Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar tentang fenomena badai matahari?
Badai matahari adalah peristiwa yang terjadi ketika bagian-bagian yang berbeda dari matahari berotasi dengan kecepatan yang berbeda juga.
Baca Juga : Matahari yang Bersuhu Panas Bisa Mendingin dan Menjadi Bola Kristal
Hal itulah yang menyebabkan bidang magnetik matahari kacau sampai bisa membentuk lidah api matahari (solar flare) yang kadang juga disertai dengan lontaran massa korona (Coronal mass ejection).
Nah, baru-baru ini peneliti menemukan bukti terjadinya badai matahari yang pernah terjadi sekitar 2.679 tahun yang lalu, lo.
Baca Juga : Meski Terbuat dari Limbah, Oncom Juga Bergizi, lo! Tertarik Mencoba?
Badai matahari tersebut bukan badai matahari biasa, teman-teman, melainkan badai matahari paling dahsyat yang pernah ada.
Menurut para peneliti, peristiwa bada matahari itu bisa jadi merupakan badai matahari terbesar yang pernah menghantam bumi.
Baca Juga : 7 Kebiasaan Makan yang Sering Dilakukan Ini Ternyata Berdampak Buruk
Bagaimana Jika Badai Matahari Dahsyat Terjadi Lagi?
Jika sampai terjadi hal yang sama di zaman ini, ledakan plasma dan radiasi elektromagnetiknya berpotensi berdampak serius pada kehidupan di Bumi, lo.
Sinyal radio dan komunikasi satelit akan terganggu, jaringan listrik akan mati, dan seluruh sistem teknologi akan rusak.
Baca Juga : Sering Merasa Pusing saat Membaca Buku di Mobil? Ini Penyebabnya
Dikutip dari kompas.com, peneliti bernama Raimund Muscheler mengatakan bahhwa jika badai matahari itu terjadi hari ini, bisa memiliki efek parah pada masyarakat beserta teknologi tinggi yang kita miliki.
Pak Raimund menambahkan bahwa hal itu yang menyebabkan kita harus meningkatkan perlindungan terhadap badai matahari.
Baca Juga : Tidak Selalu Melahirkan, Ini Tiga Cara Mamalia Berkembang Biak
Penemuan Bukti Badai Matahari Dahsyat
Bukti adanya badai matahari dahsyat ini didapatkan para peneliti dalam bentuk partikel radioaktif yang tersembunyi di bawah lapisan es di Greenland.
Para peneliti mengggunakan inti es yang diekstraksi dan memperkirakan adanya peningkatan kadar isotop berilium-10 dan klorin-36 pada es itu.
Kedua reaksi kimia tersebut membuktikan aktivitas matahari yang mencapai magnet Bumi.
Baca Juga : Obat Sering Tersangkut di Tenggorokan? Coba 4 Cara Minum Obat Ini, yuk!
Para ilmuwan juga berpendapat jika badai matahari dahsyat tersebut merupakan jenis badai matahari yang sangat intens, di mana partikel yang dilepaskan termasuk proton berenergi tinggi atau disebut sebagai peristiwa proton matahari (SPE).
Sebelumnya, para peneliti telah melihat SPE yang mempengaruhi Kanada pada tahun 1989 dan Swedia pada tahun 2003.
Baca Juga : Mengapa di Kamar Hotel Tidak Ada Bantal Guling?
Namun, peristiwa ini diperkirakan terjadi hampir 2.700 tahun lalu dan terlihat 10 kali lebih kuat daripada badai apa pun yang pernah terdeteksi di Bumi dalam 70 tahun terakhir.
Peneliti juga pernah menemukan kejadian serupa pada 774-775 Masehi dan 993-994 Masehi. Ini menunjukkan jika badai matahari adalah fenomena yang terjadi secara teratur.
Baca Juga : Wah, Ada Cacing yang Bisa Menumbuhkan Kembali Kepala dan Otaknya
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR