Bobo.id - Teman-teman, ada satu kutipan bagus dari salah satu penulis kebanggaan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
“Orang boleh pandai setinggi langit, akan tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Sebelum orang bisa menulis sebuah karya, tentunya dimulai dari kemampuan dan kesenangannya dalam membaca.
Nah, beberapa penulis ini merupakan kebanggaan Indonesia melalui karya-karya.
Karya-karya dari 3 penulis Indonesia ini sudah mendapat pengakuan dari dunia, lo. Siapa sajakah mereka?
Baca Juga : Inilah 5 Manfaat yang Kamu Dapatkan Jika Rajin Membaca!#akubacaakutahu
Baca Juga : Wah, Kak Maudy Ayunda Mengajak Kita Rajin Membaca, lo! #akubacaakutahu
1. Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta Toer adalah seorang pengarang novel di tahun 1940-an.
Jika dihitung Pramoedya Ananta Toer sudah menghasilkan lebih dari 50 karya dan juga sudah diterjemahkan lebih dari 41 bahasa, teman-teman.
Karya yang paling banyak menyita perhatian dunia adalah Tetralogi Buru, yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Baca Juga : Membaca Buku Bisa Pengaruhi Perilaku Sosial Kita, lo! #akubacaakutahu
Oleh karena karya-karyanya ini, Pramoedya Ananta Toer memperoleh 16 penghargaan, antara lain Penghargaan Balai Pustaka dan Hadiah Magsaysay dari Filipina di tahun 2015.
Di tahun 1998, penulis kelahiran 6 Februari 1925 ini penghargaan PEN International.
Selanjutnya di tahun 1999, ia mendapat gelar Doctor of Humane Letters dari Universitas Michigan, Fukuoka Cultural Grand Prize (Hadiah Budaya Asia Fukuoka) Jepang tahun 2000, dan di tahun 2004 Norwegian Authors’ Union Award untuk sumbangannya pada sastra dunia.
Baca Juga : Lebih Baik Mana, Membaca Lewat Buku atau Internet? #akubacaakutahu
2. Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono adalah sastrawan kebanggaan Indonesia, teman-teman.
Banyak karya puisi yang sudah dihasilkan oleh SDD, begitu panggilan akrabnya.
Sapardi Djoko Damono banyak mendapatkan penghargaan.
Pada tahun 1978, ia mendapatkan penghargaan Cultural Award dari Pemerintah Australia.
Kemudian di tahun 1983 memperoleh hadiah Anugerah Puisi-Puisi Putera II untuk bukunya Sihir Hujan dari Malaysia.
Menyusul di tahun 1986, ia mendapatkan anugerah SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand.
Baca Juga : Suka Membaca? Unduh dan Baca Buku di iPusnas, Yuk! #AkuBacaAKuTahu
Tidak hanya penghargaan dari luar, penghargaan dari dalam negeri pun juga diperolehnya.
Di antaranya ada Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1990, Kalyana Kretya dari Menristek RI tahun 1996.
Kemudian di tahun 2003, SDD mendapatkan penghargaan Achmad Bakrie dan tahun 2004 memperoleh Khatulistiwa Award.
Pada tahun 2012, Sapardi juga mendapat penghargaan dari Akademi Jakarta.
Yang terbaru, pria kelahiran 1940 ini mendapat penghargaan kategori buku kompilasi terbaik untuk karya “Hujan Bulan Juni” pada Anugerah Buku ASEAN 2018.
Baca Juga : Pembacaan Kutipan Paragraf di Acara “Gerakan Ibu Bangsa Membaca” #AkuBacaAkuTahu
3. Andrea Hirata
Apakah teman-teman pernah mendengar novel berjudul Laskar Pelangi?
Novel ini juga sudah diangkat menjadi sebuah film pada tahun 2008, lo.
Tahukah teman-teman, karya pertama dari Andrea Hirata ini sudah diterjemahkan dalam 34 bahasa yang dijual di 130 negara, lo.
Selain itu, karya Laskar Pelangi ini telah membawanya mendapatkan gelar kehormatan Honoris Causa di bidang sastra dari University of Warwick, Inggris.
Baca Juga : Pernah Diculik Bajak Laut, Julius Caesar Justru Tertawa dan Membaca Puisi
Pada tahun 2013, Andrea Hirata juga mendapatkan tiga penghargaan internasional, pemenang pertama Buchaward di Jerman, dan pemenang pertama New York Book Festival.
Selanjutnya, Andrea Hirata melalui karyanya “Sang Pemimpi” mendapat penghargaan buku adaptasi terbaik pada Anugerah Buku ASEAN 2018 yang diselenggarakan di sela-sela Kuala Lumpur International Book Fair.
Jadi, apakah teman-teman mau mulai membaca dan menuangkannya dalam sebuah tulisan?
Yuk, kita mulai dari sekarang untuk membaca. Semakin banyak kita membaca, semakin banyak pula kita tahu #akubacaakutahu.
Baca Juga : 4 Pilihan Tempat Asyik untuk Membaca Buku di Rumah #AkuBacaAkuTahu
Tonton pula video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id,www.tentik.com |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR