Saat meletus, gunung berapi tidak hanya memuntahkan lava dan lahar, tapi juga mengeluarkan gas vulkanik.
Gas vulkanik ini terdiri dari nitrogen, karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida.
Nah, karbon dioksida yang dikeluarkan oleh gunung berapi saat meletus bisa menimbulkan efek rumah kaca.
Efek rumah kaca sendiri merupakan proses di saat permukaan Bumi menjadi panas karena keadaan atmosfernya yang berubah.
Baca Juga : Merayakan Hari Puisi Sedunia dengan Musikalisasi Puisi di TBM Kolong #AkuBacaAkuTahu
Yap, banyaknya karbon dioksida yang mencapai atmosfer Bumi membuat planet kita ini menjadi cukup panas.
Akibatnya, wilayah yang berada di khatulistiwa menjadi lebih panas sehingga gletser mencair lebih cepat daripada di kutub.
Sayangnya, sampai sekarang, masih belum ada penelitian yang memberikan jawaban pasti tentang hal ini.
Namun begitu, para ahli geologi masih tetap meneliti fenomena ini, teman-teman.
Baca Juga : Asyik, Ada Wahana Bermain dengan Teknologi AR untuk Anak-Anak! Seperti Apa, ya?
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR