Bobo.id - Beberapa hewan akan melakukan migrasi saat pergantian musim.
Migrasi ini biasanya dilakukan saat musim dingin untuk mencari tempat yang lebih hangat.
Tujuan migrasi ini adalah untuk bertahan hidup, berkembang biak, atau mencari makanan di tempat lain.
Baik hewan kecil seperti burung atau hewan besar seperti paus bungkuk juga melakukan migrasi, lo, teman-teman.
Baca Juga : Wah, Paus Bungkuk Juga Suka Mengganti Lagu Nyanyiannya Seperti Kita
Bahkan migrasi yang dilakukan oleh paus bungkuk adalah migrasi dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan migrasi yang dilakukan oleh mamalia lainnya.
Seekor paus bungkuk betina juga pernah ditemukan bermigrasi dengan total jarak mencapai 9.800 kilometer, lo, yang dilakukan dari Brasil menuju Madagaskar.
Paus Singgah di Gunung Laut
Nah, untuk mengetahui pola migrasi yang dilakukan paus bungkuk, peneliti kemudian memasang pelacak di dekat sirip punggung paus bungkuk.
Pelacakan kemudian dilakukan dengan menggunakan satelit radio untuk mengetahui pergerakan paus bungkuk.
Penelitian ini dilakukan pada paus bungkuk yang ditemukan di habitat lepas pantai di Pasifik barat daya dari Kaledonia Baru.
Ada 34 pelacak yang dipasang pada paus bungkuk yang diamati selama 110 hari, nih, teman-teman.
O iya, paus bungkuk di Kaledonia Baru yang ditempeli dengan alat pelacak ini tersebar di berbagai rute menuju pusat makanan yang ada di Antartika.
Baca Juga : Mengapa Kucing Jantan Belang Tiga Sulit Ditemukan? #akubacaakutahu
Dari pengamatan yang dilakukan selama 110 hari itulah para peneliti mendapatkan hasil yang cukup unik, nih, teman-teman.
Data dari satelit memperlihatkan bahwa sekitar tiga per empat paus bungkuk Kaledonia Baru singgah terlebih dulu di gunung laut.
Gunung ini mempunyai ketinggian setidaknya 100 meter lebih tinggi dari dasar laut.
Kenapa Paus Bungkuk Singgah Terlebih Dulu, ya?
Saat melewati gunung laut, paus bungkuk akan memperlambat kecepatan mereka, nih, teman-teman.
Awalnya, paus bungkuk akan berenang dengan kecepatan mencapai 3,5 kilometer per jam. Saat melewati gunung laut, kecepatan berenang paus bungkuk melambat menjadi 1,3 kilometer per jam.
Persinggahan paus bungkuk di gunung laut dilakukan cukup lama, lo, teman-teman, mulai dari satu minggu bahkan ada yang lebih dari 22 hari.
Gunung laut lebih banyak ada di daerah Pasifik dibandingkan Atlantik. Inilah yang menyebabkan paus bungkuk Pasifik Selatan memanfaatkan gunung laut, sedangkan paus bungkuk yang diteliti sebelumnya tidak.
Saat ini para peneliti belum mengetahui pasti kenapa paus bungkuk singgah terlebih dulu di gunung laut, tapi ada beberapa kemungkinan yang disimpulkan peneliti, lo.
Baca Juga : Otaknya Amat Kecil, Bagaimana Cara Kerja Otak Ikan?
Para peneliti menduga kalau gunung laut menjadi tempat yang mempunyai peran penting bagi paus bungkuk sebagai tempat berkembang biak dan mendapatkan makanan yang banyak.
Selain itu, pemilihan gunung laut yang disinggahi oleh paus bungkuk juga cukup unik, lo, teman-teman.
Meskipun di wilayah Kaledonia Baru terdapat banyak gunung, ternyata paus bungkuk hanya memilih gunung laut tertentu saja yang akan disinggahi.
Nah, nantinya para peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis gunung laut yang lebih disukai oleh paus bungkuk dan apa fungsinya.
Tujuan Migrasi Paus Bungkuk Belum Diketahui
Paus bungkuk yang selalu melakukan migrasi ini sampai sekarang belum diketahui tujuannya oleh para peneliti, lo.
Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya, paus bungkuk dari lepas pantai timur Amerika Selatan melakukan migrasi menuju pantai barat Afrika tanpa berhenti, lo, teman-teman.
Pola migrasi yang sama juga terlihat di antara paus bungkuk yang bermigrasi dari habitat asal mereka yang ada di Madagaskar menuju Samudera Hindia.
Baca Juga : Mamalia Laut Apa yang Paling Terancam Populasinya? #AkuBacaAkuTahu
Karena pola migrasi inilah para peneliti kemudian melakukan penelitian pada paus bungkuk dengan cara memasang pelacak di tubuh paus bungkuk.
Walaupun sukses melakukan pelacakan pola migrasi paus bungkuk, pemasangan pelacak pada tubuh paus bungkuk bukan hal yang mudah dilakukan, lo.
Peneliti harus mendekati paus menggunakan perahu dan tiang sepanjang 8 meter untuk memasang pelacak di dekat sirip punggung paus bungkuk.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR