Bobo.id - Planet Mars merupakan satu planet yang ada di tata surya kita selama ini banyak diteliti oleh para ilmuwan dan astronom.
Penyebabnya, mereka ingin mengetahui apakah planet Mars bisa menjadi salah satu tempat tinggal manusia di masa depan.
Berbagai penelitian telah dilakukan, seperti mengirimkan wahana antariksa yang ditugaskan untuk meneliti kondisi di Mars, hingga pencarian sumber air.
Nah, kalau teman-teman penasaran dengan suasana di Mars, kita tidak perlu melakukan perjalanan ruang angkasa ke Mars, teman-teman.
Baca Juga : Hati-Hati, Menghindarlah Ketika 4 Fenomena Cuaca Berbahaya Ini Datang!
Bumi ternyata juga mempunyai sebuah gurun yang dianggap mirip planet Mars.
Letak planet Mars tiruan ini ada di Amerika Selatan, tepatnya adalah Gurun Atacama di Cile yang merupakan gurun pasir terkering di dunia.
Tempat Terkering di Dunia
Gurun Atacama adalah gurun yang disebut sebagai tempat terkering di dunia, lo, teman-teman.
Hal ini dikarenakan letak Gurun Atacama yang berada di antara pegunungan Cordillera de la Costa dan Pegunungan Andes.
Karena adanya dua pegunungan yang mengapit Gurung Atacama, maka menyebabkan awan pembawa hujan dari lembah Amazon menjadi terhalang oleh Pegunungan Andes dan tidak membawa hujan ke Gurun Atacama.
Arus dingin yang berasal dari Samudera Pasifik juga menyebabkan angin yang bertiup ke Gurun Atacama menjadi sangat kering.
Selama kurang lebih 150 juta tahun terakhir, Gurun Atacama yang merupakan gurun tertua di Bumi ini sudah mengalami kondisi semi kering.
Baca Juga : NASA Meluncurkan Kapal Selam untuk Penjelajahan di Dalam Laut
Sedangkan bagian dalam gurun ini sudah mengalami kondisi hyperarid atau kondisi sangat kering sampai tidak ada tumbuhan kecuali beberapa rerumputan selama sekitar 15 juta tahun.
Di Gurun Atacama memang tidak ditemukan bukti kehidupan makhluk hidup, teman-teman, hanya ada 16 spesies mikroba berbeda saja yang hidup di tempat ini.
Meskipun kondisi di Gurun Atacama sangat kering, suhu di tempat ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan gurung lainnya, lo.
Seperti contohnya suhu di Gurun Sahara yang bisa mencapai 50 dejarat Celcius saat musim panas, sedangkan di Gurun Atacama, suhunya cenderung ringan dan suhu rata-ratanya berkisar 18 derajat Celcius.
Tiruan Planet Mars
Selain sebagai tempat terkering di dunia, Gurun Atacama juga dianggap sebagai tiruan planet Mars, teman-teman.
Para peneliti menganggap kondisi tanah yang sangat kering di Gurun Atacama memiliki karakteristik yang sama dengan tanah di Mars.
Karena itulah, para peneliti dari NASA kemudian melakukan penelitian dan pengujian robot penggali Mars di Gurun Atacama.
Baca Juga : Mengapa Ada Orang yang Sering Bersin di Pagi Hari? #AkuBacaAkuTahu
Pengujian pertama dllakukan oleh NASA menggunakan robot Viking yang pernah bertugas pada tahun 1970-an di Mars yang menemukan bahwa kondisi tanah di Mars tidak mengecewakan.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di Mars, para peneliti melakukan penelitian lainnya di bagian paling kering Gurun Atacama dan melakukan pencarian mikroba yang mirip dengan misi yang dilakukan Viking.
Tapi anehnya, tidak ada bukti kehidupan yang ditemukan di sana, teman-teman. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat tidak biasa yang dialami oleh lingkungan yang terpapar atmosfer.
Nah, belum lama ini, peneliti kembali melakukan pengujian robot penggali Mars di Gurun Atacama, nih, teman-teman.
Kali ini, robot NASA menemukan mikroba unik yang sudah beradaptasi dengan jumlah air dan nutrisi yang sedikit di dalam tanah.
Kondisi seperti ini ternyata adalah kondisi yang sangat mirip dengan kondisi di planet Mars, lo.
Dengan ditemukannya mikroba di Gurun Atacama, hal ini juga membuktikan bahwa robot penggali miliki NASA bisa melakukan penggalian hingga 80 sentimeter di bawah permukaan tanah dan mencari bukti kehidupan di Mars.
Baca Juga : Tidak Hanya Warna Hijau, Inilah Pigmen-Pigmen Warna pada Tumbuhan
Selain bertahan hidup di kondisi air yang sedikit, mikroba yang ditemukan oleh robot penggali miliki NASA juga beradaptasi dengan kandungan garam yang tinggi.
Penemuan ini juga dianggap penting oleh para peneliti, lo, karena selama ini peneliti menganggap jika ada kehidupan di planet Mars, maka hal tersebut terjadi di bawah permukaan tanah.
Kehidupan bawah tanah itu dianggap sebagai salah satu cara untuk menghindari kondisi permukaan tanah yang memiliki radiasi tinggi, temperatur yang rendah, dan rendahnya air.
Dari pengujian yang sudah dilakukan, para peneliti berharap agar robot penggali bisa menggali lebih dalam bahkan hingga mencapai kedalaman 2 meter, nih, teman-teman.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,NASA,Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR