Bobo.id - Uban sering dikaitkan dengan usia, nih, teman-teman.Yap, seseorang yang sudah tua akan memiliki lebih banyak uban atau rambut putih dibandingkan orang yang berusia muda.
Selain usia, beberapa sebab lainnya juga bisa menyebabkan munculnya uban, lo, seperti stres, faktor lingkungan, atau faktor keturunan.
Nah, ternyata selain manusia, uban juga bisa muncul pada hewan, yaitu anjing, lo, teman-teman.
Apakah penyebab munculnya uban juga dipengaruhi oleh faktor usia seperti yang terjadi pada manusia, ya?
Baca Juga : Lihat Hasil X-Ray Hewan-Hewan di Kebun Binatang London, yuk!
Kenapa Anjing Bisa Memiliki Uban, ya?
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied Animal Behaviour Science, menuliskan kalau anjing juga bisa memiliki uban, teman-teman.
Uban akan tumbuh saat hewan ini sedang mengalami masa-masa sulit.
Masa-masa sulit bisa dilihat ketika anjing sering mengalami kecemasan atau perilaku yang impulsif, yaitu mempunyai gerakan yang sangat cepat atau bertindak secara tiba-tiba.
Nah, anjing dengan perilaku tersebut akan mengalami perubahan warna bulu yang lebih cepat dibandingkan dengan anjing lainnya.
Perubahan bulu menjadi uban biasanya ditunjukkan pada bagian ujung mulut atau moncong.
Dilakukan Penelitian pada 400 Anjing
Hasil yang dipublikasikan ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan pada 400 ekor anjing beserta pemiliknya, nih, teman-teman.
Baca Juga : Gajah Punya Ingatan yang Hebat, Cari Tahu Kecerdasan Otak Gajah, yuk!
Tapi tidak semua anjing dapat berpartisipasi dalam penelitian ini. Contohnya adalah anjing yang memiliki bulu berwarna abu-abu atau perak, serta anjing yang berumur lebih dari empat tahun.
Tujuan dari pembatasan ini adalah untuk menghindari kesalahan identifikasi uban yang ada pada bulu anjing.
Nah, untuk memulai penelitian ini, para peneliti lebih dulu memberikan beberapa pertanyaan tentang perilaku anjing kepada pemiliknya.
Pertanyaan Diberikan kepada Pemilik Anjing
Pertanyaan yang diberikan kepada pemilik anjing berguna untuk mengukur tingkat kecemasan yang dimiliki oleh anjing.
Beberapa contoh pertanyaan yang diajukan adalah apakah anjing sering menghancurkan barang-barang saat anjing ditinggal sendirian.
Pertanyaan lainnya adalah mengenai apakah bulu anjing sering rontok ketika berada di tempat baru dan anjing suka meringkuk saat merespons kedatangan orang baru.
Baca Juga : Selalu Mengatupkan Cangkangnya, Bagaimana Cara Kerang Makan, ya? #AkuBacaAkuTahu
Selain memberikan pertanyaan untuk mengukur tingkat kecemasan yang dimiliki anjing, peneliti juga memberikan pertanyaan kepada pemilik untuk mengukur tingkat impulsivitas.
Misalnya apakah hewan peliharaannya pernah menerkam seseroang dan apakah anjing pernah kehilangan fokus atau menjadi hiperaktif setelah beraktivitas.
Setelah memberikan dua macam pertanyaan tadi, ada tim penilai lain yang menilai para anjing melalui sebuah foto.
Foto anjing-anjing yang terlibat dalam penelitian dinilai oleh tim penilai dalam 3 skala, nih, teman-teman, yaitu skala 0 - 3.
Dimulai dari 0 yang menunjukkan tidak ada uban di moncong anjing, sedangkan nilai 3 menunjukkan moncong anjing penuh uban.
Apa Hasil dari Penelitian Tersebut?
Nah, dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan kalau ternyata anjing betina cenderung mempunyai uban yang lebih banyak dibandingkan anjing jantan.
Baca Juga : Inilah 6 Hewan Laut Paling Misterius yang Jarang Diketahui
Selain itu, peningkatan jumlah uban pada anjing juga terjadi pada anjing yang takut terhadap suara keras, hewan lain, atau orang asing, lo, teman-teman.
Sebaliknya, uban pada anjing tidak ada berkaitan dengan ukuran anjing, proses sterilisasi, atau masalah kesehatan.
Awalnya, peneliti yang melakukan penelitian ini tidak terlalu yakin dengan hasil yang akan diperoleh, nih, teman-teman.
Tapi ternyata hasil yang ditunjukkan dari penelitian tersebut cukup mencolok dan menunjukkan hasil yang cukup menarik.
O iya, peneliti mengatakan penelitian ini dapat digunakan oleh dokter hewan atau pemilik hewan untuk melihat tingkat kecemasan, ketakutan, dan impulsivitas pada hewan.
Karena ketika dokter hewan dan pemilik sudah melihat adanya tingkat kesehatan mental tadi, maka dapat ditentukan langkah pengobatan yang tepat pada hewan.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR