Bobo.id - Transportasi apa saja yang pernah kamu tumpangi?
Apakah kamu pernah menaiki transportasi air? Yap, perahu dan kapal!
Perahu dan kapal merupakan salah satu alat transportasi tertua, lo.
Di zaman dahulu, manusia berpergian ke tempat yang jauh dengan kapal.
Kapal dibuat dari bahan yang berat, ditumpangi banyak orang, dan juga membawa barang-barang.
Kok kapal tetap bisa mengapung di atas air, ya?
Kisah Archimedes
Pada zaman peradaban Yunani Kuno, ada seorang ilmuwan bernama Archimedes, teman-teman.
Archimedes ini suka mempelajari ilmu matematika dan fisika, lo.
Beliau juga mempelajari bagaimana caranya benda bisa mengapung di air.
Archimedes pun akhirnya menemukan rahasianya! Yaitu ketika sebuah benda ditaruh di air, benda ini mendorong sejumlah air untuk membuat ruang bagi benda tersebut.
Baca Juga : Danau Tapal Kuda, Danau yang Melengkung Ini Dari Mana Asalnya?
Ada kisah unik saat beliau menemukan rahasia daya apung, lo.
Archimedes sedang berusaha memecahkan suatu masalah dari Raja Hieron. Beliau diminta untuk membuktikan apakah mahkota raja tidak terbuat dari emas murni.
Nah, saat sedang akan mandi menggunakan bathup, Archimedes memperhatikan kalau saat ia masuk ke dalam bathup, ada air yang tumpah ke luar.
Beliau pun menyadari kalau air yang berpindah ke luar memiliki berat yang sama dengan berat tubuhnya yang masuk ke dalam air.
Beliau jadi ingat kalau emas merupakan logam yang lebih berat dibandingkan logam lainnya.
Kemudian beliau menemukan jawaban dari permasahalan mahkota raja.
Caranya dengan mengingat kalau emas akan tenggelam dan ada air yang keluar. Kemudian ia bisa mengetahui massa jenisnya dengan menghitung berat emas dibagi dengan volume nya.
Setelahnya dibandingkan dengan massa jenis dari mahkota sang raja. Jika massa jenis mahkota raja lebih ringan, maka artinya mahkota itu bukan emas murni, melainkan dicampur dengan logam lain.
Begitu senangnya, beliau lupa kalau sedang mandi, dan berlari ke luar rumah sambil berteriak, "Eureka! Eureka!". Dalam bahasa Yunani artinya "aku menemukannya!".
Baca Juga : Wah, Tim Ilmuwan Berhasil Memotret Leopard Hitam yang Langka
Rahasia Kapal yang Mengapung
Nah, ingat kan, kalau ada air yang keluar saat kita masuk ke dalam bathup yang terisi air?
Ini adalah perpindahan. Air keluar, sehingga ada ruang untuk kita di dalam bathup.
Air yang masih ada di dalam bathup juga naik permukaannya, karena ada berat badan kita.
Ketika ada benda yang masuk ke air, ada dua tekanan yang terjadi.
Pertama, ada tekanan ke bawah yaitu gravitasi. Yang kedua, ada tekanan ke atas yaitu daya apung.
Karenanya, benda akan mengapung jika beratnya kurang dari jumlah air yang berpindah.
Benda bisa mengapung atau tenggelam tergantung pada massa jenisnya.
Baca Juga : Makanan yang Digoreng Mengapung di Permukaan Minyak, Kok Bisa, ya?
Jika massa jenisnya lebih berat dari air, maka benda akan tenggelam. Jika massa jenis nya lebih ringan, maka benda akan mengapung.
Inilah mengapa kalau kita melemparkan benda yang berat seperti batu ke dalam air, batunya akan tenggelam.
Batu ini berat namun hanya memindahkan sedikit air. Nah, batu jadi tenggelam karena batu lebih berat dibandingkan jumlah air yang berpindah.
Sementara kapal yang besar, bisa mengapung karena kapal memindahkan air yang jumlahnya sangat besar juga.
Ilmuwan yang membuat kapal juga menggunakan prinsip ini saat mendesain kapal. Termasuk berat maksimal yang bisa dibawa oleh kapal.
Sehingga kapal bisa mengapung di atas air, teman-teman.
Baca Juga : Kapal Pesiar Berbahan Bakar Bangkai Ikan Ini Ramah Lingkungan!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Live Science,wonderopolis.org,Explain That Stuff |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR