Bobo.id - Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dari predator yang akan memangsa atau dianggap mengancam.
Kemampuan bertahan hidup ini bisa didapatkan dari sifat bawaan makhluk hidup maupun merupakan hasil evolusi yang dilakukan.
Biasanya, evolusi pertahanan diri dilakukan karena adanya ancaman baru yang menyerang mereka.
Seperti contohnya, belum lama ini peneliti menemukan bahwa gajah betina di Mozambik berevolusi lahir tanpa gading agar tidak diburu.
Baca Juga : Super Bloom, Saat Bunga Liar Mekar Beberapa Tahun Sekali di Gurun
Nah, ternyata tidak hanya hewan saja, nih, teman-teman yang berevolusi mengembangkan sistem pertahanan diri mereka.
Tumbuhan juga berevolusi untuk mengembangkan sistem pertahanan diri mereka, lo, seperti mengembangkan racun, duri, dan sistem pertahanan diri lainnya.
Selain itu, tumbuhan juga ternyata bisa mengeluarkan respons saat tubuhnya terluka, yaitu dengan melalui sistem saraf yang disebut sistem sinyal sistemik.
Baca Juga : Buah Ini Mirip Rambutan, lo! Pernah Melihatnya?
Penelitian lainnya menyebutkan kalau tanaman juga aktif melawan makhluk herbivora, nih, teman-teman.
Wah, kira-kira seperti apa, ya, perlawanan terhadap makhluk herbivora yang dilakukan oleh tumbuhan?
Tumbuhan Bisa Mengetahui Faktor Apa yang Merusaknya
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan tumbuhan rusak, teman-teman, seperti karena faktor alam seperti badai maupun banjir, atau faktor lain yaitu karena dimakan hewan herbivora.
Dari penelitian yang dilakukan oleh tim ahli biologi Leipzig University dan The German Centre for Integrative Research (iDiv), beberapa tanaman bisa membedakan penyebab mereka rusak, lo.
Dua jenis tanaman seperti tanaman Beech Eropa atau Fagus sylvatica dan tumbuhan sycamore atau Acer pseudoplatanus bsia membedakan apakah pucuk-pucuknya rusak karena dimakan hewan atau karena faktor lain seperti badai.
Baca Juga : Mengenal Bagian Tumbuhan Mawar, yuk! Apakah Semua Mawar Memiliki Duri?
Pengetahuan yang dimiliki oleh dua jenis tanaman ini kemudian digunakan sebagai cara untuk melakukan pertahanan diri.
Pertahanan diri yang dilakukan oleh tumbuhan tergantung pada faktor yang merusaknya, teman-teman.
Membuat Hewan Tidak Suka Rasanya
Penelitian ini dilakukan dengan melihat reaksi hewan herbivora yaitu rusa yang memakan dua jenis daun tumbuhan ini.
Saat rusa memakan daun tumbuhan ini, pohon ternyata dapat merasakan air liur hewan pada daun yang terluka atau rusak, lo.
Nah, saat pohon merasakan ada bagian yang luka atau rusak karena dimakan oleh hewan, maka hal ini akan memicu respons pohon untuk memproduksi hormon yang disebut asam salisilat.
Asam salisilat akan memicu meningkatnya kadar zat tanin pada daun yang rusak, teman-teman.
Ternyata, zat tanin ini mempunyai rasa yang pahit dan lengket, lo, sehingga menyebabkan rusa menjadi tidak menyukai rasa daun yang zat taninnya meningkat.
Baca Juga : Agar Populasi Lebah Terjaga, Lakukan 5 Hal Sederhana Ini, yuk!
Akibatnya, rusa akan meninggalkan daun tersebut dan tidak lagi melanjutkan untuk menyantapnya.
Setelah hewan meninggalkan daun yang terlukan, tumbuhan akan dengan cepat memproduksi hormon lainnya.
Tumbuhan akan memproduksi hormon pertumbuhan yang lebih banyak, agar tunas yang tersisa bisa tumbuh lebih cepat serta menggantikan bagian yang hilang karena dimakan hewan.
Bagaimana Jika Tumbuhan Rusak karena Hal Lain?
Nah, hal yang berbeda akan dilakukan tumbuhan jika ada faktor selain dimakan oleh hewan merusak bagian tubuhnya.
Jika rusak karena bukan dimakan hewan, tumbuhan tidak akan memproduksi asam salisilat dan zat tanin.
Meskipun tidak memproduksi kedua jenis zat tadi, tumbuhan akan tetap memproduksi hormon penyembuh luka dan pertumbuhan.
Tujuannya sama, agar segera bisa menggantikan bagian yang rusak karena penyebab lain tadi.
Baca Juga : Selain Manis, Ternyata Buah Sawo Punya Manfaat untuk Tubuh
Tumbuhan Bisa Memberikan Peringatan kepada Tumbuhan Lain
Sistem pertahanan diri yang dilakukan oleh tumbuhan dianggap sebagai cara yang cukup mengejutkan, nih, teman-teman.
Tapi penelitian sebelumnya juga mengejutkan, lo, karena ternyata tanaman bisa memperingatkan tumbuhan lain di sekitarnya kalau ada ancaman yang datang.
Saat hewan mulai menyantap tumbuhan, maka tumbuhan akan menghasilkan sebuah senyawa organik yang dengan mudah menguap ke udara.
Nah, ketika senyawa ini berhasil dideteksi oleh tanaman lainnya, maka mereka akan mulai mempersiapkan pertahanan diri.
Yap, tumbuhan-tumbuhan yang berada di sekitarnya akan mulai meingkatkan produksi tanin pada daun, nih, teman-teman.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR