Bobo.id – Indonesia adalah salah satu negara yang berada di garis khatulistiwa.
Hal ini membuat Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Sedangkan kita tidak pernah merasakan salju turun di Indonesia, kecuali di puncak Pegunungan Jayawijaya, Papua.
Baca Juga : Jadi Makanan Wajib di Korea Selatan, Cari Tahu Fakta Seru Kimchi, yuk!
Namun, baru-baru ini, ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa Bumi merupakan bola salju raksasa sekitar 500 juta tahun yang lalu.
Penelitian itu juga menyatakan bahwa salju bukan hanya berada di Kutub Utara dan Kutub Selatan, tapi juga di wilayah garis khatulistiwa.
Dengan kata lain, Indonesia dulunya merupakan wilayah bersalju seperti kutub.
Lalu, ke mana perginya semua salju itu, ya? Bagaimana Indonesia bisa berubah menjadi negara tropis seperti sekarang ini?
Baca Juga : Apa yang Akan Terjadi Kalau Pintu Pesawat Dibuka saat Berada di Udara?
Bola Salju Bumi
Menurut para ahli geologi, sekitar setengah miliar tahun yang lalu, Bumi merupakan sebuah bola salju raksasa.
Peneliti memperkirakan semua wilayah Bumi tertutup oleh salju, mulai dari wilayah kutub hingga wilayah khatulistiwa.
Bahkan, peristiwa ini diyakini terjadi setidaknya dua kali di masa lalu Bumi.
Baca Juga : Berkreasi Membuat Mainan Cupcake Lucu dan Unik dari Plastisin, yuk!
Hal ini membuat seluruh wilayah Bumi benar-benar seperti kutub yang sekarang ini kita lihat.
Apa Penyebabnya?
Nah, kalau dulu wilayah khatulistiwa bersalju, ke mana salju itu pergi sekarang?
Beberapa ahli memperkirakan bahwa gletser bisa mencair karena adanya letusan gunung berapi purba yang sangat dahsyat.
Baca Juga : Membaca Banyak Buku di Taman Baca Inovator Thomas Alva Edison #AkuBacaAkuTahu
Saat meletus, gunung berapi tidak hanya memuntahkan lava dan lahar, tapi juga mengeluarkan gas vulkanik.
Gas vulkanik ini terdiri dari nitrogen, karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida.
Nah, karbon dioksida yang dikeluarkan oleh gunung berapi saat meletus bisa menimbulkan efek rumah kaca.
Efek rumah kaca sendiri merupakan proses di saat permukaan Bumi menjadi panas karena keadaan atmosfernya yang berubah.
Baca Juga : Merayakan Hari Puisi Sedunia dengan Musikalisasi Puisi di TBM Kolong #AkuBacaAkuTahu
Yap, banyaknya karbon dioksida yang mencapai atmosfer Bumi membuat planet kita ini menjadi cukup panas.
Akibatnya, wilayah yang berada di khatulistiwa menjadi lebih panas sehingga gletser mencair lebih cepat daripada di kutub.
Sayangnya, sampai sekarang, masih belum ada penelitian yang memberikan jawaban pasti tentang hal ini.
Namun begitu, para ahli geologi masih tetap meneliti fenomena ini, teman-teman.
Baca Juga : Asyik, Ada Wahana Bermain dengan Teknologi AR untuk Anak-Anak! Seperti Apa, ya?
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR