Bobo.id - Laut terlihat mempunyai air yang berwarna biru atau hijau yang berasal dari pantulan sinar matahari ke air laut.
Peneliti mengatakan warna air laut diperkirakan akan berubah menjadi lebih hijau dan lebih biru yang diakibatkan oleh perubahan iklim yang semakin memanas, teman-teman.
Perubahan warna lautan ini mungkin memang tidak terlihat oleh mata manusia, tapi perubahan ini bisa menjadi tanda bahwa ada perubahan besar yang terjadi pada para penghuni laut.
Lalu apa hubungannya perubahan iklim yang semakin memanas dengan perubahan warna lautan, ya?
Baca Juga : Sumur Thor Terlihat Seperti Menguras Lautan, Bagaimana Bisa?
Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Fitoplankton Menciptakan Pola Warna-warni
Di lautan, banyak terdapat mikroorganisme lautan atau makhluk laut dengan ukuran super kecil yang disebut fitoplankton.
Nah, saat fitoplankton ini mekar, maka cahaya matahari yang menembus masuk ke lautan dan memantulkan cahaya dari organisme ini, maka membuat terciptanya pola warna-warni di permukaan laut.
Perubahan iklim yang semakin memanas ini memicu fitoplankton di beberapa daerah untuk mekar.
Sementara di beberapa tempat lainnya jumlah fitoplankton berkurang, yang juga menyebabkan adanya perubahan warna lautan di daerah itu.
Jumlah Fitoplankton Menentukan Warna Lautan
Beragamnya warna lautan ini ternyata disebabkan dari jumlah dan jenis fitoplankton dan alga yang ada di wilayah lautan tersebut, teman-teman.
Semakin hijau warna lautan di wilayah tersebut, maka menunjukkan bahwa jumlah fitoplankton ada banyak.
Baca Juga : Suhu di Amerika Capai Minus 52 Derajat Celcius, Air Terjun Niagara Membeku!
Sebaliknya, kalau air laut di wilayah tersebut berwarna biru tua, biasanya hanya ada sedikit fitoplankton di wilayah perairan tersebut.
Nah, dengan mengawasi warna laut secara teratur, maka para ilmuwan bisa lebih memahami mengenai fitoplankton dan pengaruhnya untuk wilayah sekitarnya.
Warna dianggap sebagai salah satu sinyal awal bahwa ada perubahan yang terjadi di lautan, lo, teman-teman.
Kenapa Fitoplankton Penting Bagi Lautan?
Fitoplankton yang hidup di permukaan air akan menggunakan sinar matahari dan karbon dioksida untuk melakukan proses fotosintesis.
Mereka akan menghirup karbondioksida ke dalam lautan dan akan mengeluarkan oksigen.
Nah, saat mikroorganisma ini mati, mereka akan mengubur karbon yang mereka hirup ke laut bagian dalam.
Proses ini adalah salah satu proses yang penting untuk membantu mengatur iklim Bumi.
Baca Juga : Di Tempat Ini Ada Matahari Tengah Malam, Apa Matahari Tidak Terbenam?
Tapi sayangnya fitoplankton ternyata sangat rentan terhadap pemanasan laut yang saat ini masih berlangsung, teman-teman.
Pemanasan air laut mengubah sifat-sifat utama lautan dan bisa memengaruhi pertumbuhan fitoplankton, karena fitoplankton juga membutuhkan nutrisi untuk berkembang.
Saat suhu air laut meningkat, pencampuran vertikal yang terjadi di laut menjadi lebih sedikit.
Padahal pencampuran vertikal ini berfungsi untuk mendaur ulang nutrisi dari perairan dalam kembali ke permukaan laut.
Selain penting untuk mengatur iklim Bumi, fitoplankton juga penting dalam rantai makanan di lautan, lo.
Fitoplankton adalah dasar dari rantai makanan dan jenis mikroorganisme ini sangat beragam.
Sedangkan jika beberapa jenis ikan tertentu menghilang dari lautan, maka jenis ikan yang dapat bertahan hidup di lautan juga akan berubah, teman-teman.
Perubahan dalam rantai makanan inilah yang kemungkinan menjadi penanda terbesar dari perubahan ekosistem yang lebih besar yang bisa memengaruhi ekosistem lautan.
Baca Juga : Sering Dianggap Mengganggu, Bolehkah Kita Mencabut Bulu Hidung?
Perubahan Warna Laut Dipantau Menggunakan Satelit
Selama bertahun-tahun, perubahan warna lautan ini sudah dipantau menggunakan satelit yang juga memberikan informasi mengenai jenis cahaya atau radiasi yang masuk ke Bumi.
Dengan menggunakan satelit, maka peneliti akan mengetahui sinyal awal tentang bagaimana perubahan iklim mengubah warna dan kondisi lautan.
Meskipun perubahan yang terjadi butuh waktu selama beberapa tahun, tapi perubahan warna laut ini menjadi sinyal bahwa perubahan iklim memang mengubah Bumi, teman-teman.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR