Bobo.id - Teman-teman pasti sering mendengar ada hewan atau tumbuhan yang terancam punah atau bahkan sudah punah.
Akibatnya, kita tidak bisa lagi melihat keberadaan hewan dan tumbuhan tersebut lagi di sekitar kita.
Untuk melestarikan kembali hewan atau tumbuhan yang terancam punah tadi, pemerintah maupun berbagai pihak biasanya akan melakukan upaya pelestarian seperti konservasi.
Ternyata, tidak hanya hewan dan tumbuhan saja yang bisa punah, lo, teman-teman. Makanan juga bisa terancam punah.
Sama seperti hewan atau tumbuhan yang terancam punah, beberapa jenis makanan juga bisa menjadi terancam punah karena beberapa faktor.
Misalnya sudah tidak ada lagi orang yang membuatnya, minat masyarakat terhadap makanan tersebut menurun, bahan-bahannya yang mulai sulit dicari, atau beberapa faktor lainnya.
Nah, kali ini Bobo punya beberapa jenis makanan Indonesia yang terancam punah, teman-teman.
1. Pecel Semanggi
Siapa yang sudah pernah makan sajian khas Indonesia bernama pecel? Pecel adalah makanan berupa sayur-sayuran yang direbus kemudian disiram dengan bumbu kacang.
Pecel berisi berbagai macam sayuran, lo, seperti kacang panjang, bayam, tauge, dan biasanya disajikan dengan tambahan nasi atau lontong.
Bumbu kacang yang digunakan terbuat dari campuran kacang tanah, gula jawa, dan berbagai bumbu lainnya.
Pecel ini bisa teman-teman temukan di mana saja, lo, mulai dari warung makan yang ada di pinggir jalan hingga restoran.
Baca Juga : Suka Trik? Yuk, Coba Ikuti Tes Ajaib yang Bisa Membaca Pikiran Kita!
Tapi ada satu jenis pecel yang tidak mudah ditemukan dan kebanyakan hanya dijual di Surabaya, Jawa Timur saja, teman-teman.
Pecel ini bernama pecel semanggi yang berasal dari Surabaya, tepatnya dari daerah Benowo, yang berbatasan langsung dengan kota Gresik.
Sesuai namanya, pecel semanggi terdiri dari bahan utama yaitu sayuran bernama semanggi yang ditambah dengan sayuran lain, seperti tauge, kangkung, dan bayam.
Ada yang tahu apa itu semanggi?
Baca Juga : Bisa Bantu Cegah Diabetes, Cari Tahu Manfaat Pir Untuk Tubuh, yuk!
Semanggi adalah tanaman paku-pakuan atau pakis yang bentuknya kecil-kecil dengan tinggi hanya beberapa sentimeter saja.
Dulu, di daerah Benowo banyak terdapat tanaman semanggi yang kemudian dimanfaatkan oleh penduduk di daerah tersebut sebagai sayur ataupun pecel.
Selain bahannya yang unik, kelezatan pecel semanggi ini terletak di bumbunya, teman-teman, yang berbeda dengan bumbu pecel pada umumnya.
Kalau biasanya bumbu pecel terbuat dari bahan utama berupa kacang tanah yang ditumbuk bersama bahan lainnya, dalam bumbu pecel semanggi ada bahan tambahan lainnya.
Baca Juga : Restoran di California Kembangkan Robot Pembantu Pembuat Pizza
Bumbu pecel semanggi ditambahkan dengan ketela rambat atau ubi yang ditumbuk bersama bumbu-bumbu lainnya dan menjadikan pecel semanggi memiliki rasa yang khas.
Sayangnya, saat ini pecel semanggi sudah mulai langka, karena penjual pecel semanggi sudah semakin berkurang. Kebanyakan hanya dapat ditemukan di daerah asal makanan ini, yaitu Benowo.
2. Gulo Puan
Makanan yang terkenal dari Palembang tidak hanya beragam jenis empek-empek saja, lo, teman-teman.
Palembang punya makanan tradisional bernama gulo puan yang mempunyai rasa manis, karena sesuai namanya, bahan utama makanan ini adalah gulo atau gula.
Selain gula pasir, gulo puan terbuat dari bahan dasar lain, yaitu susu kerbau rawa yang ada di kawasan rawa-rawa Sumatera Selatan.
Pada masa kesultanan, gulo puan adalah makanan kesukaan para raja, lo, dan disebut sebagai keju asal Sumatera Selatan karena mempunyai tekstur yang lembut seperti keju.
Selain lembut seperti keju, gulo puan juga memiliki tekstur agak kasar seperti berpasir.
Lembutnya tekstur gulo puan ini dihasilkan dari proses pemasakan yang membutuhkan waktu lama, yaitu sekitar tiga sampai empat jam, nih, teman-teman!
Selama proses pemasakan, campuran susu kerbau murni dan gula pasir ini harus terus diaduk agar tidak menjadi gosong.
Baca Juga : Lebih Suka Dengarkan Lagu Sedih daripada Lagu Ceria Ketika Sedang Sedih? Ini Penyebabnya
Biasanya, gulo puan yang manis ini dijadikan campuran untuk minum kopi maupun olesan pada roti dan pisang goreng.
Sayangnya, kalau teman-teman ingin mencicipi manis dan lembutnya gulo puan, saat ini gulo puan sudah menjadi salah satu makanan asal Palembang yang mulai langka, lo.
Hanya ada beberapa desa di Palembang saja yang saat ini menjadi desa pembuat gulo puan dan dijual pada hari-hari tertentu.
Langkanya gulo puan ini disebabkan karena bahan utama gulo puan, yaitu susu kerbau rawa yang dianggap mulai berkurang.
Ternyata, populasi kerbau rawa Palembang saat ini mulai menyusut, teman-teman, sehingga sulit untuk membuat gulo puan.
Selain itu, proses pembuatan gulo puan yang memakan waktu lama juga menjadi salah satu penyebab tidak banyak orang yang membuat gulo puan.
3. Sayur Babanci
Bagi teman-teman yang merupakan warga asli jakarta atau keturunan Betawi, apakah sudah pernah mendengar makanan bernama sayur babanci?
Banyak yang menyebut kalau sayur babanci ini bukan sayur, teman-teman, karena di dalam hidangan ini justru tidak ada sayurnya, lo.
Baca Juga : Piodao, Deretan Rumah Berwarna Cokelat yang Harmonis di Atas Bukit
Sayur babanci berisi daging sapi dan daging buah kelapa yang kadang ditambahkan petai.
Rasa kuahnya mirip gulai yang terdiri dari campuran berbagai rempah-rempah.
Makanan khas Betawi ini dinamakan sayur babanci karena dianggap tidak jelas baik dari isi sayur hingga rasanya.
Rasa dari sayur babanci ini memang mirip dengan gulai yang memiliki campuran rempah-rempah yang kuat.
Selain isinya yang dianggap tidak jelas, sayur babanci ini juga unik, lo, teman-teman, karena untuk membuatnya dibutuhkan sekitar 21 jenis bahan, bumbu, dan rempah!
Karena banyaknya bahan-bahan yang digunakan, bahkan saat ini ada beberapa rempah yang sudah langka dan sulit ditemukan.
Misalnya rempah bernama kedaung, yang merupakan rempah biji dengan kulit berwarna hitam sedangkan isinya berwarna hijau.
Rempah lain yang sudah langka adalah botor, yaitu termasuk keluarga kacang-kacangan yang berasal dari kecipir dan dikenal juga sebagai kacang botol.
Sayangnya, saat ini sayur babanci sudah termasuk terancam punah karena hanya bisa dinikmati pada acara-acara khusus saja.
Baca Juga : Sering Disimpan dalam Waktu Lama, Apa Madu Bisa Basi?
Selain karena ada beberapa bahannya yang sudah langka, peroses pembuatan sayur babanci ini juga membutuhkan kesabaran, teman-teman.
Daging sapi yang digunakan dalam sayur babanci biasanya diambil dari bagian kepala sapi, yaitu pipi.
Untuk mengolah bahan-bahan, bumbu, dan rempah yang jumlahnya sangat banyak, tentu saja dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Nah, inilah yang menyebabkan sayur babanci saat ini sudah jarang ditemukan, teman-teman.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR