Bobo.id – Tahun Baru Imlek akan dirayakan sebentar lagi, tepatnya pada 5 Februari 2019 mendatang.
Saat itu, teman-teman kita yang keturunan Tionghoa akan merayakan tahun baru sesuai dengan penanggalan Imlek.
Perhitungan hari di penanggalan Imlek ini berdasarkan peredaran Bulan, teman-teman.
Nah, sejak tahun 2000, Tahun Baru Imlek selalu dirayakan dengan semarak.
Baca Juga : Perayaan Imlek Identik dengan Warna Merah, Bagaimana Asal Usulnya, ya?
Bahkan, kita bisa melihat dekorasi-dekorasi bernuansa merah di sebagian besar pusat perbelanjaan.
Lalu, apakah teman-teman tahu, dari mana asal-usul kata "imlek" ini?
Tiongkok Tidak Menyebut Imlek
Tahukah teman-teman? Ternyata di Tiongkok, perayaan tahun baru ini tidak disebut Imlek, lo.
Orang-orang Tiongkok merayakan tahun baru dengan sebutan chunjie yang dalam bahasa Mandarin berarti festival menyambut musim semi.
Yap, itu karena Tiongkok merupakan negara empat musim yang mengalami musim semi.
Sedangkan biasanya Tahun Baru Imlek jatuh pada Februari yang merupakan bulan terakhir di musim dingin.
Baca Juga : Menjadi Lambang Tahun Baru Imlek 2019, Ini Fakta Seru Shio Babi Tanah
Maka itu, perayaan tahun baru ini juga bisa disebut sebagai perayaan meninggalkan musim yang dingin dan menyambut musim semi yang hangat.
Istilah dari Bahasa Hokkian
Berbeda dengan Tiongkok, Indonesia tidak termasuk negara empat musim sehingga Indonesia tidak mengalami musim semi.
Maka itu, kata chunjie yang berarti festival menyambut musim semi tidak cocok untuk digunakan di Indonesia.
Baca Juga : Menyambut Tahun Baru Imlek, Inilah 5 Fakta Unik Kesenian Wayang Potehi
Di Indonesia sendiri, perayaan tahun baru ini disebut sebagai Tahun Baru Imlek. Dari mana kata imlek berasal?
Nah, ternyata kata Imlek ini sendiri berasal dari bunyi dialek Hokkian yang dalam bahasa Mandarin disebut yin li.
Yin li berarti lunar calendar atau kalender lunar, artinya penanggalan yang dihitung berdasarkan peredaran Bulan.
O iya, istilah imlek ini juga ternyata hanya bisa ditemui di Indonesia, lo.
Baca Juga : Selalu Identik dengan Tahun Baru Imlek, Ini Dia 5 Fakta Seru Barongsai
Di negara-negara lain, mereka memiliki istilah masing-masing untuk menyebut nama perayaan tahun baru ini.
Ada Juga Istilah Sincia
Selain disebut sebagai Imlek, ada sebagian orang yang menyebutnya dengan istilah sincia.
Sama seperti kata imlek, sincia juga berasal dari bunyi dialek Hokkian, yang dalam bahasa Mandarin disebut xin zheng (dibaca: sin ceng).
Istilah xin zheng sendiri merupakan singkatan dari istilah xin zheng yue yang artinya bulan pertama yang baru.
Baca Juga : Kue Keranjang, Dodol Khas Imlek
Dalam dialek Hokkian, istilah xin zheng yue dibaca sebagai sin cia gwe.
Maka itu, beberapa orang Tionghoa memudahkan pelafalannya menjadi sincia.
Kebiasaan Saat Tahun Baru Imlek
Walaupun penyebutannya berbeda-beda, tapi perayaannya hampir sama di seluruh dunia, nih, teman-teman.
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek ini, seluruh anggota keluarga besar akan berkumpul di satu rumah.
Baca Juga : Inilah Tradisi Tahun Baru Imlek
Biasanya, mereka semua akan berkumpul di rumah orangtua atau rumah kakek dan nenek.
Itu karena sesuai dengan budaya Tionghoa bahwa orang yang lebih mudah harus mengunjungi rumah orang yang lebih tua.
Lalu, mereka akan makan bersama. Makanan yang disiapkan pun merupakan makanan khas Imlek, salah satunya adalah ikan bandeng.
Nah, setelah itu, mereka akan datang ke rumah-rumah saudara untuk saling mengucapkan selamat tahun baru dan bertukar sapa.
Baca Juga : Ini Makanan Wajib Perayaan Tahun Baru Imlek di Tiongkok! Apa Saja, ya?
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR