Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Buah Kebaikan.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
----------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Le dan Dewa Guntur
Tika si tikus kecil berlari dari sekolah menuju rumah. Ia berlari cepat sekali.
“Ibuuu…” teriaknya sambil berlari ke dapur. “Ada festival di Taman Daun Semanggi siang ini! Apa aku bisa memakai gaun katun warna pink?” Tika lalu berputar-putar menari di dapur dengan ujung jempol kakinya. Ia sangat girang.
Baca Juga : Nenek Moyang T-Rex Ditemukan, Ukurannya Lebih Kecil dari Kanguru, lo!
Ibu Tika terdiam sejenak. Ia lalu meletakkan piring yang akan dicucinya, lalu berkata pelan,
“Tika, Ibu tidak ingin kamu kecewa. Tapi, hari ini kamu tidak bisa pergi ke festival. Ibu ingin kamu menengok Nek Kusi yang sedang sakit. Sekalian membawakannya sup hangat. Selama ini, belum ada yang menjenguk Nek Kusi...”
Baca Juga : Unik! Desa Al Sogara Terpahat di Dinding Gunung
Tika terdiam. Selama memakan makan siangnya, ia juga diam. Namun sesaat kemudian ia tersenyum ceria lagi. Tika melompat dan berseru,
“Bu, aku pamit ke rumah Nek Kusi dulu, ya. Tahun depan, festival di Taman Daun Semanggi pasti ada lagi. Tidak apa-apa kalau hari ini aku tidak pergi ke sana.”
Baca Juga : Keju Ambarees, Keju Langka yang Dibuat dalam Pot Tanah Liat
Tika mengambil rantang sup lalu buru-buru lari keluar dari pintu rumah. Ia sebetulnya merasa sangat sedih sampai ia menangis di sepanjang jalan. Namun ia tak ingin ibunya melihat ia menangis. Ia tak ingin terlihat seperti bayi yang cengeng.
Langkah Tika terasa berat menuju ke rumah Nek Kusi. Nek Kusi adalah tikus tua yang sebatang kara. Ia tak punya keluarga. Nek Kusi tak pernah ceria. Ia lebih sering mengeluh. Dan sekarang, di saat ia flu berat, pasti akan lebih sering mengeluh dibanding hari biasanya. Begitu pikir Tika.
Baca Juga : Karena Vitiligo, Bulu Kucing Ini Berubah Warna, lo! Apa Itu Vitiligo?
Setiba di rumah Nek Kusi, Tika buru-buru pergi ke dapur. Ia memasak air panas, lalu mengisinya di termos. Sewaktu-waktu Nek Kusi ingin teh hangat, air panas sudah tersedia. Ia juga meletakkan rantang sup, mangkuk sup, dan gelas minuman di meja makan.
Tika lalu mengambil sapu dan mulai bekerja dengan cepat tanpa mengeluarkan suara. Tak lama kemudian, rumah Nek Kusi tampak sudah rapi dengan lantai berkilat bersih.
Baca Juga : Ingin Pinjam Buku? Wajib Bayar dengan Sampah Plastik #AkuBacaAkuTahu
Terakhir, Tika pergi ke halaman dan menyapu daun-daun kering. Saat ia sedang asyik menyapu, tiba-tiba tampak benda berkilau seperti perak di antara daun-daun kering. Tika berjongkok dan memungutnya.
“Wah, uang 10 sen!” gumam Tika terkejut.
Ketika Tika berdiri, tampak Nek Kusi keluar ke halaman sambil tersenyum ramah.
Baca Juga : Keren, Musisi Tunanetra ini Juga Jago Bercerita, lo!
“Tika, sekarang kamu bisa pulang, Nak. Aku sudah tidur nyenyak dan merasa sehat. Terimakasih untuk sup hangatnya. Terimakasih juga sudah merapikan rumahku,” kata Nek Kusi ceria, tidak seperti biasanya.
“Sama-sama, Nek Kusi…” jawab Tika. Ia lalu memperlihatkan uang 10 sen itu pada Nek Kusi. “Nek, aku menemukan uang ini di antara daun kering.”
Baca Juga : Yuk, Kita Intip Cara Belajar Siswa Tunanetra!
“Oo…, aku sengaja meletakkannya di sana untukmu. Kau jadi seperti menemukan harta karun, kan? Semoga harimu menyenangkan, ya, Tika yang manis…”
“Waaah… terimakasih banyak, Nek Kusi!” seru Tika girang.
Baca Juga : Tidak Hanya Warna Hijau, Inilah Pigmen-Pigmen Warna pada Tumbuhan
Tika berlari menuju ke rumahnya. Ia bisa mendengar bunyi marching band dari arah Taman Daun Semanggi. Dung dung crek… dung crek… dung crek…
Tika sudah tak sabar ingin mengajak ibunya menonton festival di Taman Daun Semanggi. Menonton marching band sambil makan halus manis, mmm, pasti menyenangkan, pikir Tika. Ia tak menyangka, kebaikan hatinya, ternyata berbuah kebaikan juga.
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (13) Penyamaran Nyonya Durando
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Ahmad Pramono
Tonton video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR