Bobo.id - Semua mamalia merupakan makhluk berdarah hangat, termasuk manusia.
Saat sedang sehat, suhu tubuh rata-rata manusia adalah sekitar 37 derajat Celcius.
Apa yang membuat suhu tubuh rata-rata kita 37 derajat Celcius?
Sebelumnya kita cari tahu tentang pengaturan suhu tubuh makhluk hidup, yuk!
Pengaturan Suhu Tubuh Makhluk Hidup
Makhluk hidup dalam kingdom animalia memiliki pengaturan suhu tubuh.
Pengaturan suhu tubuh ini namanya termoregulasi, teman-teman.
Termoregulasi dikelompokkan menjadi endoterm dan ektoterm. Kemudian ada juga homoiterm atau poikiloterm.
Endoterm adalah makhluk hidup berdarah hangat, teman-teman. Hewan endoterm bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri, tanpa dipengaruhi lingkungan di luar.
Sementara ektoterm adalah makhluk hidup berdarah dingin. Suhu tubuh hewan ektoterm dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya.
Baca Juga : Berkenalan dengan Ikan Opah, Ikan Berdarah Panas Pertama di Dunia
Sedangkan, homoiterm dan poikiloterm menjelaskan apakah suhu tubuhnya tidak berubah.
Kebanyakan mamalia dan burung merupakan makhluk endoterm homoiterm. Yaitu mengatur suhu tubuhnya sendiri dengan tingkat suhu yang cenderung tidak berubah.
Kemudian kelompok hewan lain seperti ikan, amfibi, reptil dan invertebrata adalah makhluk ektoterm poikiloterm. Mereka mendapatkan panas dari lingkungan dan suhu tubuhnya berubah-ubah.
Ada juga hewan yang memiliki dua pengaturan suhu tubuh, lo. Menurut peneliti, dinosaurus adalah makhluk mesoterm.
Artinya, dinosaurus bisa mengatur suhu tubuh sendiri sekaligus dipengaruhi faktor lingkungan.
Hewan yang berhibernasi merupakan makhluk heterothermic. Artinya hewan tersebut bisa berganti antara pengaturan dari dalam tubuh atau sesuai lingkungan.
Mengapa Disebut Berdarah Hangat atau Dingin?
Alasan penyebutan istilah ini adalah karena suhu diedarkan oleh darah. Suhu di tubuh kita ini memengaruhi fungsi otot sampai ukuran otak.
Baca Juga : Mudah Mengantuk dan Mudah Kedinginan? Waspada Tanda Hipertiroid
Otot yang dingin bereaksi lebih lambat. Karenanya, hewan ektoterm harus bergerak lambat saat cuaca lingkungannya sedang dingin.
Otot yang hangat memiliki reaksi yang lebih baik. Ini karena perubahan suhu sebesar 10 derajat Celcius membuat otot berkontraksi tiga kali lebih cepat dan menarik tiga kali lebih kuat.
Namun bukan berarti menjadi makhluk ektoterm tidak enak, lo. Beberapa jenis satwa laut bisa menjaga tubuhnya tetap hangat dengan berenang ke perairan yang hangat.
Makhluk endoterm juga memiliki tantangan, yaitu harus selalu mengatur metabolisme. Caranya adalah makan untuk mendapatkan energi secara teratur.
Sementara makhluk ektoterm bisa bertahan tanpa makanan dalam waktu yang lama.
Mengapa Suhu Tubuh Manusia Rata-Rata 37 Derajat Celcius?
Tubuh makhluk hidup endoterm selalu ada pada suhu sekitar 37 - 40 derajat Celcius.
Namun, suhu yang hangat ini rupanya ada tujuannya, lo. Panas yang ada di tubuh kita membuat otot selalu siap untuk bergerak.
Baca Juga : Mana yang Lebih Baik, Kompres Air Hangat atau Air Dingin Saat Demam?
Kemudian, ada juga alasan lain, nih. Yaitu suhu tubuh yang hangat bisa menghindarkan kita dari jamur.
Peneliti menemukan kalau hewan ektoterm seperti reptil atau amfibi lebih banyak mendapatkan penyakit yang disebabkan jamur.
Hasil penelitian menunjukkan kalau setiap suhu naik satu derajat, ada enam persen penurunan jamur penyakit di kulit hewan.
Suhu hangat tubuh kita bukan benar-benar menghilangkan jamur. Namun setidaknya jamur yang bertahan tidak banyak.
Peneliti juga mengatakan suhu tubuh yang selalu stabil membuat mamalia lebih bisa bertahan dibandingkan reptil di zaman purba, lo.
Kemungkinan kemampuan bertahan ini disebabkan oleh ketahanan terhadap jamur penyakit.
Baca Juga : Suhu Dingin Ekstrem di Amerika Disebabkan oleh Polar Vortex, Apa Itu?
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Scishow,Seeker |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR