Namun, ketika batuk, dahak berubah mengental dan warnanya menjadi gelap karena lendir tersebut menjebak benda asing yang masuk ke dalam seperti debu, alergen, dan kuman.
Sel-sel yang melapisi saluran pernapasan akan terus mendorong dahak ke atas tenggorokan akibat batuk yang terus-menerus.
Menelan atau Membuang Dahak?
Dahak bisa saja mengandung kuman penyebab penyakit. Namun ketika tertelan, dahak akan dicerna sebagai makanan oleh lambung.
Sehingga kuman-kuman yang ada dalam dahak juga akan mati karena diolah oleh asam lambung.
Baca Juga : Terserang Batuk? Tenang, Ikuti 6 Tips Agar Batuk Cepat Sembuh
Jadi, teman-teman tidak perlu khawatir bila menelan dahak. Karena hal ini tidak langsung membuat kamu menjadi lebih sakit. Eits, bukan berarti kita harus selalu menelan dahak, teman-teman.
Namun, apabila teman-teman sulit untuk mengeluarkan dahak dan terpaksa harus menelannya tidak perlu takut sakitnya menjadi lebih parah, ya.
Lalu, apa lebih baik mengeluarkannya? Nah, jika teman-teman memilih untuk mengeluarkan dahaknya, kamu bisa mengetahui kondisi kesehatan dengan melihat warnanya.
Misalnya, dahak berwarna kuning pekat atau kehijauan menunjukkan infeksi bakteri atau virus. Sedangkan, bila berwarna kemerahan artinya dahak berdarah.
Baca Juga : Batuk Bisa Diredakan dengan Ekspektoran, Apa Itu Ekspektoran?
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR