Sampel dari Pasien dengan Penyakit Kejang
Untuk melakukan penelitian ini, para peneliti harus mengambil sampael dari orang yang mempunyai penyakit kejang.
Peneliti mengambil sampel keringat saat penderita tersebut mengalami kejang, bukan sebelumnya.
Selain mengambil sampel saat pasien mengalami kejang, peneliti juga mengambil sampel keringat saat pasien tidak sedang kejang, yaitu saat sedang beristirahat dan berolahraga.
Sampel keringat diambil saat pasien berada dalam berbagai keadaan karena setiap keadaan atau aktivitas yang dilakukan mempunyai aroma yang berbeda, lo, teman-teman.
Baca Juga : Dulu Muntahan Paus Bisa jadi Bahan Parfum, Apa Bahan Parfum Modern?
Hal ini terjadi karena setiap aktivitas atau kegiatan yang kita lakukan mengeluarkan berbagai bahan kimia yang berbeda, sehingga aroma antara pasien yang sedang mengalami kejang berbeda dengan saat ia sedang beristirahat.
Nah, dari perbedaan aroma inilah anjing dilatih untuk mengetahui apakah majikannya sedang mengalami kejang.
O iya, anjing yang dilatih untuk mendeteksi kejang bisa mengetahui atau mendeteksi aroma kejang sekitar 15 sampai 45 menit sebelum kejang itu terjadi, lo.
Dengan mengetahui penyakit kejang yang dialami akan kambuh, maka hal ini memungkinkan pasien untuk bisa meminum obat atau melakukan beberapa pencegahan sebelum kejang benar-benar terjadi.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com,National Geographic |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR