Bobo.id – Olimpiade merupakan salah satu ajang olahraga terkenal di tingkat internasional.
Olimpiade dibagi menjadi dua, yaitu Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin.
Nah, tahun depan, Olimpiade Musim Panas diadakan pada 24 Juli sampai 9 Agustus 2020.
Baca Juga : Desa Olympia, Asal-usul Olimpiade
Ada satu keunikan dari Olimpiade 2020 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang ini, teman-teman.
Ternyata, medali yang nantinya akan diberikan kepada atlet yang menjadi pemenang itu terbuat dari elektronik bekas, lo.
Wah, bagaimana bisa, ya, elektronik bekas dijadikan medali? Yuk, kita simak!
Baca Juga : Hidung Elektronik Ini Bekerja Lebih Hebat dari Hidung Anjing Pelacak!
Mengurangi Sampah Elektronik
Di zaman modern ini, banyak sekali alat-alat elektronik yang digunakan untuk membantu kita di kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja ponsel, laptop, komputer, televisi, dan alat-alat elektronik lainnya.
Sayangnya, benda-benda elektronik ini tidak bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Baca Juga : Bukan Hanya Plastik, Sampah Elektronik Juga Berbahaya, Lo!
Ponsel, misalnya, hanya bisa bertahan paling lama lima tahun. Setelah itu, kemampuan ponsel akan semakin berkurang dan akhirnya tidak akan bisa digunakan lagi.
Kalau sudah tidak bisa digunakan, benda-benda itu akan menjadi sampah elektronik.
Nah, pada 2017 lalu, Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpik 2020 di Tokyo mengumumkan akan mendaur ulang sampah elektronik menjadi medali.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi sampah elektronik yang menumpuk di Jepang. Keren, ya!
Baca Juga : Bakteri Ini Bisa Ubah Sampah Elektronik Jadi Emas
Pengumpulan Barang Elektronik
Sejak April 2017 lalu, pihak penyelenggara sudah mengumpulkan barang-barang elektronik, seperti ponsel dan perangkat elektronik bekas lainnya.
Benda-benda elektronik bekas ini menjadi bahan dasar pembuatan medali untuk Olimpiade 2020.
Tahukah teman-teman? Ada sekitar 47.488 ton sampah elektronik yang sudah dikumpulkan oleh pihak Jepang, lo.
Sebagian besar sampah elektronik ini berasal dari sekitar lima juta ponsel bekas yang dikumpulkan dari toko-toko ponsel.
Selain dari toko-toko ponsel, pengumpulan sampah elektronik juga dilakukan dari beberapa posko pengumpulan yang tersebar di tempat-tempat umum.
Baca Juga : Sebentar Lagi Akan Ada Buku Braille Elektronik untuk Tunanetra, lo! #akubacaakutahu
Dijadikan Medali Olimpiade
Puluhan ribu ton sampah elektronik yang sudah dikumpulkan ini akan diekstrak bahan dasar logamnya.
Setelah itu, ekstraksi logam ini akan diolah lagi menjadi medali emas, perak, dan perunggu.
Untuk esktraksi logam ini, pihak Jepang membutuhkan sekitar 2.700 kilogram perunggu, 4.100 kilogram perak, dan 30,3 kilogram emas.
Proyek pengumpulan sampah elektronik ini masih akan terus dilakukan hingga 31 Maret nanti, teman-teman.
Baca Juga : Gunakan Barang Elektronik Seperlunya
Bukan yang Pertama Kali
Ternyata, medali dari sampah elektronik untuk Olimpiade ini bukan yang pertama kali dilakukan, lo.
Panitia Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, sudah pernah menggunakan metal daur ulang dalam pembuatan medali.
Baca Juga : Uang Elektronik, Alat Pembayaran yang Cepat dan Aman
Sekitar 30 persen medali perak dan perunggu dibuat dari material daur ulang. Keren, kan!
Itu karena benda-benda elektronik seperti ponsel memang memiliki beberapa perangkat yang terbuat dari emas dan perak.
Biasanya, emas digunakan sebagai konduktor atau alat untuk mengalirkan listrik karena jauh lebih baik daripada tembaga dan aluminium.
Baca Juga : Bagaimana Cara Menggunakan Uang Elektronik?
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR