Putri Berna semakin erat memeluk ketiga putrinya. Air matanya berlinang.
“Tapi, bagaimana dengan nasib ayah dari anak-anakku, Pangeran Demir....” tangis Putri Berna sedih.
“Jangan khawatir, Putri. Pangeran Demir akan datang sendiri menemui Putri,” kata Doruk sambil tersenyum.
Baca Juga : Beredar di Whatsapp Ajakan Menyebar Biji untuk Selamatkan Lingkungan, Apakah Benar?
Di saat yang sama, di tempat lain, Pangeran Demir hidup dalam kesedihan. Ia telah kehilangan ketiga anaknya dan istrinya tercinta.
Sehari-hari, Pangeran Demir menghabiskan waktunya dengan termenung murung sambil makan buah pir. Buah kesukaannya itu sedikit menghibur hatinya.
Suatu hari, terjadi keanehan. Tiba-tiba saja, tidak ada buah pir sama sekali di seluruh kerajaan itu.
Pangeran Demir sangat heran. Ia bertanya pada pelayan tuanya.
“Saya sudah mencari di seluruh pasar. Bahkan sudah memeriksa seluruh pohon pir di kerajaan ini. Tak ada satu pun yang berbuah. Kecuali....” ujar sang pelayan tua dengan wajah agak bingung.
Baca Juga : Benarkah Punya 2 Pusar Kepala Artinya Lebih Nakal? Ini Faktanya
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR