Bobo.id - Setiap tahunnya, hujan meteor Lyrid datang di bulan April, teman-teman.
Apa kamu pernah peristiwa langit yang satu ini?
Cari tahu serba-serbi hujan meteor Lyrid, yuk!
Perkiraan Hujan Meteor Lyrid
Setiap tahun, hujan meteor Lyrid aktif pada tanggal 16 - 25 April.
Nah, tahun ini puncak hujan meteor Lyrid diperkirakan akan terlihat dari Bumi pada tanggal 23 April 2019, teman-teman.
Biasanya, hujan meteor ini terlihat seperti rentetan cahaya dan terlihat lebih dari satu hari.
Hujan meteor ini biasanya paling terlihat beberapa saat sebelum pagi hari.
Menurut situs EarthSky, nantinya cahaya hujan meteor ini akan sedikit tertutup oleh cahaya bulan yang memudar terang.
Baca Juga : Ada Benda Seperti Meteor Terlihat di Langit Los Angeles, Benda Apa, ya?
Biasanya, jika langit gelap, kita bisa melihat 10 - 20 meteor Lyrid dalam satu jam di waktu puncaknya, teman-teman.
Hujan meteor juga lebih terlihat kalau kita berada di tempat yang minim polusi cahaya, lo.
Serba-Serbi Hujan Meteor Lyrid
Tahukah kamu? Hujan meteor ini tercatat sudah ada sejak 2.700 tahun lalu, lo.
Di tahun-tahun sebelumnya, pengamat langit pernah melihat 100 rentetan cahaya dalam satu jam puncak hujan meteor Lyrid, lo!
Yaitu pada 1922 di Yunani, tahun 1945 di Jepang, dan 1982 di Amerika Serikat.
Saat kita mengamati hujan meteor, meteor yang jatuh akan meninggalkan "kereta" di belakangnya secara terus-menerus.
"Kereta" ini adalah jejak gas terionisasi yang menyala selama beberapa detik setelah meteor lewat.
Sekitar seperempat meteor Lyrid akan meninggalkan kereta cahaya ini, teman-teman.
Baca Juga : Terungkap! Ternyata Inilah yang yang Menyebabkan Meteor Berwarna-warni
Letak Hujan Meteor Lyrid
Meteor Lyrid ini asalnya dari komet Thatcher, teman-teman. Komet ini mengorbit matahari selama 415 tahun.
Kemungkinan komet ini kembali memasuki tata surya kita di tahun 2276, teman-teman.
Situs EarthSky mengatakan kalau titik cahaya hujan meteor Lyrid terlihat dekat rasi bintang Lyra.
Di rasi bintang Lyra, ada bintang yang terang, lo! Namanya bintang Vega.
Nama hujan meteor Lyrid ini juga berasal dari letaknya yang berdekatan dengan rasi bintang Lyra.
Namun, sebenarnya untuk bisa melihat hujan meteor kita tidak perlu benar-benar memastikan titik letaknya, teman-teman.
Baca Juga : Hujan Meteor Orionid Bulan Oktober, Inilah Puing Komet Halley
Hujan meteor yang bergerak dan terang akan terlihat di langit yang gelap.
Hujan meteor Lyrid biasanya terlihat lebih banyak jika posisi bintang Vega semakin tinggi.
Karena letak Vega berada cukup jauh dari khatulistiwa. Sehingga hujan meteor terlihat lebih jelas dari belahan Bumi bagian utara.
Wah, kita yang di Indonesia akan kebagian melihat "bintang jatuh" ini dengan jelas tidak, ya?
Baca Juga : Wah, Ada 50 Miliar Planet Tanpa Bintang Induk di Galaksi Bimasakti!
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | earthsky.org |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR