Bobo.id - Tahukah teman-teman?
Pada pertengahan Februari lalu, peneliti berhasil menemukan lebah raksasa di Maluku setelah bersembunyi hampir 4 dasawarsa alias 40 tahun, lo. Tepatnya 38 tahun.
Berikut 6 fakta menarik lebah raksasa warna hitam ini!
Baca Juga : Bagaimana Peternak Lebah Menghindari Sengatan Para Lebah? #AkuBacaAkuTahu
1. Ada di Maluku
Setelah disangka punah sejak 38 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1981, lebah raksasa Megachile pluto ditemukan kembali.
Pada 21 Februari lalu, para peneliti berhasil menemukan lebah raksasa itu di sebuah pohon setinggi 2 meter di Maluku Utara.
Para peneliti melihat lebah betina raksasa ini sedang membuat terowongan dan sarang di pohon dengan resin dan getah kayu.
Penemuan ini sudah dinanti sejak lama dan peneliti kini senang, karena lebah raksasa ternyata belum mengalami kepunahan.
2. Asli Indonesia
Menurut peneliti, lebah raksasa ini merupakan satu dari 456 jenis lebah yang bisa ditemukan di Indonesia, lo.
Baca Juga : Ingin Belajar tentang Lebah Madu? Yuk, Belajar di Taman Wisata Lebah!
Habitat lebah bewarna gelap ini bisa ditemukan di pepohonan hutan tropis di wilayah Maluku Utara.
3. Lebah Terbesar
Lebah ini dianggap sebagai lebah terbesar di dunia, teman-teman. Karena lebah ini memiliki panjang tubuh hingga 4 cm dan lidah bisa mencapai 3 cm.
Bahkan sayap lebah ini bisa mencapai 6 cm.
Lebah ini menggunakan mandibula (rahang bawah) berukuran raksasa untuk mengumpulkan damar dan kayu untuk sarang anti rayapnya.
Lebah ini juga memiliki mulut dan labrum yang besar. Labrum adalah sabuk tulang rawan berbentuk melingkar yang berguna untuk keseimbangan sendi.
4. Penemu Wallace
Lebah raksasa ini pertama kali ditemukan oleh penjelajah asal Inggris bernama Alfred Russel Wallace di pulau Bacan, Indonesia.
Selama 1854 sampai 1864, Wallace menjelajah berbagai pedalaman Indonesia untuk menemukan berbagai keragaman flora dan fauna, termasuk lebah jenis ini.
Setelah ditemukan oleh Wallace pada tahun 1859, lebah ini baru terlihat lagi di Indonesia pada tahun 1981, setelah itu dianggap punah.
Namun kini serangga itu muncul kembali dan kawanannya masih banyak.
Baca Juga : Lebah Madu Tiga Juta Helai Rambut di Tubuhnya, Apa Fungsinya?
O iya, ilmuwan menamakan lebah raksasa ini dengan nama lebah wallace karena untuk menghormati jasa Alfred Wallace.
5. Sengatan Lebah Wallace
Menurut peneliti, lebah raksasa ini bukanlah tipe yang suka menampakkan diri di depan manusia, mereka lebih menyukai hidup di sarang di pepohonan hutan tropis.
Namun, bila diganggu, lebah ini bisa menyengat sampai beberapa kali dan sengatannya tidak akan membunuh manusia.
6. Perlu Pelestarian
Lebah wallace dapat ditemukan di tempat terpencil sehingga cukup sulit untuk menemukan serangga raksasa ini.
Walau berada di tempat terpencil tak membuat lebah ini bebas dari perburuan. Karena termasuk jenis spesies langka, lebah wallace terancam mengalami perburuan.
Baca Juga : Kita Sering Mengonsumsi Madu, Bagaimana Proses Lebah Membuat Madu?
Lebah wallace memiliki nilai ekonomis yang tinggi, seekor lebah bisa terjual ratusan juta rupiah.
Belum adanya perlindungan hukum terkait perdagangan lebah raksasa membuat lebah wallace rentan mengalami kepunahan.
Karena itu, lebah ini perlu dilestarikan dan dijaga habitatnya, teman-teman.
(Penulis: Jonathan Alfrendi)
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR