Saat rusa memakan daun tumbuhan ini, pohon ternyata dapat merasakan air liur hewan pada daun yang terluka atau rusak, lo.
Nah, saat pohon merasakan ada bagian yang luka atau rusak karena dimakan oleh hewan, maka hal ini akan memicu respons pohon untuk memproduksi hormon yang disebut asam salisilat.
Asam salisilat akan memicu meningkatnya kadar zat tanin pada daun yang rusak, teman-teman.
Ternyata, zat tanin ini mempunyai rasa yang pahit dan lengket, lo, sehingga menyebabkan rusa menjadi tidak menyukai rasa daun yang zat taninnya meningkat.
Baca Juga : Agar Populasi Lebah Terjaga, Lakukan 5 Hal Sederhana Ini, yuk!
Akibatnya, rusa akan meninggalkan daun tersebut dan tidak lagi melanjutkan untuk menyantapnya.
Setelah hewan meninggalkan daun yang terlukan, tumbuhan akan dengan cepat memproduksi hormon lainnya.
Tumbuhan akan memproduksi hormon pertumbuhan yang lebih banyak, agar tunas yang tersisa bisa tumbuh lebih cepat serta menggantikan bagian yang hilang karena dimakan hewan.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR