mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan masyarakat.
Hal itu diharapkannya lantaran beberapa pantai dan saluran air telah banyak tercemar serta tersumbat akibat meningkatnya sampah plastik.
Baca Juga : Ini Penyebab Ada Lagu yang Terus Terngiang di Otak, Pernah Alami?
Dengan munculnya perpustakaan yang dibuat dengan ember es krim ini diharapkan masyarakat terinspirasi untuk mengolah sampah plastik, daripada membiarkan atau membuangnya.
Baca Juga : Apakah Ketombe Menular dan Apa Penyebab Munculnya Ketombe?
Tampilan sisi luar perpustakaan ini tidak hanya memberi sisi estetika, lo. Ember-ember es krim juga menghasilkan suasana cahaya dalam ruangan yang menyenangkan karena sinar matahari bisa menembus langsung dan bertindak sebagai lampu alami.
Ditempatkan di antara tulangan baja vertikal, ember yang ditata sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengusir air hujan.
Nah, itu dia keunikan dari perpustakaan taman Bima di Bandung. Teman-teman tertarik berkunjung?
Baca Juga : Yuk, Kenali Nama-Nama Sayuran Sambil Belajar Bahasa Inggris!
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com,archdaily.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR