Bobo.id - Di berbagai kedai atau warung yang menjual makanan berkuah seperti mi ayam dan bakso, pasti teman-teman akan menemukan satu hal yang khas.
Hal tersebut adalah pada mangkuk bakso yang dipakai, nih, teman-teman, yaitu mangkuk bergambar ayam jago.
Ternyata mangkuk ayam jago ini tidak hanya sekadar mangkuk saja, lo, teman-teman, karena di balik mangkuk ini ada sejarah yang cukup panjang.
Yuk, kita cari tahu bersama-sama sejarah mangkuk ayam jago ini.
Baca Juga : Kenapa Kucing Tidak Termasuk Salah Satu Shio? Cari Tahu Legenda 12 Shio, yuk! #AkuBacaAkuTahu
Berasal dari Tiongkok
Mangkuk ayam jago ini ternyata berasal dari Tiongkok, lo, teman-teman. Mangkuk ini biasa disebut sebagai Jigongwan oleh masyarakan Kanton.
Sedangkan penduduk di wilayah Tiongkok utara menyebutnya Gongjiwan, sementara di Tiongkok selatan disebut dengan Jijiaowan.
Mangkuk bergambar ayam jago ini bermula pada masa Dinasti Ming periode pemerintahan Kaisar Chenghua yang memerintah sejak tahun 1465 hingga 1487.
Nah, saat itu kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina kepada pengrajin keramik khusus kekaisaran.
Pengrajin keramin ini berada di daerah Jingdezhen, provinsi Jiangxi yang memang sudah terkenal sebagai penghasil keramik untuk istana sejak abad ke-6.
Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan keramik tadi khusus untuk dirinya dan sang istri sebagai simbol kasih sayang.
Cawan ini kemudian dikenal sebagai Jigangbei atau cawan ayam yang terdiri dari gambar ayam jago, ayam betina, dan anak ayam yang bermakna kemakmuran.
Baca Juga : Sejarah Perpustakaan Dunia, Ada Sejak 2.000 Tahun Lalu #akubacaakutahu
Banyak Disukai Kaisar Tiongkok
Ternyata cawan pesanan Kaisar Chenghua ini disukai oleh kaisar-kaisa Tiongkok lainnya, nih, teman-teman.
Beberapa kaisar yang menyukai mangkuk dan cawan bergambar ayam jago ini adalah Kaisar Wanli yang memerintah tahun 1572 sampai 1620 dan Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing yang memerintah sejak tahun 1661 hingga tahun 1722.
Bahkan kedua kaisar ini berniat membayar mahal agar bisa memiliki mangkuk bergambar ayam jago tersebut, lo.
Lain lagi dengan Kaisar Qian Long yang memerintah tahun 1735 hingga 1796 dalam mengungkapkan kesukaannya pada mangkuk ayam ini.
Pada tahun 1776, Kaisar Qian Long membuat sebuah puisi khusus yang memuja mangkuk bergambar ayam jago tersebut.
Mangkuk Ayam Mulai Diproduksi Massal
Baca Juga : Makanan Khas Tiongkok, Ayam Kung Pao Tercipta Secara Tidak Sengaja
Pada masa Dinasti Qing, mangkuk ayam jago mulai diproduksi massal atau dalam jumlah banyak, nih, teman-teman.
Saat itu, masyarakat kelas menengah ke bawah hanya dapat menggunakan mangkuk bergambar ayam saja.
Sedangkan mangkuk lain yang bergambar naga, phoenix, atau motif lainnya memiliki harga yang lebih mahal.
Mangkuk ayam jago ini juga memiliki makna tersendiri bagi para petani di Tiongkok, lo, teman-teman.
Gambar ayam jago yang ada di mangkuk ini menjadi lambang kerja keras agar petani mendapatkan kemakmuran.
Hal ini mengingat peran ayam jago yang selalu membangunkan para petani di pagi hari untuk bekerja di ladang.
Gambar di Mangkuk Punya Makna Khusus
Baca Juga : Dimakan Hampir di Seluruh Dunia, Kita Cari Tahu Sejarah Mi, yuk!
Cawan dan mangkuk dengan gambar ayam jago serta tumbuhan seperti pohon pisang di samping ayam memiliki maknanya masing-masing, lo.
Ayam dalam bahasa Mandarin disebut "Ji", yang memiliki bunyi mirip dengan kata "Jia" yang berarti rumah.
Gambar tanaman peoni melambangkan kekayaan, sedangkan pohon pisang dengan daun yang lebar melambangkan keberuntungan untuk keluarga.
Digambar dengan Teknik Khusus
O iya, gambar ayam yang ada di mangkuk ini dibuat dengan teknik doucai, yaitu teknik menggambar di permukaan porselen, bisa mangkuk atau guci.
Saat menggambar atau melukis, pengrajin akan membuat garis-garis utama sebagai bentuk desainnya yang kemudian dicat menggunakan cat dasar berwarna biru, lalu porselen tersebut dipanggang.
Setelah selesai dipanggang, sisa bagian yang belum dicat kemudian diberi warna yang diinginkan, lalu dipanggang kembali di suhu antara 850 hingga 900 derajat Celcius.
Baca Juga : Penduduk Selandia Baru Disebut Kiwis, Bagaimana Asal-usulnya?
Banyak Diincar Kolektor
Mulai pada awal abad 20, mangkuk ayam jago mulai tersebar ke seluruh dunia, nih, teman-teman, berawal dari dibawa oleh perantau.
Saat itu, pabrik mangkuk ini berada di Provinsi Guangdong. Setelah dibawa oleh perantau, maka mangkuk ini mulai tersebar ke seluruh dunia.
Teknik menggambarnya pun semakin beragam juga, mulai dari digambar menggunakan tangan hingga digambar menggunakan mesin.
Baca Juga : Digunakan Sejak Zaman Mesir Kuno, Bagaimana Sejarah Sandal Jepit?
Walaupun saat ini mangkuk ayam sudah banyak diproduksi dan digunakan di banyak kedai, tapi masih banyak kolektor yang mengincar mangkuk ini, lo.
Tentu saja yang diincar adalah mangkuk ayam jago yang langka, teman-teman, yaitu mangkuk ayam jago pada masa kekaisaran.
Bahkan cawan milik Kaisar Chenghua yang hanya berjumlah 4 buah pernah dilelang beberapa kali, yaitu tahun 1960, 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan terakhir pada tahun 2014.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR