Bobo.id - Jika melihat warna ungu, apa yang kamu ingat, teman-teman?
Apakah kamu jadi ingat raja atau ratu?
Warna ungu memang sering dijadikan pakaian atau aksesoris para anggota kerajaan.
Cari tahu alasannya, yuk!
Warna Ungu yang Spesial
Tahukah kamu? Warna ungu sudah dikaitkan dengan kerajaan sejak berabad-abad lamanya, lo!
Raja Cyrus dari Persia memakai pakaian warna ungu sebagai seragam kerajaan.
Kemudian, beberapa kaisar Romawi melarang rakyatnya memakai pakaian warna ungu.
Ratu Elizabeth I di Inggris juga melarang siapa saja memakai pakaian warna ungu, kecuali orang yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan.
Warna ungu juga dipuja di zaman Kekaisaran Bizantium, lo. Para penguasa mengenakan jubah warna ungu dan menandatangani dokumen dengan tinta ungu.
Baca Juga : Hanya Ada 4 Warna Paspor, Cari Tahu Serba-Serbi Paspor Lainnya, yuk!
Bahkan anak-anaknya juga digambarkan "lahir dalam warna ungu".
Wah, sepertinya warna ungu ini sangat spesial, nih.
Pembuatan Warna Ungu
Pada zaman dahulu, zat pewarna kain dibuat dari bahan-bahan alami.
Nah, pewarna ungu ini jarang ada dan harganya mahal, teman-teman.
Ini membuat harga kain yang diberi pewarna ungu menjadi sangat mahal. Begitu mahalnya, hanya keluarga kerajaan atau penguasa yang mampu membelinya.
Harga pewarna ungu bisa begitu mahal sampai ada juga penguasa yang menganggapnya terlalu mahal.
Pewarna kain warna ungu ini didapatkan dari Tyre, kota perdagangan di Phoenicia. Wilayah Phoenicia ini saat ini adalah negara Lebanon, teman-teman.
Nah, bahan yang digunakan untuk membuat warna uungu adalah moluska kecil yang hanya di dapatkan di laut Mediterania di wilayah Tyre.
Baca Juga : Mengapa Warna Pesawat Terbang Kebanyakan Didominasi Warna Putih? #AkuBacaAkuTahu
Makanya warna ungu khas kerajaan juga dikenal dengan nama 'Tyrian purple'.
Untuk membuat satu gram pewarna ungu, dibutuhkan lebih dari 9.000 moluska, lo.
Moluska yang menghasilkan warna ungu ini adalah siput laut Bolinus brandaris.
Mengapa Warna Ungu Spesial?
Nah, karena hanya penguasa yang mampu membelinya, warna ungu jadi dikatikan dengan kelas petinggi di kerajaan Romawi, Mesir, dan Persia.
Warma ungu juga jadi lambang spiritual dan kesucian, teman-teman.
Ini karena raja dan ratu yang mengenakan pakaian warna ungu di zaman dahulu sering dianggap sebagai Dewa atau keturunan Dewa.
Di Inggris, warna ungu mulai dianggap spesial saat era Ratu Elizabeth I di tahun 1558- 1603.
Karena Ratu Elizabeth melarang rakyat memakai warna ungu, warna ini kemudian menjadi status bagi pemakainya, teman-teman.
Baca Juga : Warna Ungu Jarang Digunakan pada Bendera Negara, Ini Alasannya
Warna Ungu Mulai Dipakai Masyarakat
Pakaian warna ungu baru mulai dipakai oleh masyarakat di bawah kelas bangsawan di abad ke-19.
Di tahun 1856, ahli kimia William Henry Perkin tidak sengaja membuat campuran pewarna ungu sintetis.
Saat itu beliau sedang membuat percobaan pembuatan obat anti-malaria.
Ia menyadari kalau campuran tersebut bisa digunakan sebagai pewarna pakaian.
William pun membuat banyak pewarna ini dengan nama Aniline purple dan Tyrian purple.
Di tahun 1859, warna ungu ini mulai disebut sebagai 'mauve'. Mauve diambil dari bahasa Prancis untuk bunga mallow yang berwarna ungu.
Baca Juga : Pekerjaan Apa yang Dilakukan Keluarga Kerajaan? Ayo Cari Tahu!
Lihat video ini juga!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Live Science,History |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR