Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini akan menceritakan berjudul Lahir Sebagai Raja.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
-------------------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Menonton Gajah Sirkus
Raja Philip adalah raja yang sangat kaya dan berkuasa.Suatu hari, seorang kakek bertubuh kecil datang ke istananya.Kakek ini memiliki mata biru jernih. Orang-orang mengatakan bahwa dia memiliki kekuatan untuk membaca kehidupan di masa depan.
Raja Philip berkata kepadanya, "Ceritakan padaku, apa yang akan terjadi di masa depanku.”
Kakek itu berkata,"Di saat kau meninggal kelak, tak ada seorang pun dari keluargamu sendiri yang akan menjadi raja di kerajaanmu ini. Pria yang akan menggantikanmu belum lahir. "
Raja Philip tidak senang mendengar berita ini.Ia mengusir si kakek bermata biru dan melarangnya datang ke istana lagi.Namun ucapan si kakek selalu terngiang di telinganya.
Baca Juga : Wah, Ternyata Hidung Kita Memengaruhi Indera Perasa pada Lidah!
Baca Juga : Serunya Mewarnai Gambar Mombi, si Beruang Biru! Yuk, Coba di Rumah!
Suatu ketika, Raja Philip menikah dengan seorang gadis cantik.Ia pun melupakan ramalan si kakek. Ia berharap suatu waktu kelak ia akan punya putra untuk menjadi putra mahkota menggantikannya.
Suatu hari, Raja Philip pergi ke hutan dengan beberapa teman dan pelayannya untuk berburu.Raja Philip mengendarai kuda yang paling cepat dibanding lainnya.Ia segera meninggalkan teman-temannya di belakang.Ketika malam tiba, Raja Philip menemukan dirinya sendirian di hutan.Dia tersesat dan tak bisa menemukan jalan keluar dari hutan.
“Sekarang sangat gelap. Aku harus tidur di hutan ini. Besok, ketika matahari terbit, aku akan menemukan jalan keluar dari hutan,” gumamnya.
Raja Philip mulai membuat hamparan rumput dan dedaunan, tetapi sebelum tidur, dia melihat ke suatu arah.Ia melihat ada sedikit cahaya, seperti cahaya lampu di jendela.Ia segera mengendarai kudanya dan pergi ke tempat itu.
Baca Juga : Berada di Tempat Miring, Batu Dewa Krishna Tidak Menggelinding! Kok, Bisa?
Ia menemukan bahwa cahaya itu berasal dari sebuah gubuk reot.Raja Philip berteriak minta dibukakan pintu.Seorang lelaki besar, dengan pakaian jelek, membuka pintu. "Kamu tidak bisa masuk ke sini," kata pria itu. "Istriku sakit parah. Aku takut dia akan meninggal malam ini. Lihatlah, ada pondok kosong di sana. Tidurlah di sana. Besok akan aku bawakan makan dan minum untukmu."
Baca Juga : 3 Aplikasi Seru untuk Membaca Buku di Smartphone! #akubacaakutahu
Pada malam itu, terdengar teriakan tangisan nyaring membangunkan Raja Philip.Dia keluar dari pondok dan melihat, tetapi tidak bisa melihat apa-apa karena gelap sekali.Lalu dia kembali dan tidur lagi.Dalam tidurnya dia melihat kakek dengan mata biru jernih berdiri di depannya. Orang tua itu berkata kepada Raja Philip,
"Ingat! Bayi lelaki malang yang lahir di malam ini, akan menjadi penggantimu!”
Raja Philip terbangun ketika pagi datang.Dia pergi ke gubuk orang miskin itu.Di dalam pondok dia menemukan pria itu sedang menangisi istrinya yang telah meninggal.Di sisinya ada seorang bayi kecil yang lahir di malam hari itu.Bayi itu hidup.
Baca Juga : Suka Makanan Manis? Yuk, Cari tahu Nama-namanya dalam Bahasa Inggris!
Sementara sang Raja Philip sedang melihat pemandangan yang menyedihkan ini, ia mendengar suara-suara di luar pondok. Dia pergi ke luar.Rupanya teman-teman dan pelayan Raja Philip yang datang. Mereka senang, karena Raja Philip aman. Mereka masuk ke pondok itu. Raja Philip berkata kepada mereka,
Baca Juga : Patah Tulang Ternyata Ada Banyak Jenisnya, lo! Apa Saja, ya?
"Pria ini memberiku tempat tidur. Jadi kita harus membantunya.Istrinya telah meninggal.Kita harus memberinya emas dan membawa bayi kecil itu bersama kita. Biar pelayan istana yang akan mengurus bayi itu. Dia akan hidup bersama kita.”
Pria itu akhirnya tahu kalau lelaki yang menginap itu adalah Raja Philip. "O Raja Philip," katanya. "Lakukan sesuai keinginan Yang Mulia. Aku sendiri tidak bisa menjaga putraku, karena ibunya sudah meninggal."
Raja Philip berkata kepada salah satu pelayannya bernama Alfi, "Alfi, berikan pria ini emas dan bawalah anak itu bersamamu."
Baca Juga : Suka Baca Buku? Cari Tahu Sejarah Buku di Indonesia! #akubacaakutahu
Alfi memberi pria itu potongan emas.Kemudian dia menemukan sebuah kotak kecil dan menaruh rumput kering di dalamnya.Dia memasukkan anak itu ke dalam kotak dan menaruh rumput kering lagi di atasnya.Hanya itulah ini satu-satunya penutup yang menutupi tubuh anak itu.Mereka lalu pergi dari pondok itu.
Baca Juga : Penyebab Orang yang Bertubuh Gemuk Berkeringat Lebih Banyak
Di tengah hutan, Raja Philip memberi tahu Alfiapa yang telah dilihat dan didengarnya dalam tidurnya. Dia berkata, "Kakek bermata biru itu berkata bahwa anak ini akan menjadi penggantiku kelak. Aku tidak ingin dia menjadi penggantiku.Buanglah anak ini ke sungai!”
Alfi berkata, "Jika Tuhan menghendaki anak ini menjadi raja, dia akan diselamatkan walau kita mencoba membunuhnya."
“Jangan bodoh," kata Raja Philip. “Buang kotak itu terbalik ke sungai. Lakukan apa yang kukatakan."Raja Philip itu pergi, meninggalkan Williarm sendiri.
Alfi melemparkan kotak itu ke sungai.Raja Philip mendengar kotak itu jatuh ke air.Ia melihat ke belakang.Dia melihat kotak di atas air.Namun kotak itu tidak terbalik.Anak itu menangis.Air membawa kotak itu dengan cepat.
Baca Juga : Wah, Ada Sandal Rumah yang Bisa Dibuat Mirip Hewan Peliharaan Kita!
Ketika sang Raja tiba di istana, seorang pelayan menyambutnya gembira. Ia memberi tahu bahwa ratu telah melahirkan seorang anak perempuan saat Raja Philip ada di hutan.Raja Philip sangat senang. Dan tidak memikirkan bayi lelaki malang itu lagi.
Empat belas tahun berlalu.
Baca Juga : Kanguru Ternyata Tidak Selalu Bergerak dengan Cara Melompat, lo!
Suatu pagi, Raja Philip pergi sendirian ke hutan untuk berburu binatang. Di sana dia melihat seorang pria dan seorang anak memotong kayu. Anak laki-laki itu bermata biru.Pria itu bermata hitam pekat.
"Siapa anak laki-laki itu?" tanyaRaja Philip.
"O Raja Philip, dia adalah putraku."
"Dia sama sekali tidak mirip dengamu," kata Raja Philip. “Bawa istri Anda ke sini. Saya ingin melihat apakah dia seperti dia. "
"Saya akan membawa istri saya, O Raja Philip. Kami menganggap anak ini putra kami sendiri.Namun dia bukan benar-benar putra kami.Kami menemukannya empat belas tahun lalu. Kami menyelamatkan nyawanya.”
Baca Juga : Mengikat Rambut Terlalu Kencang Menyebabkan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya
Raja Philip melihat dengan hati-hati pada pria muda itu.Hatinya mulai takut.Pria itu pergi.Ketika dia kembali, istrinya bersamanya.Dia membawa sebuah kotak kecil di tangannya.Pria itu berpaling kepada istrinya.
"Ceritakanlah kisahmu, istriku," katanya.
Baca Juga : Inilah Kebiasaan Membaca Princess Belle yang Patut Kita Contoh #Akubacaakutahu
"Ceritaku sangat singkat. Suatu hari, empat belas tahun yang lalu, saya menaiki keledai saya di sepanjang tepi sungai.Saya mendengar tangisan.Itu seperti tangisan seorang bayi yang sangat kecil.Saya melihat ke bawah ke rumput panjang yang tumbuh di tepi sungai. Di sana, di rumput panjang, saya melihat sebuah kotak. Dan di dalam kotak itu ada seorang bayi yang menangis.Saya melepaskan keledai saya, mengambil kotak itu dan membawa pulang.Kami sangat senang, karena kami tidak punya anak. Kami memberinya nama Rupert .Ini kotak tempat saya menemukannya.Kami mencintainya, dan dia mencintai kami. "
Baca Juga : Sering Alami Rambut Rontok? 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya, lo!
Ketika Raja Philip melihat kotak itu, dia tahu bahwa dia telah melihatnya sebelumnya.Itu adalah kotak yang dilemparkan Alfi ke sungai.Dan dia juga tahu bahwa anak itu adalah anak yang telahdiramalkan menjadi raja menggantikannya.
Baca Juga : Tak Kalah dengan Raja Ampat, Intip Indahnya Kepulauan Anambas
Raja Philip lalu pergi dengan ketakutan di dalam hatinya.Ketika dia sampai di rumah, dia memanggil Alfi, yang masih menjadi salah satu pelayannya.Dia berbicara diam-diam kepada Alfi. Dia mengirim Alfi dengan surat kepada orang miskin itu. Alfi menaiki kudanya dan pergi ke hutan.Di hutan Alfi menemukan seorang anak lelaki yang sedang memancing ikan di sungai.
Anak lelaki itu mendongak ketika dia mendengar Alfi datang.Alfi berkata pada dirinya sendiri, "Aku yakin ini adalah anak laki-laki yang dilahirkan untuk menjadi raja." Lalu kepada bocah lelaki itu, dia berkata, "Di mana ayahmu?”
Rupert membawa Alfi menemui ayahnya. Ayah Rupert segera tahu kalau Alfi yang berpakaian indah, ada utusan raja.
Baca Juga : Meskipun Pemalas, Kungkang Punya Kemampuan Adaptasi yang Baik, lo!
"Baca surat ini," kata Alfi. "Itu dari Raja Philip."
Rupert membaca surat itu. Itu adalah permintaan Raja Philip agar Rupert datang ke istana supaya Raja bisa mengirimnya ke sekolah khusus.
"Kita harus melakukan perintah Raja Philip," kata pria itu sedih.
"Saya sangat senang di sini," kata Rupert . "Tidak seorang pun pernah memiliki ayah dan ibu yang baik seperti Ayah dan Ibu. Aku tidak ingin pergi."
Baca Juga : Demam Berdarah Menular dari Sesama Manusia Tidak, ya? Ayo, Cari Tahu!
Alfi berkata, "Kau harus ikut aku. Kalau tinggal di hutan ini, kau akan terus menjadi miskin. Apakah kau tidak ingin menjadi terpelajar dan menjadi pria hebat. Ikutlah denganku."
Ayah Rupert berkata, "Ya, kau harus pergi bersamanya. Ayah yakin kau tak akan lupa pada kami. Mungkin kau akan datang dan mengunjungi kami sekali-sekali, Nak!"
"Ya," kata istrinya; "Cobalah untuk mengunjungi kami ketika kau bisa.”
Rupert memeluk dan mencium kedua orangtuanya. Alfi lalu membantu Rupert naik ke kuda. Lalu mereka pergi.Rupert sangat sedih meninggalkan ayah dan ibunya.
Baca Juga : Unik! Kebun Binatang di Melbourne Buat Tempat Olahraga untuk Reptil
Setelah beberapa lama mereka berkuda, Alfi mengajak mereka istirahat di bawah pohon.Sebelum berangkat, itulah yang diperintahkan Raja Philip pada Alfi. Untuk mengajak Rupert beristirahat di bawah pohon tertentu.
Rupert berbaring di bawah pohon dan tertidur. Alfi tidur di bawah pohon yang lain. Saat itu, batang pohon tempat Rupert berbaring tumbang dan menimpa Rupert . Alfi sangat terkejut.Ia tak menyangka kalau itu adalah bagian dari rencana Raja Philip.
Baca Juga : Kak Liliyana Natsir Pensiun, Inilah Perjalanan Bulutangkis Indonesia!
Pada saat itu, terdengar suara ribut. Ternyata, ada rombongan tamu dari kerajaan lain yang datang ke hutan itu. Alfi takut dituduh mencelakakan Rupert .Ia segera melompat ke atas kuda, dan pergi meninggalkan Rupert. Ia mengira Rupert telah mati tertimpa pohon.
Enam tahun berlalu.
Raja Philip berharap bahwa seorang putra akan lahir sebagai putra mahkotanya. Namun Ratu tidak melahirkan anak lagi.Putri Freya, putri tunggalnya, tumbuh menjadi gadis yang cantik. Semua orang mencintainya. Ketika Putri Freya berusia delapan belas tahun, ibunya, sang Ratu, meninggal. Raja Philip sangat sedih. Putri Freya juga sangat sedih sampai akhirnya ia jatuh sakit.
Baca Juga : Suka Makan Terong dan Wortel? Yuk, Kita Buat Mainannya dari Plastisin!
Raja Philip berkata kepadanya, "Freya, putriku, Ayah akan mengirimmu ke Istana Mawar. Istana tempat peristirahatan itu berada di bukit yang tenang dan indah. Udaranya pun segar. Kau akan cepat pulih jika tinggal di sana.”
Raja Philip berkata lagi, "Tetaplah tinggal di Istana Mawar, sampai Ayah datang. Mungkin Ayah akan datang bersama seorang pangeran untuk calon suamimu.”
Baca Juga : Di Tempat Ini Ada Matahari Tengah Malam, Apa Matahari Tidak Terbenam?
Putri Freya akhirnya dibawa pergi ke Istana Mawar.Leah, dayang tua yang setia sejak Putri Freya kecil, menemani putri asuhannya.Putri Freya sedikit terhibur bisa tinggal di Istana Mawar yang tamannya indah ditumbuhi berbagai mawar. Walau begitu, hatinya khawatir jika ayahnya menikahkan dia dengan pemuda yang tidak ia kenal samasekali.
Raja Philip bepergian ke beberapa kerajaan tetangga untuk mencari pangeran yang cocok untuk Putri Freya.Suatu ketika, Raja Philip tiba di kerajaan yang memiliki banyak prajurid gagah.Raja kerajaan itu mengajak Raja Philip melihat-lihat prajuridnya yang sedang berlatih.
Baca Juga : Berbeda dengan Kucing yang Takut Air, Harimau Justru Suka Berenang!
Pada saat itu, Raja Philip memerhatikan seorang prajurid muda yang tampan dan gagah bermata biru.Ia seperti mengenalnya.
"Siapa namamu? Dari mana asalmu? Aku seperti mengenalmu,"tanya Raja Philip.
Baca Juga : Yuk, Mengenal Hewan-hewan yang dalam Bahasa Inggris Berawalan Huruf D!
“Namaku Rupert ," kata pemuda gagah itu. "Dan hanya itulah yang aku tahu tentang diriku. Enam tahun lalu, aku dibawa ke kerajaan ini. Beberapa turis dari negeri ini menemukan aku di hutan kerajaan lain. Aku hampir mati karena tertimpa pohon besar.Kepalaku terbentur batang pohon cukup parah.Itu sebabnya aku tidak ingat apapun tentang diriku. Aku hanya ingat namaku Rupert.”
Raja Philip kini yakin kalau pemuda itu adalah bayi yang diramalkan untuk menjadi raja. Pemuda itu adalah putra penebang kayu yang ia harapkan mati tertimpa pohon. Pohon itu telah digergaji sebelumnya oleh orang suruhannya, tanpa setahu Alfi.
Baca Juga : Walau Menyenangkan, 6 Kebiasaan Ini Paling Banyak Sedot Kuota Internet
Raja Philip lalu meminta Rupert pada raja kerajaan itu. Karena raja itu memiliki banyak prajurid, ia mengijinkan Rupert dibawa kembali ke negeri asalnya.
Suatu hari,Raja Philip mengutus Rupert. "Pergilah ke Istana Mawar di puncak bukit dan bawalah surat ini. Berikan hanya pada kapten prajurid istana itu!”
Baca Juga : Ikan Cupang Termahal di Dunia Ini Mirip Bendera Negara Thailand, lo!
Maka Rupert menunggangi kudanya dan pergi melintasi ladang, mendaki ke puncak bukit menuju Istana Mawar. Ia pun tiba di taman mawar besar di halaman istana. Di pintu depan, berdiri seorang prajurid.
"Raja Philip mengutus aku untuk memberikan surat ini kepada kapten prajurid," kata Rupert.
“Sang Kapten sedang makan sekarang. Tunggulah sebentar. Kau kelihatan lelah, jadi istirahatlah di pendopo kecil di taman. Tinggalkan kudamu di sini.Aku akan memanggilmu jika Kapten datang," kata prajurid itu.
Baca Juga : Makanan yang Digoreng Mengapung di Permukaan Minyak, Kok Bisa, ya?
Rupert pergi ke pendopo taman. Tempat itu tenang, indah, penuh mawar aneka warna.Ada juga kolam kecil dengan ikan-ikan merah berenang.Rupert tengkurap di tepi kolam dan terhibur melihat ikan yang asik berenang. Matanya mulai mengantuk dan akhirnya ia tertidur di tepian kolam.
Baca Juga : Mengenal Sorbet, Jenis Es Krim Tertua yang Tidak Mengandung Susu
Beberapa waktu kemudian, Putri Freya dan Leah datang ke kebun. Mereka berjalan di rumput yang lembut dan hijau.Tak lama kemudian, mereka tiba di pendopo dekat kolam. Ketika akan beristirahat di pendopo itu, mereka terkejut melihat Rupert yang tertidur di tepi kolam. Wajahnya terlihat lelah namun bahagia.
Putri Freya belum pernah melihat pemuda setampan itu.
“Putri, aku rasa, inilah pangeran yang akan dijodohkan dengan Putri. Sepertinya ia pemuda yang baik dan pecinta damai. Ia pasti tertidur saat melihat ikan-ikan sedang berenang dengan damai,” kata Leah.
Putri Freya percaya pada ucapan dayang yang disayanginya itu.
Baca Juga : Agar Tubuh Tetap Sehat, Hindari Makanan Ini Saat Makan Malam, yuk!
Pada saat itu, Leah melihat sepucuk surat keluar dari kantong Rupert. Leah memungut dan membaca isi surat itu. Ia sangat terkejut dan meminta Putri Freya membacanya juga.
"Kepada Kapten di Istana Mawar. Aku, Raja Philip, memerintahkanmu untuk mengurung orang yang membawa surat ini.Kurunglah dia di penjara bawah tanah Istana Mawar. Jangan sampai ada yang melihatnya! Jangan sampai takdirnya terjadi!”
Baca Juga : Rahasia di Balik Karst
Putri Freya sangat takut membaca surat itu.
“Apa yang harus kita lakukan, Dayang…”
Leah berpikir sebentar. Dayang tua yang cerdas itu teringat akan peristiwa lama sebelum Putri Leah lahir. Peristiwa datangnya kakek tua bermata biru yang meramalkan sesuatu yang membuat Raja Philip marah.Leah langsung mengerti, siapa pemuda yang masih tertidur di tepi kolam itu. Maka Leah menatap putri asuhannya itu dan berkata,
"Tunggu di sini sampai aku kembali. Jangan beritahu siapapun tentang isi surat ini!”
Baca Juga : Mei Hwa, Bunga Cantik Penuh Arti
Kemudian Leah melangkah cepat cepat ke kamarnya.Ia mengambil pulpen dan secarik kertas bersih.Dia duduk dan mulai menulis.Inilah isi surat yang ditulis Leah,
"Kepada Kapten saya diIstana mawar. Saya mengirim berita baik, karana akan menikahkan putriku Freya dengan pemuda yang membawa surat ini. Jangan biarkan mereka menunggu.Uruslah pernikahan mereka secepat mungkin.Ketika aku tiba nanti, aku ingin mereka telah menikah. Ini adalah perintah dari rajamu."
Baca Juga : Mengapa Populasi Orang Utan Terus Menurun dan Harus Dilindungi?
Leah lalu kembali ke taman dan menunjukkan surat itu pada Putri Freya. Ia kemudian memasukkan kembali surat itu ke saku Rupert. Mereka lalu menunggu di bagian lain taman bunga itu. Putri Freya merasa ketakutan.Namun Leah menenangkannya.
"Jangan takut. Kita harus menyelesaikan apa yang telah direncanakan untukmu. Aku merasa, kau akan hidup bahagia dengan pemuda yang terlahir sebagai raja itu!”
Baca Juga : Punya Banyak Jenis dan Keunikan, Cari Tahu Fakta Seru Dinosaurus, yuk!
Tak lama kemudian, mereka mendengar suara Kapten prajurid dan Rupert bercakap-cakap.Lalu, Kapten prajurid dan Rupert mendatangi Leah dan Putri Freya. Kapten itu menceritakan isi surat yang dibawa Rupert.
Ketika Rupert memandang Putri Freya, hatinya terkagum-kagum. Ia belum pernah melihat putri yang secantik itu.Ia masih tak percaya kalau Raja Philip ingin menikahkan dirinya dengan Putri Freya.
Baca Juga : 3 Ikan Pari Menari di Laut Memenangkan Lomba Foto, Lihat Foto Hewan Lainnya, yuk!
Esok harinya, pernikahan Rupert dan Putri Freya segera dilangsungkan.Leah melihat keduanya dengan terharu.Warga yang tinggal di bukit itu, semua diundang ke Istana Mawar.
Sementara itu, Raja Philip datang menyusul ke Istana Mawar.Ia terkejut mendengar musik riang mengalum. Banyak orang menari-nari di taman istana. Ketika masuk ke taman bunga, jantungnya berdebar kencang saat melihat putrinya berjalan bergandengan tangan dengan Rupert .Di belakang mereka, tampak Kapten prajurit.
Baca Juga : 800 Kura-kura Ditemukan dalam Truk Pedagang Satwa Liar di India!
Melihat Raja Philip, Freya dan Rupert berhenti melangkah. Kapten maju untuk membantu Raja Philip turun dari kudanya.
"O Yang Mulia Raja Philip," katanya, "Hamba telah melakukan apa yang diperintahkan. Putri Freya dan Pangeran Rupert sudah menikah."
Semua orang berteriak dengan senang dan melemparkan topi mereka ke udara.Raja Philip masih berdiri memandangi putrinya dan Rupert .Kemudian, raut kebahagiaan muncul di wajahnya.
Baca Juga : 5 Aplikasi Perekam Suara yang Layak Diunduh di Android, Bisa untuk Menyanyi!
"Pemuda ini memang sudah terlahir sebagai raja.”
Kemudian Raja Philip mengambil tangan putrinya dan menciumnya. Dia juga mengambil tangan Rupert .Lalu dia berbalik pada rakyatnya di bukit itu.
"Ini pangeran baru kalian. Calon raja baru kalian!" katanya.“Ini adalah hari terindah dalam hidupku. Bernyanyilah, menari, dan berbahagialah."
Warga bukti itu bersorak dengan keras dan mulai menari lagi.
Baca Juga : Bolehkah Kita Makan Daging Buah Alpukat yang Sudah Kecokelatan?
Tonton video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR