Bobo.id - Saat tahun baru Imlek, banyak makanan khas yang disajikan, nih, teman-teman.
Kemarin, Bobo sudah menuliskan beberapa makanan khas Imlek yang selalu ada saat perayaan, misalnya, lumpia, dim sum, hingga mi.
Setiap makanan tersebut mempunyai sejarah dan maknanya masing-masing, seperti dim sum yang banyak disajikan sebagai makanan wajib saat Imlek.
Dim sum dalam bahasa Mandari disebut jiǎo zi yang bunyinya mirip dengan kata yang berarti perubahan di tengah malam.
Baca Juga : Yuk, Cari Tahu Mengapa Lilin Merah Selalu Ada Saat Perayaan Imlek
Itulah sebabnya dim sum dipilih karena makanan ini sesuai dengan perubahan dari tahun lama ke tahun yang baru, sehingga dengan makan dim sum, kita meninggalkan masa lalu dan menyambut masa depan.
Nah, selain menyajikan makanan utama, rumah-rumah keluarga yang merayakan Imlek juga menyajikan berbagai camilan, lo
Camilan ini disajikan sebagai makanan yang dinikmati saat bersantai ketika liburan musim semi berlangsung.
Di Tiongkok, liburan Festival Musim Semi adalah liburan terpanjang karena berlangsung selama 15 hari, teman-teman, sehingga banyak orang yang menghabiskan waktu dengan bersantai di rumah.
Wah, ada camilan apa saja, ya, yang dapat dinikmati saat tahun baru Imlek?
Baca Juga : Evolusi Gigi Membuat Paus Balin Menjadi Ompong, Kok Bisa, ya?
Baca Juga : Cerpen Anak: Antara Nenek Getah Jarak & Sakit Gigi
Biji Panggang
Biji panggang adalah salah satu camilan favorit sebagian besar warga Tiongkok, teman-teman.
Bahkan ada istilah khusus untuk aktivitas membuka kulit kacang dengan gigi yang disebut "kē", dan biasanya seseorang akan mengambil segenggam kacang dan mulai melakukan aktivitas ini.
Ada berbagai jenis biji-bijian yang dipanggang, mulai dari biji labu, semangka, mentimun, dan yang paling banyak disukai adalah biji bunga matahari.
Baca Juga : Ada Banyak Versi, Legenda Naga Sebenarnya Terinspirasi dari Mana?
Selain dijadikan camilan, biji-bijian ini kadang juga ditambahkan ke dalam kue atau sebagai makanan penutup, lo.
Kesukaan penduduk Tiongkok untuk memakan biji panggang ini dimulai pada saat zaman kekuasaan dinasti Ming.
Saat itu, banyak petani yang memiliki waktu luang karena tidak bisa bertani pada saat musim dingin berlangsung.
Untuk mengisi waktu senggang tersebut, mereka melakukan berbagai aktivitas.
Salah satunya adalah dengan menghangatkan diri, di rumah sambil memakan biji panggang dan mengobrol.
Baca Juga : Apa Benar Makan Daun Kelor Bisa Memperbaiki Gizi? #AkuBacaAkuTahu
Permen dengan Berbagai Bentuk
Permen dengan rasa yang manis tidak hanya disukai anak-anak saja, tapi juga orang dewasa, nih.
Nah, permen ternyata juga menjadi salah satu camilan yang banyak dinikmati saat liburan Festival Musim Semi dalam rangka perayaan Imlek, lo.
Tapi, permen yang dijadikan camilan berbeda dari permen kebanyakan, teman-teman, karena permen ini memiliki berbagai bentuk yang menarik.
Baca Juga : Di Banten, Kita Bisa Merasakan Suasana Mongolia, lo! Di Mana, ya?
Permen dengan berbagai bentuk ini disebut "niē tang rén" yang dapat diartikan sebagai "permen berbentuk orang yang diperas".
Permen ini diberi nama seperti itu karena bahan utama permen, yaitu sirup malt yang terbuat dari biji-bijian serelia akan ditiup, ditarik, atau diperas menggunakan alat-alat seperti tusuk gigi atau sumpit.
Tujuannya adalah untuk membuat sirup tadi menjadi berbagai bentuk yang diinginkan.
Seni membuat permen ini ternyata sudah ada sejak 600 tahun yang lalu, lo, dan biasanya pembuat permen ini banyak ditemukan di sepanjang jalan yang ramai.
Saat perayaan Imlek, permen ini biasanya dibentuk menjadi karakter shio tahun tersebut atau berbagai simbol keberuntungan.
O iya, permen berbagai bentuk ini bukan hanya sekadar camilan saat perayaan Imlek saja, tapi juga menjadi budaya yang dilestarikan di Tiongkok.
Baca Juga : Sebelum Dipenuhi Es, Antartika Dihuni oleh Kadal Purba Berukuran Besar
Manisan Haw
Manisan buah haw adalah camilan tradisional khas Tiongkok yang dulu hanya bisa dinkmatmi saat perayaan Imlek, tapi sekarang bisa dinikmati kapan pun.
Seperti namanya, manisan ini terbuat dari buah haw atau hawtorn, yaitu sejenis buah beri yang disebut "shan zha" atau "sanca" di Tiongkok.
Buah sanca memiliki rasa yang manis dan agak asam, sehingga biasanya dijadikan makanan penetralisir setelah meminum ramuan herbal yang pahit.
Baca Juga : Di Taiwan Ada Budaya Makan 4 Kali Sehari, lo! Seperti Apa, ya?
Nah, saat dijadikan manisan, buah haw akan dilapisi dengan sirup malt kemudian ditusukkan ke tongkat yang cukup panjang.
Saat ini manisan haw sudah ada berbagai jenis, teman-teman, tidak hanya terbuat dari buah haw saja, tapi juga dari anggur, pasta kacang kenari, hingga ubi.
Ada legenda di balik manisan ini, lo. Menurut cerita rakyat, dulu ada seorang penghuni kerajaan yang sakit, tapi tidak ada tabib yang bisa mengobati penyakit tersebut.
Baca Juga : Gamelan Bali Gong Kebyar, Salah Satu Jenis Gamelan yang Terkenal
Kaisar Dinasti Song kemudian mengadakan sayembara untuk mencari siapa yang bisa mengobati penyakit tersebut.
Ada salah satu peserta yang meresepkan permen dan sebuah buah berwarna merah, dan harus dimakan sebanyak 10 buah sebelum makan.
Setelah mengikuti resep tersebut selama setengah bulan, penyakit yang dialami oleh salah satu penghuni kerajaan itu sembuh, lo, teman-teman.
Tonton video ini juga, ya.
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Source | : | Chinesenewyear.net |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR