Bobo.id - Hai teman-teman, pasti tidak sabar ingin membaca cerita misteri hari ini.
Cerita misteri hari ini bercerita tentang pesulap misterius.
Yuk, langsung saja kita baca cerita misteri hari ini.
---------------------------------------------
Baca Juga : Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 1) Musibah di Aldershot
Pekerjaan pria bungkuk itu adalah penghibur jalanan. Dia suka menghibur dari warung makan ke warung makan setelah larut malam. Dia biasa menampilkan sulap dan akrobat hewan untuk menghibur pengunjung warung. Hewan aneh yang dipakai untuk pertunjukan itu selalu disimpannya di dalam sebuah kotak. Wanita pemilik rumah sewaan itu belum pernah melihat hewan seperti itu.
Menurut wanita itu, Henry Wood kadang bicara menggunakan bahasa yang aneh sekali. Dua malam terakhir ini, wanita pemilik rumah sewaan itu mendengar Henry Wood menangis terisak di kamar tidurnya.
Baca Juga : Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 2) Kisah Kolonel Barclay
Henry Wood membayar uang muka sewa kamarnya tanpa masalah. Namun, di antara uangnya itu, terselip semacam koin perak aneh. Wanita itu menunjukkannya pada Holmes. Dan Holmes segera tahu kalau itu adalah koin mata uang India.
Menurut Holmes, jelas Henry Wood yang bungkuk ini mengikuti Bu Barclay dan Nona Morrison dari kejauhan. Ia juga sempat melihat pertengkaran Pak Kolonel dan istrinya dari jendela. Ia lalu masuk lewat jendela itu. Hewan yang dibawanya terlepas dari kotaknya.
Baca Juga : Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 3) Kunci yang Hilang
“Semuanya cukup jelas sekarang. Tapi, hanya Henry Wood-lah yang bisa menceritakan pada kita apa yang sebenarnya telah terjadi di kamar itu," ujar Holmes.
"Dan kau ingin menanyakan hal itu padanya?" tanya dokter Watson.
"Tentu... tapi harus di hadapan seorang saksi."
"Dan kau ingin aku jadi saksi?" tanya dokter Watson.
Baca Juga : Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 4) Jejak Misterius
"Ya, aku butuh kau menjadi saksi, sahabatku, Watson. Apakah kau tak keberatan. Semoga saja Henry Wood menjelaskan semua kejadian ini. Tapi kalau dia menolak melakukannya, terpaksa kita harus minta surat perintah,” kata Holmes.
"Tapi, apa kau yakin, Henry Wood itu masih ada saat kita menemuinya besok?"
"Tenang saja! Aku sudah minta salah satu anak Baker Street untuk menjaganya agar dia jangan melarikan diri. Kita akan menemuinya di Hudson Street besok pagi, Watson. Dan rasanya, aku akan jadi penjahat juga kalau tidak menyuruhmu untuk cepat tidur beristirahat."
Baca Juga : Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 5) Pertengkaran Pak Barclay
Esok paginya, Holmes dan dokter Watson pergi ke tempat terjadinya tragedi itu. Mereka lalu langsung menuju Hudson Street.
Dokter Watson bisa merasakan bahwa Holmes sangat penasaran, walau dia biasanya sangat tenang. Dokter Watson sendiri merasa gembira karena mendapat kesempatan untuk ikut penyelidikan.
Namun, ia juga merasa ragu karena merasa tak cukup pandai untuk mendampingi Holmes yang cerdas.
"Dia tinggal di jalan ini," kata Holmes ketika dia membelok ke sebuah jalan yang pendek. Di kedua sisi jalan itu penuh dengan jejeran rumah-rumah bata berlantai dua sederhana.
"Ah, itu Simpson! Anak itu akan melapor pada kita."
Baca Juga : Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 6) Pria yang Mengerikan
Seorang anak Arab berlari ke arah Holmes dan dokter Watson sambil berteriak, "Dia masih ada di dalam, Pak Holmes!"
"Bagus, Simpson!" kata Holmes sambil mengusap rambut anak itu. "Ayo, Watson. Ini tempat tinggalnya."
Holmes menunjukkan kartu namanya sambil berpesan pada pemilik rumah sewa bahwa dia datang untuk urusan yang amat penting.
Tak lama kemudian, kedua sahabat itu sudah berhadapan dengan Henry Wood. Walau cuaca di luar cukup hangat, pria ini meringkuk di depan perapian.
Bungkuk pada tubuhnya menjadi sangat terlihat. Kamarnya yang sempit itu bagaikan oven yang menyala.
Baca Juga : Dongeng Anak: Memasak Mi
Pria bungkuk itu berwajah lusuh, namun masih tersisa garis-garis ketampanannya di masa lalu. Dia memandang Holmes dan dokter Watson dengan curiga. Mata pria ini kekuningan seperti penderita hepatitis.
Tanpa bicara dan bergerak dari tempat duduknya, dia menunjuk ke arah dua buah kursi. Ia mempersilakan Sherlock dan dokter Watson duduk.
"Pak Henry Wood, Anda dulu pernah tinggal di India, kan?" tanya Sherlock Holmes dengan ramah. "Saya kemari sehubungan dengan kematian Kolonel Barclay."
"Saya tak tahu apa-apa tentang kejadian itu!”
Baca Juga : Cerpen Anak: Preman Takut ulat
"Pak Wood, Anda tahu kan, kalau Anda tidak menjelaskan masalah ini dengan tuntas, Bu Barclay, sepupu Anda itu, mungkin akan dituduh sebagai pembunuh suaminya?"
Pria bungkuk itu sangat terkejut.
"Saya tidak kenal Anda," teriaknya, "Saya juga tidak tahu, dari mana Anda bisa tahu tentang semua ini! Tapi apa Anda benar, wanita itu akan menjadi tertuduh?”
Baca Juga : Dongeng Anak: Pesan Rahasia
Dokter Watson melihat kecemasan di mata pria bungkuk itu. Ia tidak yakin jika pria itu seorang pembunuh jahat. Namun, dokter Watson juga tidak yakin kalau Bu Barclay sanggup memukul suaminya. (Bersambung)
(Diadaptasi oleh Red. Majalah Bobo)
Dok. Majalah Bobo
Baca Juga : Cerpen Anak: Pohon Mangga Pak Karjo
Tonton video ini, yuk!
Edisi Koleksi Petualangan Pak Janggut Vol. 2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Link PO-nya
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR