Bobo.id - Banyak yang menganggap bahwa banteng akan marah ketika melihat sesuatu yang berwarna merah. Ia pun mengejar orang yang membawa benda merah tersebut.
Bukan tanpa sebab, anggapan ini muncul dari atraksi matador dalam pertunjukan adu banteng yang selalu mengibaskan kain berwarna merah di depan banteng, teman-teman.
Nah, saat matador mengibaskan kain merah yang disebut muleta itu, banteng akan berlari ke arah matador yang membuat matador harus menghindar dari serudukan tanduk banteng.
Karena hal inilah, banyak yang menganggap kalau banteng akan marah ketika melihat benda berwarna merah dan menyeruduknya.
Baca Juga : Meski Beracun, Ikan Buntal Jadi Makanan Spesial di Jepang
Warna Merah Bukan Penyebab Banteng Marah
Sebenarnya banteng yang terlihat marah dan berlari mengejar matador tidak ada hubungannya dengan warna merah, lo, teman-teman.
Banteng mengejar muleta, karena kain merah itu digoyang-goyangkan oleh matador. Hewan bertanduk ini menghampiri benda yang bergerak, bukan karena kainnya berwarna merah.
Selama pertandingan adu banteng, matador selalu mengibaskan kain merah yang dibawanya. Banteng pun akan bergerak mengikuti kain yang dibawa oleh matador.
Untuk membuktikan bahwa penyebab banteng marah bukan karena warna merah, beberapa pihak melakukan penelitian terhadap banteng, lo.
Baca Juga : Penyebab Kepunahan Great Auk, Burung Laut yang Mirip Penguin
Banteng Sebenarnya Buta Warna
Salah satu penelitian mengenai kemarahan banteng saat melihat warna merah dilakukan oleh sebuah acara televisi berjudul Mythbusters dari Discovery Channel pada tahun 2007.
Percobaan dilakukan pada seekor banteng dalam tiga percobaan yang berbeda menggunakan warna yang berbeda juga, yaitu merah, biru, dan putih.
Pada percobaan pertama, reaksi yang ditunjukkan banteng pada kain putih dan kain biru sama seperti reaksinya pada kain berwarna merah.
Tidak hanya reaksi pada masing-masing warna, percobaan tersebut juga menunjukkan kalau banteng hanya bereaksi saat kain mulai digerakkan.
Percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan 3 buah boneka berwarna biru, putih, dan merah yang diletakkan di arena adu banteng.
Sama seperti percobaan pertama, banteng tidak hanya menyeruduk boneka bewarna merah saja, lo, tapi juga boneka putih dan biru saat digerakkan.
Pada percobaan ketiga, dilakukan dengan menempatkan 3 orang yang menggunakan warna baju yang berbeda, yaitu putih, biru, dan merah di dalam arena adu banteng.
Baca Juga : 5 Hewan Betina Paling Cantik di Dunia, Lihat Kecantikannya, yuk!
Orang yang memakai baju berwarna putih dan yang memakai baju warna biru berlari di sekeliling arena, sementara orang yang memakai baju warna merah tidak bergerak sama sekali.
Hasilnya, tentu saja banteng mengejar orang-orang yang memakai baju berwarna putih dan berwarna biru.
Yap, orang berbaju merah yang tidak bergerak tadi tidak dikejar oleh banteng tersebut, lo, teman-teman.
Dari percobaan ini, diketahui kalau banteng adalah hewan yang buta warna, sama seperti sapi.
Kenapa Muleta Berwarna Merah?
Muleta yang dibawa oleh matador dalam pertandingan adu banteng di Spanyol sudah mulai digunakan pada awal tahun 1726.
Matador yang pertama kalli memperkenalkan penggunaan muleta dalam pertandingan adu banteng adalah Francisco Romero yang sudah menjadi matador selama 30 tahun.
Penggunaan muleta berwarna merah ini sebenarnya bukan untuk membuat banteng marah dan memulai aksinya mengejar matador, lo, teman-teman.
Baca Juga : Aligator Seberat 317 Kilogram Ditemukan Di Saluran Irigasi di Georgia
Romero memilih penggunaan warna merah karena melambangkan kemarahan, yaitu hal yang dilakukan oleh banteng saat muleta digerakkan.
Alasan lainnya, dengan menggunakan muleta berwarna merah, maka penonton yang berada di kursi barisan paling belakang tetap bisa melihat ke mana pergerakan matador atau banteng dalam arena pertandingan.
Source | : | Quora,Live Science,britanicca.com,wonderopolis.org,Discovery |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR