Bobo.id - Pernah ada teman-teman yang mengalami patah tulang dan membuat tulang harus digips?
Patah tulang tentu tidak nyaman, apalagi patah tulang membuat pergerakan tubuh kita menjadi sangat terbatas, nih.
Anak-anak sendiri ternyata mempunyai kemungkinan 10 persen untuk mengalami patah tulang, lo, dan kemungkinan ini semakin meningkat seiring bertambahnya usia.
Patah tulang atau keretakan tulang disebut juga fraktur dan bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya karena terjatuh, aktivitas olahraga, atau kecelakaan.
Baca Juga : 5 Fakta Tentang Tulang, Ada yang Hanya Sebesar 1/10 Inci, lo!
Setelah dokter melakukan pemeriksaan dengan menggunakan x-ray atau sinar-x, dokter akan mengetahui bagaimana letak tulang kita yang patah dan kemudian bisa melakukan penanganan, seperti memasang alat bantu berupa gips atau bidai.
Nah, penanganan yang dilakukan dokter ini ada berbagai macam, teman-teman, karena ternyata patah tulang juga ada banyak jenisnya, lo.
Apa saja, ya, berbagai jenis patah tulang atau fraktur yang bisa terjadi pada manusia?
Baca Juga : Benarkah Tulang Jadi Lebih Kuat Setelah Sembuh dari Keretakan?
Fraktur greenstick
Fraktur greenstick adalah jenis patah tulang dimana tulang tidak patah sepenuhnya, tapi hanya retak pada satu sisi saja.
Patah tulang jenis ini disebut fraktur greenstick karena bentuk retakannya terlihat seperti cabang yang patah di satu sisi.
Biasanya fraktur greenstick dialami oleh anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun, lo.
Baca Juga : Cepat Lapar Ketika Hujan Turun? Ternyata Ini Penyebabnya
Anak-anak lebih rentan mengalami patah tulang jenis ini karena tulang anak-anak masih lentur dan fleksibel dibandingkan tulang orang dewasa.
Kebanyakan fraktur greenstick terjadi ketika anak-anak jatuh, dan biasanya dokter menangani dengan memasang gips pada tulang yang retak.
Fraktur comminuted
Kalau biasanya patah tulang hanya menjadi dua bagian, pada patah tulang atau fraktur comminuted, tulang patah menjadi bagian-bagian kecil.
Baca Juga : Penyakit Flu Tulang, Apakah Sama dengan Flu yang Biasa Kita Alami?
Patah tulang jenis ini bisa disebabkan oleh kecelakaan atau jatuh yang parah.
Saat seseorang mengalami fraktur jenis ini, tulangnya kemungkinan harus dioperasi, nih, teman-teman.
Setelah dilakukan operasi, bagian tulang yang patah dipakaikan gips atau bidai yang keras agar bagian tersebut tidak mengalami terlalu banyak gerakan.
Fraktur garis rambut
Baca Juga : Apakah Sering Berkeringat di Telapak Tangan Berbahaya bagi Kesehatan?
Patah tulang tidak hanya terjadi karena kecelakaan atau jatuh saja, lo, teman-teman.
Salah satunya adalah fraktur garis rambut yang terjadi sebagai akibat dari olahraga seperti berlari atau melompat.
Fraktur garis rambut biasanya tidak terjadi secara tiba-tiba, tapi terjadi secara bertahap, terutama kalau aktivitas tersebut dilakukan secara berulang.
Hal ini terjadi karena tekanan terus-menerus membuat tulang yang kaku berusaha mempertahankan strukturnya.
Tapi tulang yang memiliki tingkat elastisitas tertentu ini menjadi bereaksi pada gerakan-gerakan tertentu.
Fraktur miring
Sesuai namanya, fraktur atau patah tulang miring ini memiliki pola patahan tulang yang miring.
Baca Juga : Benarkah Lemak adalah Zat yang Buruk bagi Tubuh Kita? Ini Faktanya
Patah tulang jenis ini adalah yang sering dialami oleh mereka yang mengalami patah tulang, teman-teman.
Tulang yang cenderung sering patah adalah tulang yang berukuran panjang, seperti tulang paha.
Baca Juga : Ternyata Inilah yang Menyebabkan Tulang Kita Berwarna Putih dan Keras
Tonton video ini juga, ya!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | kids health |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR