Bobo.id - Hati-hati saat menyimpan roti, teman-teman.
Selain tidak segar dan hilang kerenyahannya, roti bisa mudah berjamur.
Roti pada jamur bentuknya bukan jamur yang berbentuk mirip payung, lo. Hihi..
Jamur pada roti biasanya berupa titik-titik berwarna kebiruan, kehijauan, atau kehitaman di permukaan roti. Selain itu, biasanya permukaan roti atau makanan yang berjamur terlihat seperti ditumbuhi bulu halus.
Bagaimana kalau kita memakannya, ya?
Apakah Boleh Makan Roti yang Berjamur?
Jamur pada roti ini namanya mold atau jamur kapang.
Para ahli menganjurkan kita untuk tidak makan roti yang sudah berjamur, teman-teman.
Ada juga orang-orang yang mengalami alergi terhadap jamur roti ini.
Menurut peneliti, jamur yang terlihat berwarna itu adalah bagian ujungnya.
Baca Juga : Mengapa Ada Makanan Ikan Mentah, Tapi Tidak Ada Ayam Mentah, ya?
Di dalam roti, jamur tersebut memiliki akar-akar. Nah, di bagian akarnya itu bisa jadi mengandung mikotoksin.
Mikotoksin ini dibuat oleh jamur dalam kondisi tertentu. Zat tersebut bisa membuat manusia dan hewan jadi sakit.
Jika kita makan sedikit, misalnya tanpa sengaja. Kemungkinan, tidak ada yang terjadi di tubuh.
Namun, jika kita mengkonsumsi roti yang berjamur dalam jumlah banyak, atau terlalu sering, bisa berbahaya, teman-teman.
Macam-Macam Zat dalam Jamur Roti
1. Aflatoksin
Salah satu jenis mikotoksin adalah aflatoksin. Ini bisa ditemukan pada jagung atau kacang-kacangan.
Di tahun 1960-an, ada 100.000 kalkun yang mati di Inggris, karena sebuah penyakit misterius.
Setelah diteliti, rupanya ini karena adanya zat aflatoxin yang mencemari makanan para kalkun tersebut.
Pada manusia, aflatoksin bisa meningkatkan risiko penyakit kanker hati.
Baca Juga : Biji Jagung Bisa Berubah Menjadi Popcorn, Apa Rahasia di Baliknya?
2. Ochratoksin
Ochratoksin juga merupakan salah satu jenis mikotoksin, teman-teman.
Ia bisa ditemukan mencermari produk olahan jagung atau selai.
Zat ochratoksin ini menyerang organ ginjal.
3. Fumonisin
Zat fumonisin ini adalah jenis mikotoksin yang bisa mencemari jagung.
Zat ini bisa menyebabkan kekurangan pada organ adik bayi yang baru lahir.
Kira-kira ada 400 jenis mikotoksin, teman-teman. Mikotoksin biasanya mencemari bahan-bahan pangan yang masih dalam bentuk biji.
Namun, semua produk yang diolah di pabrik biasanya memiliki pengawasan ketat.
Apakah Semua Bahan Makanan yang Berjamur Harus Dibuang?
Sebaiknya kita tidak mengkonsumsi makanan yang sudah terlihat memiliki jamur, teman-teman.
Terutama kalau makanan tersebut adalah makanan yang lembut atau lunak. Misalnya roti, keju yang lunak, daging, dan saus.
Baca Juga : Apakah Makan Roti Lebih Baik daripada Makan Nasi?
Ini karena jamur kapang tumbuh pada benang bercabang yang namanya hifa. Hifa lebih mudah tersebar pada makanan yang lunak.
Jika makanannya lebih keras, misalnya keju cheddar, kita bisa memotong bagian yang terkena jamur kapang.
Ini karena hifa tempat tumbuhnya jamur sulit untuk menyebar ke dalam seluruh keju. Namun kalau jamurnya sudah menyebar, sebaiknya dibuang, ya.
Buah dan umbi-umbian juga bisa terkena jamur kapang, lo.
Jika bagian yang ditumbuhi jamur hanya sedikit, kita bisa memotongnya dan mengkonsumsi bagian yang masih bersih.
Meski begitu, makanan yang berjamur artinya juga sudah memiliki banyak bakteri.
Sehingga meskipun bagian yang bersih masih bisa dipisahkan, akan lebih baik lagi kalau kita tidak mengkonsumsinya.
Kita bisa menghindari tumbuhnya jamur kapang ini dengan cara menyimpan makanan sesuai aturannya, teman-teman.
Baca Juga : Rahasia di Balik Suhu 180 Derajat Celcius untuk Memanggang Makanan
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Howstuffworks,Scishow |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR