Bobo.id - Desa Piodao dijuluki sebagai desa terunik di Portugal.
Di siang hari, kita akan melihat bangunan-bangunan berwarna cokelat tua yang seragam. Hanya ada beberapa bangunan yang berwarna putih.
Ketika matahari terbenam, satu per satu lampu rumah menyala bagaikan kunang-kunang yang sedang berkumpul di samping bukit.
Sungguh pemandangan yang indah!
Baca Juga : Ingin Mencoba Menjadi Ninja? Yuk, Berkunjung ke Desa Ninja di Jepang
Bahan Bangunan yang Sama dan Bentuk yang Sama
Bahan yang digunakan untuk bangunannya adalah batu. Karena batu yang digunakan berwarna gelap, maka hampir semua rumah di desa ini berwarna cokelat.
Rumah-rumah di Desa Piodao dibangun dengan cara yang sama, lapisan tembok yang sama, dan warna bingkai jendela yang sama. Letaknya ada di lereng Serra do Acor.
Bangunannya dibangun dari bahan-bahan yang ada di dekat lingkungan desa. Dindingnya dilapisi batu, sedangkan atapnya ditutupi dengan lempengan batu.
Hanya ada satu bangunan yang memiliki bentuk berbeda berdiri di antara rumah penduduk, yaitu gereja. Tembok gereja ini dilapisi dengan batu kapur, sehingga warnanya putih.
Awalnya Desa Petani
Piodao awalnya adalah tempat berkumpulnya para petani. Sekarang, penduduk Desa Piodao juga masih suka bertani. Penduduknya kini memroduksi minyak zaitun, keju, dan juga pertambangan dari gunung.
Baca Juga : Yuk, Jalan-Jalan ke Desa Terindah di Dunia yang Ada di Sumatera Barat
Penduduk Desa Piodao sangat ramah serta menjaga budaya dan tradisi yang mereka miliki. Mereka hidup dengan harmonis dan terus merawat bangunan-bangunan di desanya.
Kebanyakan bangunan yang ada di desa ini tidak berubah sejak pertama kali didirikan. Karena keasrian bangunannya, Desa Piodao dijadikan sebagai situs warisan nasional negara Portugal.
Dulu, Desa Piodao dikenal sebagai desa primitif atau jauh dari modern. Desa ini tidak menggunakan listrik dan tidak punya jalan besar sampai tahun 1972.
Baca Juga : Intip Desain Classy Crystalline, Peralatan Mewah untuk Sajikan Makanan
Siapa yang mau jalan-jalan ke Desa Piodao?
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR