Bobo.id – Teman-teman, kita semua pasti tahu kalau di tata surya, ada banyak benda langit.
Mulai dari bintang induk yaitu Matahari, delapan planet utama, planet-planet kerdil, satelit alami, komet, asteroid, dan masih banyak lagi.
Semua benda langit ini mengorbit bintang induk, yaitu Matahari. Mereka bergerak mengelilingi Matahari dengan kecepatan yang berbeda.
Baca Juga : Planet Apa yang Terpanas dan Terdingin di Sistem Tata Surya Kita?
Misalnya, untuk sekali mengelilingi Matahari, Bumi membutuhkan waktu sekitar 365 hari, sedangkan Merkurius hanya membutuhkan waktu sekitar 88 hari.
Lain lagi dengan Neptunus yang membutuhkan waktu sekitar 164 tahun untuk sekali mengelilingi Matahari karena jaraknya yang sangat jauh.
Lalu, bisakah Matahari dan delapan planet di tata surya ini berada dalam satu garis lurus seperti sedang berbaris rapi?
Kita cari tahu jawabannya di sini, yuk, teman-teman!
Baca Juga : Peneliti Sudah Mengetahui Lama Satu Hari di Planet Saturnus, Apakah Sama dengan Bumi?
Bidang Orbit Berbeda
Menurut para astronom, ternyata Matahari dan delapan planet yang berada di tata surya tidak bisa berbaris dalam satu garis lurus, teman-teman.
Itu karena setiap planet memiliki bidang orbit yang berbeda-beda. Selain itu, bidang orbitnya juga tidak lurus, tapi miring.
Ada planet yang memiliki bidang orbit sejajar dengan titik tengah Matahari.
Baca Juga : Satelit Alami Planet Lain Punya Nama, Kenapa Punya Bumi Disebut Bulan?
Namun, ada juga planet yang memiliki bidang orbit agak ke atas dan juga agak ke bawah.
Misalnya saja, selembar kertas diletakkan di titik tengah Matahari. Nah, ada bidang orbit planet yang memang sejajar dengan kertas.
Namun begitu, ada juga planet yang mengorbit Matahari di bawah kertas dan di atas kertas itu.
Maka itulah, Matahari dan delapan planet di tata surya tidak akan bisa berada dalam satu garis lurus seperti yang ada di gambar.
Baca Juga : Wah, Ada Pola Aneh di Awan Planet Venus, Apa Penyebabnya?
Hanya Bisa Selaras
Walaupun tidak bisa berada dalam satu garis lurus, tapi Matahari dan delapan planet ini bisa selaras, teman-teman.
Memang, akan ada planet yang terletak sedikit ke bawah atau sedikit ke atas daripada planet lainnya yang berada di titik tengah Matahari.
Namun, tetap saja barisan planet itu bisa disebut hampir segaris lurus.
Baca Juga : Selamat Jalan, Robot Opportunity NASA yang Bertugas di Planet Mars
Menurut para astronom, hal ini akan terjadi pada tahun 2492 atau sekitar 473 tahun lagi.
Wah, masih lama sekali, ya! Keturunan-keturunan kita yang nantinya bisa melihat fenomena super langka ini.
Apakah Berbahaya pada Kehidupan di Bumi?
Nah, peristiwa selarasnya Matahari dan delapan planet di tata surya ini memang masih terjadi dalam waktu yang sangat lama.
Baca Juga : Di Planet Mars Ada Kawah yang Dipenuhi dengan Es yang Tidak Meleleh!
Namun, apakah peristiwa ini berbahaya bagi kehidupan manusia di Bumi sehingga harus mempersiapkan diri dari sekarang?
Apakah kondisi selaras ini membuat tarikan gravitasi planet-planet lain mempengaruhi Bumi?
Ternyata peristiwa ini tidak berbahaya, teman-teman. Peristiwa ini tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap kehidupan di Bumi.
Tarikan gravitasi planet lain terhadap Bumi ternyata sangat lemah sehingga tidak bisa memengaruhi kehidupan di Bumi.
Baca Juga : Cincin Planet Saturnus Akan Menghilang Dalam Waktu Cepat, Berapa Lama?
Menurut penelitian, hanya ada dua benda langit di tata surya yang bisa memengaruhi Bumi dengan gravitasinya, yaitu Matahari dan Bulan.
Matahari memiliki gravitasi yang sangat kuat karena Matahari berukuran sangat besar.
Akibatnya, Bumi bisa mengelilingi Matahari dan mengalami perubahan musim.
Sedangkan Bulan memiliki gravitasi yang cukup kuat karena berjarak cukup dekat dengan Bumi. Hal ini membuat adanya pasang surut air laut di Bumi.
Walaupun planet-planet lain di tata surya juga memiliki gravitasi, tapi itu tidak akan memengaruhi gravitasi dan kehidupan di Bumi, teman-teman.
Baca Juga : Ada Bluberry di Planet Mars, Apakah Benda Ini Sama dengan Buah?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR