Bobo.id - Tidak bisa dipungkiri, kalau saat ini kita hidup di era dunia digital.
Tradisi masa lalu dengan cepat menghilang dan digantikan oleh teknologi yang terus berkembang.
Baca Juga : Keren! Toko Buku Terbesar di Dunia Berada di Teheran #akubacaakutahu
Seiring berjalannya waktu, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia, sekarang digantikan dengan mesin.
Mungkin beberapa tahun sebelum ramainya internet, orangtua kita lebih memilih untuk belanja di mal daripada belanja online.
Baca Juga : Unik! Perpustakaan Ini dibuat Dari Ember Es Krim #akubacaakutahu
Sekarang mungkin teman-teman bisa melihat bahwa ayah, ibu, atau kakak lebih suka belanja online daripada harus keluar untuk mencari barang yang dibutuhkan.
Beberapa dari kemajuan teknologi ini ada juga baiknya karena memungkinkan untuk lebih efisien dalam mengerjakan sesuatu.
Tapi di sisi yang lain kemajuan teknologi juga menghilangkan tradisi penting dan membuat kita kurang mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
Baca Juga : Keren, Ada Kebun Bawah Laut Pertama di Dunia! Tertarik Berkunjung?
Dalam beberapa tahun terakhir, toko buku menjadi salah satu dari banyak industri yang mengalami penurunan karena perkembangan teknologi.
Banyak orang yang lebih memilih membaca di handphone daripada membaca lewat media konvensional seperti buku atau majalah.
Tidak sedikit pula orang yang masih menyukai membaca buku, tapi mereka sudah mengurangi berkunjung ke toko buku dan mulai membeli bukunya lewat toko online.
Baca Juga : Perpustakaan Alexandria, Pernah Jadi Perpustakaan Terbesar di Dunia #akubacaakutahu
Pada tahun 2011, Borders, salah satu penjual buku besar di Amerika, mengajukan kebangkrutan.
Hal ini menunjukkan penurunan dramatis dalam penjualan buku toko ritel di abad ke-21.
Beruntungnya, toko-toko buku besar di Indonesia belum ada yang menyatakan bangkrut, teman-teman.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia (kita) masih punya potensi untuk melestarikan budaya membaca buku, teman-teman.
Baca Juga : Yuk, Datang ke 5 Festival Buku Terbesar di Dunia! #akubacakutahu
Dua pesaing utama yang mengancam toko buku adalah: perangkat elektronik dan belanja online.
Handphone dan komputer memungkinkan kita dapat melakukan apa saja tiap hari, termasuk membaca buku dan majalah elektronik.
Amazon Kindle pertama kali dirilis pada 2007, dan sejak itu, telah berkembang dengan beberapa model berbeda untuk memberi pembaca semua buku yang mereka inginkan, di ujung jari, pada satu perangkat saja.
Baca Juga : Air Terjun Tertinggi di Dunia Ada di Mana? Tingginya 900 Meter, lo!
Perusahaan besar Apple juga membuat buku-buku tersedia untuk diunduh di iPhone dan iPad. Itu berarti tidak ada lagi kebiasaan melipat sudut buku, dan menggesekkan jari kita ke halaman berikutnya.
Beberapa orang tidak cukup siap untuk membaca melalui perangkat elektronik, tetapi mereka juga tidak ingin melakukan perjalanan ke toko buku. Sebaliknya, mereka memesan buku secara online.
Terlihat seperti mudah dan efisien, tetapi setelah membayar biaya tambahan untuk pengiriman dan harus menunggu beberapa hari untuk buku tiba, mungkin hal itu membuat kita berpikir kembali kelebihan dan kekurangan belanja dari situs online.
Baca Juga : Pisang dan Mangga Bisa Tumbuh di Korea Selatan, Apa Sebabnya, ya?
Tetapi bagaimanapun juga, ada sesuatu tentang mengunjungi toko buku yang membuat hati pembaca sejati bisa melompat kegirangan.
Baik itu toko buku kecil, toko buku bekas, atau toko buku besar sekalipun, hal tersebut adalah pengalaman yang istimewa.
Kita bisa berpetualang mencari buku-buku kesukaan kita. Mungkin salah satu penulis favorit kita baru saja merilis buku yang baru, dan kita menjadi tidak sabar untuk mendapatkannya.
Baca Juga : Simbiosis Mutualisme Kantung Semar dan Laba-laba, Kok Bisa, ya?
Pergi ke toko buku juga memungkinkan kita untuk bertemu teman baru yang bisa saja menyukai jenis buku yang sama dengan kita.
Di toko buku kita juga bisa berinteraksi dengan para petugas yang selalu ramah dan membantu kita.
Apa pun itu, berjalan ke toko buku adalah pengalaman yang sama sekali berbeda dari membuka situs web atau mengunduh file, lo, teman-teman.
Jadi, jangan tinggalkan budaya membaca dan membeli buku ke toko buku, ya, teman-teman!
Baca Juga : Menyanyi di Kamar Mandi Membuat Suara Terdengar Merdu, Ini Sebabnya
Tonton video ini, yuk!
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Source | : | elite daily |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR