Bobo.id - Sudah ada penjelasan mengenai Pasar Senin hingga Pasar Jumat, sekarang saatnya Bobo menceritakan mengenai nama Pasar Sabtu dan Pasar Minggu, nih, teman-teman!
Siapa pernah mendengar lagu mengenai buah-buahan yang berjudul "Pepaya, Mangga, Pisang, Jambu"?
Dalam lagu ini, diceritakan kalau ada berbagai buah-buahan yang bisa dinikmati dan asalnya dari Pasar Minggu.
Bobo jadi penasaran, nih, apakah di Pasar Minggu memang menjual berbagai buah-buahan.
Yuk, cari tahu mengenai Pasar Minggu dan Pasar Sabtu yang ada di Jakarta!
Baca Juga : Kenapa Jepang Disebut Sebagai Negeri Matahari Terbit? #AkuBacaAkuTahu
Pasar Sabtu
Nama Pasar Sabtu juga berganti seperti beberapa pasar yang ada di Jakarta, nih, teman-teman.
Jika teman-teman mencari Pasar Sabtu, mungkin teman-teman tidak akan menemukannya, tapi kalau teman-teman mencari Pasar Tanah Abang, pasti akan menemukannya dengan mudah.
Yap, pasar yang pada masa penjajahan Belanda hanya buka pada hari Sabtu saja saat ini sudah dikenal sebagai salah satu pasar grosir terbesar di Asia Tenggara, lo, yaitu Pasar Tanah Abang.
Pasar Sabtu dibangun oleh arsitek yang juga membangun Pasar Senen, yaitu Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735 atas izin Gubernur Jenderal Abraham Patramini.
Pasar yang didirikan oleh Yustinus Vinck ini kemudian diberi izin untuk berjualan tekstil atau kain serta barang kelontong.
Pasar ini hanya melakukan aktivitas jual beli pada hari Sabtu sehingga disebut sebagai Pasar Sabtu.
Pada tahun 1740, sempat terjadi pembakaran dan pengrusakan di Pasar Sabtu, nih, teman-teman.
Kemudian Pasar Sabtu kembali dibangung pada tahun 1881 dan hari pengoperasian pasar ini ditambah menjadi hari Sabtu dan Rabu.
Baca Juga : Lolipop Dulu Digunakan untuk Memakan Madu, Bagaimana Sejarah Lolipop?
Bangunan Pasar Sabtu yang sangat sederhana terus mengalami pembangunan dan semakin berkembang, lo.
Nama Pasar Tanah Abang saat ini ternyata berasal dari banyaknya pohon palem atau pohon nabang di sekitar Pasar Sabtu.
Orang-orang Belanda pun kemudian menyebut Pasar Sabtu sebagai "De Nabang" lalu diubah oleh warga Batavia menjadi "Tenabang".
Saat ini, Pasar Tanah Abang berkembang dengan pesat tapi tetap berfokus menjual berbagai bahan tekstil, yaitu pakaian hingga menjadi salah satu kawasan terbesar di Asia Tenggara, lo.
Pasar Minggu
Pasar Minggu dulunya dikenal dengan nama "Tanjung Oost Passer" yang buka hanya pada hari Minggu saja.
Baca Juga : Di Manakah Kampung Pecinan Tertua di Dunia Berada? #AkuBacaAkuTahu
Sejak dulu, Tanjung Oost Passer ini memang sudah terkenal sebagai sentar buah, teman-teman, dikarenakan ada banyak pohon buah yang mengelilingi pasar ini.
Inilah sebabnya Tanjung Oost Passer atau Pasar Minggu dulu menjadi salah satu pasar yang banyak menyediakan kebutuhan buah untuk penduduk Jakarta.
Uniknya, kegiatan jual beli yang berlangsung di Pasar Minggu justru akan ramai saat malam hari, lo, teman-teman.
Itu tadi beragam sejarah pasar di Jakarta yang dinamakan sesuai nama hari. Mulai dari pasar yang hanya buka di hari Senin sehingga bernama Pasar Senen, sampai Pasar Minggu yang menjadi pasar buah di Jakarta.
Seiring perkembangan zaman, ada banyak pasar-pasar yang bermunculan, lo, misalnya saha Passer Baroe atau yang sekarang dikenal sebagai Pasar Baru.
O iya, keberasaan pasar-pasar tadi yang sebelumnya adalah pasar tradisional juga memicu munculnya berbagai pasar modern, pusat perbelanjaan, hingga mall yanga da di Jakarta, teman-teman.
Bagaimana, semakin banyak kita membaca semakin tahu, kan, mengenai sejarah pasar di Jakarta yang pernah beroperasi hanya di hari tertentu dan diberi nama sesuai hari beroperasinya.
#AkuBacaAkuTahu
Baca Juga : Dari Mana Mitologi Yunani Berasal? Cari Tahu, yuk! #akubacaakutahu
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR