Bobo.id - Setiap buku, baik itu buku tua ataupun lama memiliki aroma khas yang disebut dengan bibliosmia, teman-teman.
Kata bibliosmia diambil dari bahasa Yunani untuk mengartikan kata "buku" dan "bau" atau "aroma".
Ada beberapa orang yang sangat menyukai bibiliosma ini, teman-teman, terutama para penyuka buku.
Bibliosmia disukai karena bagi orang yang sangat menyukai buku, aroma ini dianggap penting dan juga menjadi bagian dari buku yang mereka baca, lo.
Baca Juga : 7 Julukan untuk Para Pecinta Buku, Kamu yang Mana? #akubacaakutahu
Dari mana aroma buku yang khas dan disukai banyak orang ini berasal, ya?
Gabungan senyawa kimia
Kertas terbuat dari kayu yang diolah dengan berbagai bahan dan senyawa kimia.
Nah, bibliosmia ini sebenarnya berasal dari gabungan senyawa kimia dalam kertas yang digunakan untuk membuat kertas.
Semakin tua usia buku, maka aroma bibliosmia akan semakin kuat tercium dari buku, teman-teman.
Dalam kertas, ada kandungan alami selulosa dan lignin yang merupakan sel yang ada pada batang pohon.
Fungsi dari zat selulosa adalah sebagai penyusun dinding pada batang pohon, sementara lignin berfungsi untuk menjaga pohon tetap kuat dan keras.
Selain zat selulosa dan lignin yang merupakan kandungan laami, kertas juga mengandung bahan-bahan kimia lainnya, termasuk benzaldehida, vanilin, etil heksanaol, toluena dan etil benzena.
Baca Juga : Ini Penyebab Ada Lagu yang Terus Terngiang di Otak, Pernah Alami?
Beberapa bahan kimia tadi akan menghasilkan aroma yang ada di buku tua, karena merupakan proses dari "kerusakan" bahan-bahan kimia tadi.
Tidak hanya buku lama yang mengeluarkan aroma yang khas, tapi buku yang baru teman-teman beli juga punya biblioisma, lo.
Bedanya, bibliosmia yang dimiliki buku baru berasal dari bahan kimia seperti tinta dan bahan perekat atau lem yang digunakan untuk membuat buku.
Tidak ada aroma yang spesifik
Reaksi kimia dari berbagai senyawa kimia yang bergabung tadi disebut hidrolisis asam dan menghasilkan berbagai senyawa organik yang mudah menguap dan menyebabkan terciptanya bibliosmia.
Tapi para peneliti tidak bisa memperkirakan aroma yang spesifik atau aroma yang pasti dari buku-buku tadi, teman-teman.
Hal ini karena setiap bahan-bahan kimia tadi mengeluarkan aromanya masing-masing.
Seperti benzaldehida yang mengeluarkan aroma seperti kacang almon, vanilin mengeluarkan aroma vanili, etil benzena dan toluena yang mengeluarkan aroma manis, dan etil heksanaol yang bisa mengeluarkan aroma seperti bunga.
Baca Juga : Di Manakah Bangunan Terbesar di Dunia Berada? Ayo, Cari Tahu!
Setiap buku mempunyai bibliosmia yang berbeda
O iya, aroma dari buku berbeda-beda, lo, teman-teman.
Perbedaan aroma buku ini disebabkan oleh bahan utama dan tambahan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk membuat kertas juga berbeda-beda.
Salah satu contohnya adalah kertas koran yang mengandung lignin jauh lebih sedikit dibandingkan buku atau kertas tidak dibuat dari kayu, tapi dari kapas dan bahan lainnya.
Kenapa bibliosma disukai pecinta buku?
Tidak hanya petrichor atau aroma saat hujan saja yang disukai oleh banyak orang, lo, karena bibliosmia juga banyak disukai.
Aroma petrichor yang berasal dari reaksi kimia minyak alami tumbuhan dan air hujan banyak disukai orang karena menghasilkan aroma yang segar saat dihirup.
Nah, hal yang berbeda terjadi pada aroma buku tua atau bibliosmia, nih, teman-teman.
Baca Juga : Mengapa Kita Tidak Ingat Hal-hal yang Terjadi Saat Kita Bayi?
Teman-teman pasti masih ingat, kalau indra penciuman kita bisa berhubungan dengan ingatan yang kita miliki juga.
Dalam bibliosmia, terjadi hal yang sama, teman-teman, yaitu adanya hubungan dengan aroma dan juga ingatan.
Karena setiap buku mempunyai bibliosmia yang berbeda-beda, maka ingatan setiap orang pada buku yang dibacanya juga berbeda-beda.
Bibliosmia menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan bagi mereka yang membaca buku-buku tertentu, lo.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | compoundchem.com,interestingliterature.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR