Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar bunga jempiring atau disebut juga bunga kaca piring?
Mungkin teman-teman yang tinggal di Bali, khususnya Denpasar sudah akrab dengan bunga jempiring yang harum ini.
Bunga Jempiring Maskot Kota Denpasar
Teman-teman kita yang tinggal di Denpasar sudah akrab dengan bunga jempiring atau bunga kaca piring karena bunga ini adalah maskot Kota Denpasar, teman-teman.
Baca Juga : Bunga yang Wangi Semerbak Ini Dapat Mengakibatkan Cegukan, Pernah Menemukannya?
Bunga jempiring diresmikan menjadi maskot Kota Denpasar pada tanggal 27 Februari oleh Walikota Denpasar saat itu, bapak A.A Puspayoga.
Pemilihan bunga jempiring sebagai maskot Kota Denpasar adalah karena jika bunga ini diibaratkan sebagai manusia, warnanya yang putih bersih melambangkan kesucian dan pikiran yang jernih serta perbuatan yang jujur.
Keharuman bunga jempiring juga menjadi daya tarik bagi setiap orang untuk menjadi simbol wibawa.
Sedangkan daunnya yang berwarna hijau bermakna melambangkan kesejukan dan ketentraman hati.
Bunga Jempiring, Bunga yang Harum
Tinggi tanaman jempiring biasanya berkisar 1 sampai 3 meter, dan banyak tumbuh di alam bebas, walaupun banyak juga dijumpai sebagai tanaman hias di rumah.
Saat baru mekar, bunga jempiring akan berwarna putih bersih, sedangkan semakin lama warnanya berubah menjadi kekuningan.
Bunga jempiring tidak hanya menarik karena mempunyai warna yang putih bersih saja, nih, teman-teman.
Baca Juga : Tamandua, Pemakan Serangga yang Suka Memanjat Pohon, Pernah Tahu?
Hal lain yang membuat bunga ini menarik adalah wanginya yang semerbak, bahkan bunga jempiring dikenal juga dengan nama "Gardenia jasminoides".
Nama tersebut berarti "seperti melati", padahal bunga jempiring tidak mempunyai hubungan dengan bunga melati, tapi karena memiliki aroma yang harum, maka bunga jempiring mendapat julukan tersebut.
Aroma harum bunga jempiring digambarkan sebagai wangi yang anggun, lembut, dan mewah, lo, teman-teman.
Digunakan Sebagai Pelengkap Upacara
Aroma bunga jempiring yang sangat harum ini ternyata tidak hanya muncul saat bunga jempiring mekar saja, teman-teman.
Setelah layu, bunga jempiring masih mengeluarkan aromanya yang harum, lo.
Inilah sebabnya bunga jempiring atau bunga kaca piring banyak digunakan sebagai pelengkap keperluan upacara umah Hindu di Bali.
Baca Juga : Simbiosis Mutualisme Kantung Semar dan Laba-laba, Kok Bisa, ya?
Selain digunakan saat upacara, bunga jempiring juga banyak digunakan sebagai bunga potong untuk dibentuk menjadi hiasan atau karangan bunga.
Manfaat Bunga Jempiring
Selain mempunyai warna yang cantik dan aroma yang harum, bunga jempiring juga punya manfaat untuk kesehatan, lo, teman-teman.
Daun tanaman jempiring bisa dimanfaatkan sebagai obat berbagai penyakit, seperti demam dan sariawan.
Lalu bagian akar tanaman jempiring ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, sedangkan buahnya yang berwarna kuning cerah bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami.
Bahkan di Jepang, buah jempiring dimanfaatkan sebagai pewarna kain, pewarna kue tradisional, dan pewarna asinan lobak, lo.
Keindahan bunga jempiring kemudian menjadi inspirasi lahirnya Tari Sekar Jempiring, yang merupakan tarian khas Kota Denpasar yang biasanya digunakan saat membuka sebuah acara.
Baca Juga : Taman Nasional di Maluku Ada Dua, lo! Apa Saja, ya? Ayo, Kita ke Sana!
Wah, ternyata bunga indah dan harum ini punya banyak makna dan manfaat, ya, teman-teman.
Dengan semakin banyak membaca, maka semakin banyak pula kita tahu akan hal-hal yang ada di sekitar kita, lo!
#AkuBacaAkuTahu
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR